𝐓𝐎𝐋𝐄𝐑𝐀𝐓𝐄 𝐈𝐓, 𝐒𝐢𝐫𝐢𝐮𝐬 𝐁𝐥𝐚𝐜𝐤 [𝐄𝐍𝐃]

𝒄𝒉𝒐𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒉𝒓𝒆𝒆 [𝒆𝒏𝒅]

Sirius Black x OC

Harry Potter characters belongs to J. K Rowling

•

•

Tolerate itu belongs to Taylor Swift

•

•

"While you were out building other worlds, where was I?
Where's that man who'd throw blankets over my barbed wire?
I made you my temple, my mural, my sky
Now I'm begging for footnotes in the story of your life
Drawing hearts in the byline
Always taking up too much space or time
You assume I'm fine
But what would you do if I."

🐕🐕🐕

Aku mengeratkan syal biruku sembari memasuki Great Hall untuk makan malam, kuedarkan pandangan ke seluruh aula ini, hanya sedikit anak-anak yang merayakan Natal di Hogwarts. Kebanyakan dari mereka pulang ke rumah orang tuanya.

Aku menghela napas saat memikirkannya, aku adalah pureblood. Namun, ayahku sangatlah menyukai hal-hal yang berhubungan dengan muggle. Ayah bahkan mirip dengan Sirius Black, mereka memiliki kesukaan yang sama.

Ah, soal Sirius Black--

Setelah kelas ramuan dua bulan lalu, kami tidak pernah bertemu lagi. Mungkin Merlin merestui bahwa aku harus melupakan perasaanku padanya. Walaupun hasil yang kudapat mematahkan harapanku, keganjalan di hati, dan harapan yang diam-diam masih kusemai.

Akan tetapi, semesta tak mengizinkan aku mendekatinya sama sekali. Memikirkan itu membuatku kadang meringis sendiri, aku terlalu nekat dan bersumbu pendek. Yang menyukai Sirius Black bukan hanya aku saja, banyak gadis-gadis di luar sana yang lebih agresif dan berani untuk mengajak sang cassanova bertukar kata.

Malam ini peri rumah membuat banyak seafood. Rasanya sangat enak dan membuat hangat apalagi sup ikan kuning ini. Sangat cocok dicampur dengan roti.

Aku menatap ke meja Gryffindor, sepi sekali di sana. Bahkan Marauders tidak menampakkan batang hidungnya, padahal mereka jarang sekali melewati makan malam.

Usai makan, aku kembali ke asrama. Setelah menaiki tangga dan berbincang dengan beberapa lukisan, aku tiba di pintu asrama. Saat ingin mengucapkan kata sandi, pintu tiba-tiba terbuka.

Tubuhku membeku. Di depanku ada Sirius Black--

Dengan seorang murid Ravenclaw tahun ketujuh. Mereka bergandengan tangan. Aku mengernyit melupakan sesak sejenak, bagaimana dengan Miss McKinnon si singa betina dari Gryffindor?

Black, kau memang seorang pemain. Dan aku menjatuhkan hati pada seseorang seperti itu. Kau dan ayahku memang menyukai barang-barang muggle, tapi dalam kesetiaan sama sekali tidak bisa disamakan.

Aku mengepalkan tangan, mereka berciuman hingga terdengar decakan lidah dari keduanya di hadapanku. Musim dingin tidak menjadi dingin untuk beberapa orang rupanya.