12

211 19 4
                                    

khaotung terbangun akibat mendengar banyak notif dan telfon dari pacarnya iaitu first, pesan yang di kirimkan first tidak banyak hanya ingin mengajak khaotung keluar bersama sebagai permohonan maafnya.
khaotung tersenyum tipis meliat pesan yang di kirimkan first

" kau fikir cuman kau saja yang bisa marah ? aku juga bisa marah " katanya sembari smirk

khaotung membiarkan pesan khaotung, dia hanya membaca pesan itu tapi tidak merespon kembali
khaotung pergi mengambil handuknya lalu pergi bersiap siap untuk pergi kerja. setelah selesai khaotung memilih baju yang harus dia gunakan, dia beberapa kali mendengar notif dari first

" arghh ! , apa dia tidak bisa berhenti ? aku jadi  marah beneran padanya " katanya, khaotung mematikan ponselnya lalu dia berangkat kerja selepas saja selesai mempersiapkan dirinya

-----

first mengeluh kerana sang pacar tidak membalas pesannya dari pagi dari sehingga siang ini, awalnya first kira khaotung berasa bersalah kepadanya tetapi tidak khaotung malah marah dengan perbuatan yang di lakukan oleh first
apa mungkin itu karna first tidak berbicara baik baik ?

laokjun sang kaka yang melihat adeknya sedang memikirkan sesuatu langsung memnghampirinya sambil membawa 1 gelas kopi untuk adeknya
laokjun duduk di hadapan first, dia menawarkan segelas kopi itu kepada first tetapi first tidak membalas

" kau kenapa ? apa yang sedang mengacau fikiranmu ? " tanya laokjun sembari membaguskan rambutnya yang sedikit berantakan

tidak mendapat balasan daripada first , laokjun mengeryitkan dahinya. menatap first lama

" heyy ! first ! " panggil laokjun kuat

first tersedar dari lamunannya, dia terkejut kerana suara laokjun yang kegedean dan juga dia terkejut kerana laokjun tiba tiba saja berada di hadapannya

" perlahankan nadamu jangan berisik , apa yang kau inginkan ? " tanya first

" aku bertanya kepadamu, apa yang menganggu fikiranmu sehingga kau tidak fokus berkerja tadi ? "

" aku sedang memikirkan.. "

" pacarmu ? " tanya laokjun

" bagaimana kau bisa tau ? aku belum bilang apa apa tapi kau suda tau "

" yang bener aja ? apalagi yang kau fikirkan selain itu ? kemarin dia datang kan kesini "

first mengamggukkan kepalanya lalu meminum kopi yang di berikan oleh laokjun

" putuskan saja dia , dia tidak layak denganmu. lebih baik kau berpacaran dengan sama taraf denganmu "

" i mean ..  bukan lebih baik kau berpacaran dengan seorang actor bukan dengan seorang fans " lanjut laokjun lalu meminum kopinya

" apa yang kau bicarakan ? kau tidak suka padanya ? kalo begini lebih bai- "

" hey ? aku cuman bercanda , jangan terlalu serius " potong laokjun sembari tertawa kecil

" aku tidak tau apa yang berlaku tetapi kalau dia sedang marah lebih baik kau berikan dia sedikit hadiah, ohhya suda beberapa lama kau berpacaran dengannya ? "

" kau membuat aku takut, aku tidak tau ingin memberikan dia hadiah apa. kau tau bukan aku bukanla seseorang yang suka memberi hadiah kepada seseorang dan aku baru berpacaran dengannya 2 bulan ? hampir masuk 3 ? " kata first , dia mengaru kan kepalanya

I Though It's Was A Dream ( hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang