ASHA : I Lost My Happiness [rombak alur]

─ · · ୨୧ · · ─ Bab 1. "Wanna be my best friend?"

Spam komentar dengan: semangat Asha 💖
Jangan lupa bintangnya 🤩
Dan jangan lupa follow ig aku:

•
•
•
•
•
•
•
•
•
Happy reading 💖

"Gimana tanda tangan yang lo?" tanyanya.

"Udah, kok." Jawab Asha. Kini mereka sedang berada di kantin setelah bel istirahat berbunyi, suasana kantin tampak ramai. mereka berdua memilih duduk di pojo karena merasa itu tempat yang sepi dan nyaman.

"by the way, lo dapet yang siapa?" tanya teman Asha yang tengah asyik menyedot es teh.

"aku dapet kak Ivander," balas Asha yang kini sedang menyantap semangkuk bakso. pipinya tampak menggembung karena melahap bakso.

gemes kali ini anak kalo lagi makan, batin temannya.

"gue denger gosip sih, katanya kak Ivander itu "badboy" lho?" ujar temannya dengan suara pelan namun ekspresinya heboh.

"iya tau," Asha terlihat tidak tertarik dengan gosip yang ia dengar. Kok gak kepo? batinnya bertanya-tanya.

"Eh, mata lo kenapa sembab gini? jangan-jangan lo diapa-apain sama si Ivander itu?!" paniknya.

"Dia gak seperti yang kamu pikirkan, menurut aku sih, dia orang yang baik." jawab Asha. lalu ia memasukkan sebuah bakso ke dalam mulutnya.

"tapi kenapa mata lo sembab begini?!" Ayolah, siapa yang tidak penasaran? gadis itu terus mendesak Asha agar segera menjawab pertanyaannya dan menghilangkan rasa penasaran yang sedang menghantuinya.

"Tadi ada masalah sedikit, tapi dia yang tenangin aku, kok." Gadis berambut panjang dengan tingkat penasaran yang tinggi itu akhirnya bernapas lega, syukur deh gak mati penasaran.

"Lain kali kalo ada apa-apa bilang langsung sama gue!"

"Oh iya, kita dari tadi belum kenalan, malah keasyikan ngobrol. Kenalin nama aku Asha, nama kamu siapa?" tanya Asha.

"Aku Kiara," Balasnya, gadis itu tersipu malu membuat Asha merasa gemas. Ya tuhan, tadi heboh banget dan sekarang malah malu-malu begini. batin Asha, ingin sekali dia mencubit pipi Kiara saat itu juga.

Entahlah mengapa Kiara bersikap berbeda dari sebelumnya. Jika tadi dia sangat heboh dan cerewet, maka kini dia hanya diam, tersenyum, dan malu-malu. Sepertinya diganggu dedemit kantin deh, tapi iya juga sih.

"Kamu ada handphone, gak? Aku kasih nomer telepon aku, ya!" Asha mengangguk, "ini nomer telepon aku, tinggal kamu chat saja!" Ujar Kiara menyodorkan sebuah kartu nama layaknya pebisnis.

Nomer telepon aja pake kartu begini, gak kebayang dia pasti anak orang kaya. batin Asha merasa kagum.

"Nama panjang kamu siapa?"

"Hah?" Beo Asha.

"Nama panjang kamu siapa? Aku penasaran," tanya Kiara mencoba sabar, biasanya gadis itu akan menyentak jika sedang bertanya namun tak didengar oleh yang ditanya.

"Navera Ashanda Purnama," balas Asha, ia meringis sambil menggaruk tengkuknya merasa malu. Namun Kiara malah terdiam sebentar, what? Purnama? Kek gak asing deh, batinnya berpikir.