POSESIF BESTIE [TREASURE]

03. Marah

Ges lanjut lagi nih ceritanya part 3 siapa yang nungguin? Aku udah come back lagi nih lanjut ya untuk cerita bella nih sama sahabatnya

Happy reading❤

***

Anggota inti devil eyes kini beradi di tengah lapangan sedang di jemur oleh guru sambil hormat di bawah tiang bendera

"Anjir gegara geng sebelah itu nih kita di hukum, jugaan masa ketahuan saat kita berantem padahal kan pulang sekolah" pikir jun dengan bingung

"Kita pake seragam pas berantem nya" jelas kevin

Jun memutar bola matanya malas "lo juga vin ketua osis tapi ikut di hukum, harusnya lo itu mencerminkan anak yang di siplin sekaligus anak yang baik" julid jun

"Bacot lo tai, yang milih gw jadi osis juga kalian. Di paksa sama kalian, akhirnya gw mau gak mau di tulis sialan!" Cacar kevin dengan kesal

Mereka menggelengkan kepalanya dengan lelah karena tingkah mereka

Lalu tiba tiba salah satu anggota osis menghampiri mereka yang mampu membuat mereka mengerutkan keningnya

Mereka sudah tau pasti ini suruhan pak dudung "tau nih gw pasti suruhannya pak dudung buat nambahin hukuman kan?" Sinis samuel

Osis yang bername tag 'efan' menggelengkan kepalanya

"Terus?" Tanya jhon dengan singkat

"Gw cuma mau kasih tau aja kalo bella pinsan dan sekarang ada di ruangan kesehatan tadi yang gw denger dia sesak nafas" ucapnya dengan jelas

Mereka terkejut dan saling menatap "shit." Umpat justin lalu berlari menuju ruangan kesehatan diikuti yang lain

Brak

Pintu uks di buka lebar terdapat sepuluh pria tampan yang menatap tajam dan emosi bahkan nafasnya tersenggal senggal

Ruangan uks hening dan menyeramkan karena hawa mengancam dari sepulu remaja itu

Daniel berjalan ke arah aquila dan menatapnya tajam dan mengancam "siapa?." Tekan daniel sambil menahan emosi yang ingin meledak

Suara rendah dan kasar itu mampu membuat aquila panas dingin dan seluruh tubuhnya menegang "i-itu adik kelas namanya khanza kalo gak salah, tadi gw liat dia ngasih sesuatu sama bella ntah apa itu dan bella malah berakhir pinsan" jelas aquila dengan gugup

"Bajingan" umpat arthur dengan amarah yang meluap bahkan kedua tanganya mengepal erat

"Kelas?." Tanya jhon dengan tenang walau sebenarnya ia menahan amarah juga