Chapter 2 ÷ NIKI

73 13 37
                                    

12:00 [Restoran piza]

Ada kalanya di jam makan siang, banyak orang biasanya akan mengadakan acara makan apalagi ketika hari weekend seperti hari ini.

Pilihan yang paling banyak dipilih pastinya antara lain rumah kakek&nenek ataupun rumah teman rasa saudara, kedua adalah restoran cepat saji, dan ketiga yang mungkin juga menjadi pilihan pertama setiap anak muda dan orang lanjut usia adalah taman umum yang memiliki tempat paling sejuk&asri diantara dua pilihan pertama.

Nick yang selalu menghabiskan waktu jam makan siangnya di luar rumah kini sedang berjalan santai melewati bangunan-bangunan tua yang tersusun rapi menghadap ke arah utara hingga langkah kakinya yang berhenti ketika sampai di tempat tujuannya.

Nick yang selalu menghabiskan waktu jam makan siangnya di luar rumah kini sedang berjalan santai melewati bangunan-bangunan tua yang tersusun rapi menghadap ke arah utara hingga langkah kakinya yang berhenti ketika sampai di tempat tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara bel yang terdengar membuat pemilik sebuah restoran piza menatap ke arah pelanggan yang memasuki pintu. "Hai, Nick!" sapa pemilik restoran dengan hangat.

"Seperti biasa, John!" 

Pemilik restoran piza yang bernama John mengangkat jari jempolnya.

"Lima belas menit, seperti biasa!" Lalu John melenggang pergi membuatkan pesanan, Nick sudah memilih tempat duduknya yang tidak pernah berubah dari sejak ia pertama kali datang kemari.

Dekat dengan dinding bercat putih bercampur hijau dan mejanya menghadap ke arah jalan dengan lalu lintas yang cukup padat.

Nick mengeluarkan alat pendengar musiknya, membuka aplikasi musik dan men-scroll layar untuk memilih lagu yang sesuai dengan mood-nya hari ini.

Namun belum sampai Nick  memutar lagu, seorang pelanggan lainnya memasuki restoran.

Seorang perempuan muda, sekiranya seumuran dengan Nick berjalan hingga tempat dimana biasa pelanggan memesan. "Permisi!" kata perempuan tersebut.

Namun pemilik resto, John, belum muncul juga.

"Hei!" Kata perempuan itu lagi agak sedikit nyaring.

Nick membalikkan badang ke belakang dan menyadari perempuan muda tersebut menatap dirinya.

"Maaf! Apa kau tahu kemana John pergi?"

Nick menyadari bahwa perempuan itu pasti mengenal dekat si John, pemilik resto.

"Ia sedang membuatkan pesanan!" Nick menjawab santai lalu kembali memilih lagu di layar iphone nya.

Tidak sampai semenit, suara perempuan itu kembali terdengar namun jarak-nya sangat dekat ditelinga Nick.

"Kau tahu NIKI?"

Nick yang terkejut langsung menatap perempuan itu, pupil hitam dimata Nick membesar.

"Sangat dekat sekali." gumam Nick dalam hati.

"Niki dari 88rissing?" Nick bertanya balik memastikan.

NICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang