Kawasan savana di Gunung , Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur sudah mulai menghijau kembali setelah mengalami kebakaran akibat flare saat sesi foto prewedding. Menurut Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, sebagian besar wilayah gunung yang terkena kebakaran sudah mulai ditumbuhi vegetasi melalui proses suksesi alam.
Kawasan yang terdampak kebakaran sudah ditumbuhi vegetasi berupa rumput dan pakis, meskipun masih ada beberapa titik yang memiliki campuran vegetasi terlihat hitam bekas sisa kebakaran hutan dan lahan. Penanaman pohon di kawasan tersebut akan dilakukan dalam waktu yang dekat.
Pemulihan pohon tersebut membutuhkan waktu setidaknya tiga sampai lima tahun, namun vegetasi di sabana seperti rumput sudah mulai tumbuh kembali meskipun belum ada hujan. Kawasan savana Bromo terbakar akibat flare pada awal September 2023, dan setelah kebakaran padam, kawasan sabana yang menghitam dan kini sudah menghijau kembali.
Pihak Balai Besar TNBTS masih menyiapkan kelengkapan seperti bibit pohon yang menjadi vegetasi endemik di kawasan itu untuk penanaman pohon kembali. Pasca-dibukanya kembali kawasan TNBTS, kunjungan wisata di savana Bromo juga sudah mulai mengalami peningkatan
Pemulihan secara alami terutama pada area padang rumput yang berada di kawasan TNBTS, sementara rehabilitasi dilakukan dengan penanaman kembali pohon atau reboisasi. Restorasi juga akan dilakukan untuk mengembalikan unsur hayati di dalamnya.
Meskipun demikian, beberapa lokasi masih memiliki sisa kayu hitam bekas kebakaran. Langkah penanaman kembali akan dilakukan dalam waktu yang dekat. Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (BB TNBTS) juga mengintensifkan dalam melakukan patroli guna menghindari terjadinya kebakaran lagi.
Meskipun okupansi pengunjung kawasan wisata Gunung Bromo belum menunjukkan peningkatan signifikan setelah satu bulan dibuka kembali, kunjungan wisatawan sekarang sudah mulai mengalami peningkatan. Pulihnya kawasan tersebut turut memulihkan kunjungan wisata dan ekonomi pelak u wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
SAVANA
Savana Gunung Bromo merupakan gunung berapi somma aktif dan bagian dari pegunungan Tengger di Jawa Timur, Indonesia. Memang bukan puncak tertinggi dari pegunungan tersebut, namun merupakan puncak paling aktif dan terkenal sehingga menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi. Gunung berapi tersebut termasuk dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang luasnya mencapai 800 kilometer persegi dan merupakan rumah bagi beragam atraksi, termasuk Laut Pasir Gunung Bromo, Pura Luhur Poten, Danau Ranu Pani, Danau Ranu Kumbolo, Air Terjun Madakaripura, dan Puncak B29 di Kabupaten Lumajang
"Bromo" berasal dari pengucapan bahasa Jawa "Brahma", dewa penciptaan dalam agama Hindu. Daerah tersebut juga dikenal dengan "Lautan Pasir", sebuah cagar alam yang dilindungi sejak tahun 1919. Cara khas untuk mengunjungi Gunung Bromo adalah dari desa pegunungan Cemoro Lawang di perlindungan, dari sana pengunjung dapat berjalan kaki ke gunung berapi dalam waktu sekitar 45 menit atau mengikuti tur jeep yang diselenggarakan, termasuk berhenti di titik pemandangan Gunung Penanjakan
Savana Gunung Bromo pernah meletus pada tahun 2004, menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat tertimpa batu akibat ledakan tersebut. Pada tahun 2010, status aktivitas gunung berapi ini meningkat menjadi "waspada" karena meningkatnya aktivitas tremor dan gempa vulkanik diatasnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran yang akan memungkinan terjadinya letusan.
CARA PELESTARIAN GUNUNG BROMOMasyarakat suku Tengger melakukan pembibitan dan penanaman bunga Edelweis untuk melestarikan populasi bunga. Upaya pelestarian sumber mata air juga dilakukan oleh warga suku Tengger di lereng Gunung Bromo. Berkolaborasi dalam konservasi lingkungan dan pemanfaatan sumber mata air untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar Gunung Bromo. Menanam pohon di sekitar Gunung Bromo dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem di kawasan tersebut.
Pentingnya peran wisatawan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar Gunung Bromo, termasuk dengan menggunakan kantong sampah dan meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan selama kunjungan.
Dengan demikian, pelestarian Gunung Bromo melibatkan berbagai aspek, mulai dari menjaga kearifan lokal, pelestarian flora dan fauna, hingga partisipasi aktif masyarakat dan wisatawan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Mungkin Anda tertarik :
Baca Juga
KAMU SEDANG MEMBACA
KAWASAN SAVANA BROMO MULAI MENGHIJAU
Historia CortaKawasan savana di Gunung Bromo , Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, sudah mulai menghijau kembali setelah mengalami kebakaran akibat flare saat sesi foto prewedding. Menurut Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS...