part 22

0 0 0
                                    

Dan saat itu Jendra pun mengeluarkan suaranya "tan, om, saya izin bawa anaknya untuk ke suatu acara"izin jendral dan mencoba merendam amarah nya

'cwe di sebelah ku mudah sekali membuat ku marah' batin jendral dan langsung saja orang tua mita berbicara

"Iya, hati-hati ya nak ganteng, eh lupa, jangan manggil tante manggil mama aja ya, kamu harus ekstra sabar ya jendral jika sama anak mama, soalnya dia ribet, cerewet, banyak tingkah, bikin malu, suka tidur di tempat sembarang, jadi tolong di marah hin sikap anak mama, biar anak mama, bisa berubah ya"saran achela panjang lebar dan jendral yang mendengar itu tersenyum tipis beda dengan mita yang mengendus

"Mah, mama ini sebagai mama tu, harusnya tunjuk kin sifat baik anak nya dan pamerin ke orang lain, bukannya malah nunjukin keburukan anaknya mana lagi di umbar-umbar ke orang lain, mama inii!! Ishh"ucap mita menggerutu dan lii weiji yang melihat itu pun berbicara

"Emang kamu punya kebaikan, sayang?"tanya lii weiji pada anaknya mita dan mita yang mendengar itu pun mengendus dan ia pun langsung menarik tangan jendral dan sambil berucap

"Ayo jen, jika langsung minggat aja"ucap mita dan menarik jendral keluar rumah nya Dan saat sampai mita membuka pintu mobil jendral dengan kasar lalu menutup nya dengan keras jendral yang melihat itu pun tersenyum sendiri

'lo, istimewa' batin jendral dan lalu melajukan mobilnya dan mita pun menggerutu di dalam mobil

"Ishh, tau ga sih sebel bangettttt, bisa-bisa nya emak gue sendiri ngata in anak nya, kan gue keselllll, ahhh ga mau tau bete aja"ucap mita sambil memasang ekspresi menirukan omongan nya dan menggerak-gerakkan tangannya sesuai ucapannya

"Udah keselnya?"tanya Jendral yang melihat mita berhenti mengomel dan mita malah diam menatap bawa dengan bibir yang maju beberapa senti

"Kenapa bibir lo, di maju in? Bikin gue nafsu hm?"ucap jendral dan mita pun langsung memegang bibirnya

"Dih, enak aja lu, awas lu apa-apa in gue, bibir gue masih suci ya!"ucap Mita dan jendral pun berucap

"Nanti gue yang pertama"jawab jendral dan mita pun berucap "semoga aja, rakha"ucap mita dan jendral pun berucap

"Kenapa harus rakha? Ga cape lo bikin gue marah?"tanya jendral dengan nada lembut

"Emang kapan gue bikin lo marah? Oh iya soal rakha tadi kan? Karna rakha crush gue hehe "jelas mita dan jendral pun berucap

"Boleh gue minta sesuatu?"tanya jendral lembut memajukan wajahnya hingga deru nafas jendral terasa di wajah mita

"A-apa?"ucap mita gugup, kalian bayangkan wajah bagaimana jika kalian berada di posisi mita

"Hati lo"ucap Jendral dan menjauh kan wajahnya dan mita pun bernafas lega

"Maksud lo? Hati? Lo mau minta hati gue!? TERUS NANTI GUE MATI GIMANAAAAA HAH!?"jerit mita di akhir kalimat membuat jendral menutup telinganya karna suara mita yang berada di telinga nya

"Minta hati lo, buat gue, yang ada di dalamnya, jangan yang lain."ucap jendral dan mita yang mengerti maksud Jendral pun menggeleng

"Ga bisa, hati gue buat rakha"tegas Mita dan memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil

"Biarin gue masuk, kedalamnya."ucap jendral lagi dan mita menggeleng

"Hati gue ada satu, berarti hanya ada satu orang yang muat untuk masuk"dan jendral pun menjawabnya

"Dan itu gue"

"Lo terlalu egois jen, jika nyuruh gue buat naruh lo di hati gue, sedang kan hati gue milih rakha, gue ga bisa maksa jen, maaf ucapan lo ga bisa jadi kenyataan."

kenza.Terbit[end]Where stories live. Discover now