🎶Justin Timberlake - Mirror🎶
Sekarang sudah waktunya untuk memulai pelajaran di jam kedua. Pak Samsul pun datang ke kelas. Beliau nyimpen buku di meja guru yang masih ada tasnya guru Bahasa Inggris gue dan menyuruh kita untuk mengerjakan LKS lalu pergi lagi keluar.
Si Fahmi yang entah abis dari mana datang ke kelas, dia nanya sama gue apa yang dibicarakan oleh wali kelas gue tadi. Gue jawab kalau tadi beliau nyuruh kita untuk mengerjakan LKS. Si Fahmi nanya lagi, kemana sekarang wali kelasnya, gue jawab dia pergi keluar. Setelahnya si Fahmi pergi lagi entah kemana.
Si Clarissa dan Rani akhirnya balik ke kelas, begitu pun guru Bahasa Inggris gue.
Saat guru gue itu masuk ke kelas, gue dan si Fahmi lagi baku hantam. Tadi abis dari luar tuh dia masuk lagi dan ngajak gue ribut.
Jelas saja guru gue itu menegur gue dan si Fahmi. Selain dia menegur karena gue sama si Fahmi ribut, dia juga menegur kita yang bawa-bawa tas kaya mau pulang. Kita langsung disorakin sama anak-anak lain. Setelahnya kita menyimpan tas kita di bangku masing-masing.
Karena guru sekarang ada di sini, gue mengumpulkan tugas tadi, yang ngumpulin cuma kelompok gue doang, yang lainnya pada belum selesai.
Guru Bahasa Inggris gue kembali keluar karena memang jam pelajarannya sudah habis.
Sementara si Fahmi yang sedang mengerjakan tugas Bahasa Inggrisnya diganti dengan si Yogi untuk melanjutkan acara baku hantamnya sama gue.
***
Beres ngerjain tugas. Gue sama si Fahmi ribut lagi. Kita kejar-kejaran lagi. kali ini si Fahmi yang ngejar gue. Gue lari keluar dengan terburu-buru, tapi tetep saja si Fahmi dapetin gue.
Di depan pintu, gue menghadap ke arah si Fahmi sambil mengacungkan kedua jari gue (V), karena takut si Fahmi nyerang gue habis-habisan.
"Damai Fahmi!" kata gue sambil terus mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah gue.
"Ah apaan damai!" elak si Fahmi yang gak mau diajak damai.
"Fahmi peace! Damai!"
"Iya deh damai," kata si fahmi, akhirnya ngalah juga.
"Okeh. Kalau gitu salaman dulu. "
Gue tadi niatnya cuma bercanda, tapi si Fahmi beneran ngulurin tangan kanannya. "Iya, ayo damai, " kata si Fahmi, dengan senyum tertahan.
Di sana gue diam gak langsung nyambut uluran tangan dia, takut dia cuma mainin gue. Nanti gimana kalau tangan gue ditarik dan dipatahin sama dia, kan gak lucu.
Tapi nanti gak damai jadinya kalau gak salaman. Akhirnya gue ngangkat tangan gue dengan ragu untuk membalas uluran tangan si Fahmi. Ketika gue ngangkat tangan, tiba-tiba ada orang yang meneriaki nama gue, dan orang itu adalah guru Bahasa Inggris.
Beliau nyuruh gue untuk menghampiri, ngambil tugas kita yang udah beliau nilai. Sebelum gue pergi, gue pukul dulu tangan si Fahmi yang masih ngulur.
Gak jadi damai deh kita.
***
Gue bosan diam terus di kelas. Terutama karena si Icha sama Rani gak ada, mereka pergi ke ruang guru. Dari pada diam terus di kelas dan diusilin anak-anak terus, gue pun berencana untuk mencari mereka yang dari tadi belum juga kembali ke kelas.
Sebelum itu gue menitipkan dulu tas gue ke si Algissa karena takut diambil dan dijahilin lagi sama si Fahmi. Saat-saat gue menitipkan tas itu, gue tengok kanan kiri dulu. Takut si Fahmi dan anak-anak yang lain melihat tas gue.
Aman.
Karena waktu itu si Fahmi sedang melihat poster sambil duduk di bangku guru. Si Agus lagi main bola dan si Yogi gue gak lihat dia, entah pergi kemana.
Gue pergi keluar dengan lancar, aman, dan bersahaja, tanpa diganggu atau dihalangi jalannya kaya kemarin.
Gue cari si Icha sama Rani ke ruang guru, tapi mereka gak ada di sana. Apa ke kantin ya? Tapi tadi udah jajan mereka. Gak taulah kemana tuh anak dua ngilangnya. Akhirnya gue balik lagi ke kelas.
Gue masuk ke kelas. Di sana sama kaya tadi pas gue mau keluar, anak-anak berkeliaran di depan kelas. Begitu pun Fahmi, Agus dan Yogi, mereka bertiga merhatiin gue yang lagi jalan ke bangku.
Si Fahmi sih ya yang kentara banget merhatiin guenya, mungkin dia bersiap diri kalau-kalau gue nyerang dia.
Gue balas tatapan ngeselin dia sambil nahan senyum. Karena si Fahmi terus merhatiin, gue diam sebentar di hadapan dia. Mukul dia. Si Fahmi malah bales mukul gue pakai tasnya.
Beuuhh.. Si Yogi juga ikutan.
Sementara si Agus malah memanas-manasi si Fahmi buat terus mukul gue. "Halah.. Siksa aja dia mi!" kata si Agus.
Dan ya. Si Fahmi melaksanakan apa yang dikatakan si Agus. Dia nyiksa gue pakai tasnya.
Gue langsung ngambil tas si Clarissa buat berlindung, tapi bukannya melindungi gue, tas itu malah ikut nyiksa gue gara-gara tasnya direbut sama si Fahmi, dia nampolin tas itu sesuka hati ke wajah gue.
Dan kejadian itu dilihat oleh Pak Samsul yang tiba-tiba aja masuk. Beliau memekik marah, tatapannya tertuju ke si Fahmi.
Mampus dah lu!! Please marahin dia Pak!!!
Setelahnya gue langsung duduk di bangku gue dan ngambil tas gue yang ada sama si Algissa.
[]
![](https://img.wattpad.com/cover/201836653-288-k143251.jpg)