Satu tahun kemudian, Oni sepupu Zani datang dari kota Bogor, Dia sengaja dititipkan orang tuanya yang harus pindah tugas ke Kalimantan, Oni akan tinggal di Bandung sampai lulus SMP.
"Zani mana tante? " Tanya Oni.
Tiba-tiba Zani datang menghampiri Oni. "Ya ampun, Zani, kamu jadi cantik banget, padahal waktu kecil banyak kutilnya," kata Oni tersenyum meledek.
Zani mengerutkan dahinya kebingungan dengan kedatangan Oni, dan siapa Oni.
"Ini aku Oni, sepupu kamu, kamu ingat nggak, waktu kecil, kita suka ngintipin anjing pacaran." kata Oni.
"Oh iya, kamu kan pernah digigit anjing rabies, untung nggak apa-napa." kata Zani tertawa senang.
Malam harinya, Oni masuk ke kamar Zani, "Zani, besok kamu minta ke kepala sekolah supaya aku sekelas sama kamu, ya."
"Iya tenang aja," Kata Zani sambil mengerjakan tugas sekolah.
Oni melirik ke arah BH Zani yang digantung, "Ih, tuh kutang dekil amat, kamu cuma punya satu, ya? keliatan kayak nggak pernah di cuci gitu." kata Oni terlihat merasa jijik melihat BH Zani.
"Ih apaain, sih, kepo banget jadi cowok." Kata Zani sambil mengusir Oni dari dalam kamarnya.
Esoknya, Zani berteriak-teriak. "A.... " kata Zani dari dalam kamarnya.
"Aduh ada apa sih, berisik sekali," kata Sumi sambil masuk ke dalam rumah.
Sumi lalu masuk ke kamar Zani, " Heh ada apa, sih, berisik banget?" tanya Sumi.
"Bu, kayaknya aku akan segera mati, deh, cepat bu hubungi ambulan, mumpung aku masih idup, aku berdarah bu, nanti darahku abis bu." kata Zani Ketakutan.
Sumi berdecak sejenak. "Dasar alay, itu kamu datang bulan, tau, semua perempuan bakal begitu kalau udah gede. Sebentar." Sumi merogoh kantung plastik yang dijingjingnya. "Nih pake ini, kebetulan ibu dari warung. Pake aja kayak popok." perintah Sumi menyodorkan pembalut.
Zani lalu pergi ke toilet dan memakai pembalut, tidak lama kemudian Zani keluar lagi, "Bu kok rapet begini?" tanya Zani keheranan.
Sumi berdecak sejenak. "Hadehh, pasti kamu kebalik makenya, benerin lagi sana." perintah Sumi.
Zani dan Oni tiba di sekolah. "Hai, aku Oni sepupunya Zani, tapi aku lebih seneng di panggil sayang, he he," kata Oni Menggoda Flora.
"Orang aneh." kata Flora dalam hati.
"Aku Sintia," kata Sintia menunjuk dirinya sendiri.
Waktu istirahat pun tiba semua murid berhamburan, keluar kelas.
"Kalian duluan aja, ya, ke kantinnya, aku mau ke toilet dulu sebentar," kata Zani panik sambil membawa tas selendangnya.
"Kenapa?" tanya Flora.
"Kayaknya aku tembus, deh." jelas Zani.
"Ya ampun Zani, kok bisa, sih, kamu tembus, emangnya kamu keturunan jin, ya?" tanya Sintia.
"Hadehh, capek, ah ngomong sama kamu, aku lagi datang bulan," jelas Zani sambil segera berlalu.
"Sin, temenin aja si Zani, siapa tau dia butuh bantuan." perintah Flora.
Sintia berlari mengejar Zani ke toilet. "Zani, sepupu kamu yang lucu itu mana?" tanya Sintia.
"Nggak tau, lagi maen comberan kali," kata Zani sambil segera masuk ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZANRESS
Teen FictionTentang keseharian seorang siswi yang lebay dan mulai jatuh cinta dengan teman sekelasnya yang justru naksir sama ibu-ibu.