4. The Halloween and The Hospital

47 4 1
                                    

Di bulan kedua, kunjungan Angga bertepatan dengan Halloween

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bulan kedua, kunjungan Angga bertepatan dengan Halloween. Alea sibuk belajar untuk ujian tengah semester, berbeda dengan Angga yang sudah menyelesaikan ujiannya. Walaupun gadis itu sibuk, dia masih ingat untuk membeli banyak permen untuk dibagikan ke anak-anak tetangga yang datang untuk tradisi trick or treat, dengan kostum mereka yang lucu-lucu.

Angga ikut membagikan permen untuk segerombolan anak-anak yang datang membawa keranjang, ember kecil atau kotak biskuit kosong.

"Est il ton petit ami (apa dia pacarmu?)" seorang gadis cilik berambut pirang dan bermata biru bertanya pada Alea.

"C'est un garçon, mais pas un ami (Dia memang cowok, tapi dia bukan cowokku,)" jawab Alea, berjongkok untuk bisa berbicara sejajar dengan mata gadis cilik itu.

"Alors peut-il être mon petit ami (kalo gitu apa boleh aku yang jadi pacarnya?)"

"Je ne sais pas. Tu lui demandes (aku nggak tahu. Coba kamu tanya sendiri.)"

"Monsieur, pouvez-vous être mon petit ami (Mr, can you be my boyfriend?)"

"Dia bilang apa, Al?"

"Dia nanya, kamu mau jadi pacarnya nggak?"

Angga menatap gadis cilik berusia sekitar lima tahun yang menatapnya dengan serius itu, kemudian tertawa.

"I'm sorry, I can't. I'm already with her," jawab Angga sambil menunjuk Alea.

Anak itu sepertinya mengerti bahasa Inggris, karena dia kemudian menghentakkan kakinya dan berteriak kesal pada Alea, "Tu es un menteur (Kamu pembohong!)"

Gadis cilik itu mendorong Alea sekuat tenaga, membuang keranjang permennya, dan berlari ke Mamanya.

"Yah, ngambek deh. Kamu sih," omel Alea.

Kedua anak muda itu terpaksa menghampiri ibu gadis cilik itu untuk menjelaskan apa yang terjadi. Hanya Alea yang menjelaskan, karena dia fasih berbahasa Perancis.

"Je suis désolée, elle peut être maussade parfois. Je vais la ramener à la maison. À un de ces quatre (Maaf ya, kadang dia emang suka moody. Saya bawa pulang aja anak ini. See you around, ya.)"

Angga memberikan keranjang permen yang tadi dilempar anak itu pada mamanya.

"Kalo kamu punya anak perempuan mungkin jadinya kayak gitu. Blak-blakan dan sering ngambek," tukas Angga.

"Ya nggaklah, anakku nanti pasti manis, nurut dan sabar."

"Bener juga sih, soalnya Papi anak kamu ya pasti aku."

Alea membeku, sebelum memukul Angga dengan keranjang permen kosong.

"Nah, bener kan? Kamu yang galak, aku yang sabar."

"Orang gila! Pergi kamu dari rumahku!"

Angga tertawa dan berkelit dari serangan Alea.

***********************************************************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heirs to The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang