Bab 2- Kisah Langit 2

39 8 0
                                    

Langit dan Gracia sudah sepakat untuk mengatakan pada orang tua masing-masing jika mereka tak cocok dan tak ingin menikah. Namun, pernyataan itu segera di bantah oleh kedua orang tua mereka.

Langit berusaha meminta bantuan ke papanya namun, papanya malah mengalihkan pandangannya seolah berkata bahwa ia pun tak bisa menolong Langit jika mamanya sudah memutuskan untuk menjodohkan Langit. Langit beralih menatap kakak dan sahabatnya, respon kedua orang itu pun sama seperti papanya. Mengalihkan pandangannya agar mereka tak saling bicara.

Sementara itu, ayah Gracia mendadak terkena serangan jantung karena Gracia yang memaksa untuk menikah dengan pacar artisnya alih-alih Langit, orang yang dipilih orang tuanya.

Suasana sangat keos, ketika ayah Gracia terkena serangan jantung. Bian dan papanya mendekat ingin menolongnya. Mama Gracia menangis histeris melihatnya. Dan Gracia yang terlihat sangat terkejut.

Damara dan mertuanya panik, Langit melihatnya syok. Ia segera menelpon ambulan dan meminta tolong apa ada Dokter diantara para pelanggan hari ini. Untungnya, ada seorang perempuan paruh baya aya yang mengangkat tangannya dan mendekati Langit.

Perempuan itu mencoba menolongnya dengan menyuruh Bian dan papanya untuk mundur sebentar. Perempuan itu, melakukan pertolongan pertama sebelum ambulan datang dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit, Gracia dipukuli oleh mamanya karena sudah membuat penyakit jantung papanya kumat. Langit tak tega melihatnya. Pada dasarnya, Langit memang orang yang gampang tak enak dan tak tegaan.

"Udah tante, sabar. Tante yang tenang, marah bukan solusi sekarang. Tante yang tenang," ucap Langit menghibur.

Mendengar ucapan Langit, wanita yang kerap dipanggil Shinta itu langsung memeluk Langit berterimakasih. Ia kembali mengomeli putrinya, untuk apa Gracia berpacaran dengan artis yang penuh kontroversi itu. Langit lebih baik daripada artis kontroversi itu.

Gracia hanya diam saja mendengarnya.

Kejadian hari itu berjalan sangat cepat.

Langit yang ingin membatalkan perjodohannya pun tak bisa melakukannya. Karena jika ia menyinggung tentang tidak cocoknya ia dan Gracia, papa Gracia akan memegangi jantungnya seolah kesakitan. Belum lagi, mamanya yang meminta Langit membawa calonnya dalam waktu dua hari jika ingin pernikahannya dengan Graci batal. Tentu saja, Langit bingung dibuatnya.

Dua hari? Memangnya dipikir cari istri seperti orang beli es krim di mini market yang segampang itu bisa di cari? Tentu saja tidak.

Damara dan Sia kompak menyarankan agar Langit meminta bantuan Danastri saja agar berpura-pura menjadi calonnya saja. Lagipula, Dita sendiri sudah mengenal Danastri. Sayangnya, Langit tak bisa melakukannya. Dulu ia tak sengaja membuka aib kelakuan Dananstri selama ini agar bisa menikahi Sia. Dita sudah kepalang menganggap Danastri tak layak menjadi menantunya meski bebet bibit dan bobot Danastri jauh lebih bagus dari Gracia.

Awalnya, Langit pikir Gracia dari keluarga yang sangat berada seperti Damara atau Danastri mengingat style dan body language yang dikeluarkan oleh Gracia. Namun ternyata, setelah Langit berkunjung ke rumah Gracia atas paksaan mamanya. Langit mendapati rumah tersebut tidak sesuai ekspektasinya. Kasarnya Gracia dari kalangan yang tidak mampu. Pantas saja, ketika di rumah sakit mamanya yang membayar biaya rumah sakitnya.

Tak ada yang istimewa dari keluarga itu menurut Langit. Langit jadi heran dengan mamanya. Kenapa ia malah dijodohkan dengan orang seperti Gracia. Ia pikir Gracia dari keluarga kaya atau punya channellan orang penting, khas mamanya tapi ternyata, tidak. Langit tidak bisa menebak apa yang dipikirkan mamanya.

Bukannya Langit tidak percaya dengan mamanya atau mau berburuk sangka karena ia yang hanya anak dari selingkuhan suaminya. Tapi, beberapa tahun ini hubungannya dengan mamanya sangat baik. Dan calon-calon yang dipilihkan mamanya selama ini pun tak ada yang kurang menurut Langit. Hanya saja, Langit tak punya perasaan pada mereka Karena itu hubungan tersebut tidak berhasil.

Bukannya Langit masalah dengan keadaan ekonomi keluarga Gracia. Bukan. Bukan itu, masalahnya tingkah Gracia sangat memuakan bagi Langit. Ini pertama kalinya Langit merasa tak cocok dengan orang, padahal selama ini ia orang yang sangat mudah bergaul.

"Lebih baik aku nikah sama Regina daripada sama dia," ucap Langit malam itu ketika ia sedang makan malam bersama keluarganya.

"Sayang banget, Regina udah lamaran minggu lalu," jawab Dita.

Regina adalah salah satu dari sekian orang yang pernah ditemui Langit di acara kencan buta yang diatur mamanya.

Langit dibuat terkejut. Ia tidak tau itu.

"Udalah Langit, kamu jangan banyak alasan. Mama nggak suka. Gracia itu baik buat kamu."

"Baik darimananya," cibir Langit pelan. "Lagian mama kenapa sih jodohin aku sama dia," omel Langit lagi.

"Shinta itu sahabat mama waktu di SMA. Dulu mama sempat janjian sama Shinta mau jodohin kalau punya anak yang seumuran dan beda lawan jenis. Terus kemarin mama ketemu Shinta di Bank. Mama sempat mengenang masalalu, karena Bian udah nikah dan kamu belum. Yaudah, mama lanjutin aja rencana perjodohan itu. Lagipula, Gracia juga cantik kok."

"Banyak yang lebih cantik dari dia," bantah Langit.

"Ma, kalau Langit nggak suka sama Gracia jangan di paksa." tegur suaminya akhirnya.

Langit yang mendengar papanya membelanya langsung tersenyum senang.

"Papa lebih baik diem aja deh."

Mendengar kata itu, papa Langit langsung diam.

Esoknya, Langit menemani Gracia untuk mencari cincin pernikahan. Langit aslinya ogah menemaninya, tapi mau bagaimana lagi. Mamanya menerornya seperti debtcolector agar mau melakukannya. Pada akhirnya, Langit pun melakukannya.

Sebelum berangkat, Langit sempat berdebat dengan Gracia. Gracia ingin naik mobil alih-alih motor. Jika Langit tetap memaksa naik motor, Gracia menyarankan mereka naik taxi saja. Karena tau tak akan menang, Langit pun menurutinya.

"Kalau lo segitunya pingin naik mobil, beli aja mobil sendiri. Nggak usah ngerepotin gue kayak gini," tegur Langit ketika mereka bertemu.

Gracia hanya diam saja tanpa merespon ucapan Langit. Ia menunjukan jalan menuju toko perhiasan yang akan mereka datangi.

Sampai di toko tersebut, Gracia asyik memilih cincin berlian. Tanpa bertanya pendapatnya, Gracia langsung memilih cincin yang ia inginkan. Langit sempat tertegun beberapa saat ketika akan membayarnya. Bagaimana bisa, Gracia menghabiskan 30 juta hanya untuk membeli cincin.

Langit hanya bisa membatin. Apa Gracia sama seperti Sia yang punya kebiasaan morotin harta kekasihnya karena tak pernah punya uang?

"Jangan dijual cincinnya nanti," ucap Langit.

Gracia kaget mendengar teguran tersebut.

"Siapa yang mau jual,"

"Ya siapa tau," balas Langit.

Setelah itu, Langit mengikuti Gracia untuk membeli seserahan. Yah, lagi-lagi Langit dibuat tak habis pikir dengan seserahan yang di inginkan oleh Gracia. Perempuan itu benar-benar menguras kantongnya. Ini pertama kalinya dalam hidup Langit menghabiskan uang ratusan juta hanya dalam waktu beberapa jam.

"Lo segitunya pingin punya barang branded apa gimana? Atau ... cuma mau lo pamerin aja nanti. Tolong dong, gayanya di sesuaikan sama isi dompet," tegur Langit akhirnya.

"Kata tante Dita, gue bebas milih. Jadi nggak usah peritungan sama gue," balas Gracia.

"Ya terus, mentang-mentang nyokap gue bilang bebas terus lo bisa seenaknya gini? Gue juga bukannya mau perintungan sama lo atau gimana, cuma sadar diri aja. Jangan kaget karena tiba-tiba punya calon suami yang kaya, karena lo nggak pernah punya duit segitu terus dengan tiba-tibanya lo mendadak kaya, semua-semua lo beli, aji mumpung itu namanya." tegur Langit akhirnya.

Langit hanya ingin agar perempuan yang akan menjadi istrinya itu tidak matre atau akan memanfaatkannya nanti. Ia hanya ingin wanita di depannya itu sadar. Bukannya Langit ingin menghina atau apa, tapi gaya Gracia mirip orang matre yang hanya mengincar orang kaya saja. Langit paling membenci perempuan seperti itu.

Apa bagusnya perempuan yang akan di jodohkan dengannya itu? Sekali lagi, Langit tidak habis pikir dengan mamanya.

Kisah Langit (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang