00

180 17 0
                                    

"Gue mau kita putus."

Ruka tak percaya dia diputuskan begitu saja oleh Jay. Kenapa secara tiba-tiba?

"Jay kamu yang bener aja?!"

Jay terkekeh melihat raut panik Ruka, ada yang tidak terima ternyata. "Lo tau kan, dari awal gue udah nolak lo tapi lo tetep maksa mau jadi pacar gue, akhirnya lo nerima kesepakatan yang gue buat. Setelah usia hubungan enggak jelas ini empat bulan, gue ada hak buat putusin lo, right?"

Ruka menelan ludahnya pahit, dia tidak amnesia. Gadis itu ingat dengan mudahnya mengiyakan sebuah kesepakatan yang Jay buat untuknya.

"Tapi..."

"Tapi apa? Lo enggak hilang ingatan kan? Empat bulan udah terlewati dua hari lalu, ya gue putusin lo lah, kecuali kalau gue jadi naksir lo!" sarkas Jay, lalu cowok itu pergi meninggalkan Ruka yang mematung.

Menatap punggung sandar-able itu pergi menjauh hingga tak terlihat, dirinya benci mengapa waktu begitu cepat dan membenci diri sendiri mengapa tidak bisa membuat Jay jatuh cinta kepada nya, padahal sudah diberi kesempatan empat bulan menjalin hubungan? Hufftt.

"Jadi, gue beneran putus ya?" lirihnya.

"Gue jomblo dong? Jay, aku tuh mau jadi pacar kamu selamanya tau ..."

***

Setelah pulang sekolah Jay nongkrong dengan teman-teman satu perkumpulannya, seperti biasa ia akan menghabiskan waktu sampai menjelang petang bersama mereka. Menikmati kopi serta beberapa gorengan kesukaannya.

"Bahagia banget tuh muka, abis menang lotre lo? Atau dapet tiket konser Coldplay gratis dari bokap?" Jay terkekeh pelan mendengar pertanyaan bertubi dari Beomgyu---kakak kelasnya.

"Keliatan banget emang gue bahagianya?"

"Iya Jay, kayak ada cahaya gitu. Biasanya muka lo tuh sumpek, surem juga kek enggak ada minat hidup. Padahal duit lo banyak." Sunghoon tertawa ketika teman kecilnya itu menatapnya tajam karena ucapannya yang nyeleneh.

"Gue plintir leher lo Hoon, mau?"

"Sorry sorry bercanda," balas Sunghoon takut. Soalnya Jay itu anaknya nekat dan suka menepati perkataannya.

Anak dari James Park yang kaya raya tujuh turunan itu memilih duduk di sebelah Jake, lalu memesan kopi dan gorengan andalannya.

"Gue abis mutusin Ruka," ucap Jay tiba-tiba.

Mereka semua terkejut mendengar pengakuan dari Jay dan tak habis pikir kenapa belum setahun sudah memutuskan tiga cewek sekaligus.

"Ckckckck, bibit-bibit playboy inimah," seru Beomgyu sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Jay lo serius?" tanya Heeseung tak percaya. Sebab dia juga sama seperti Sunghoon, karena dia juga teman kecil Jay. Dan Heeseung tau persis tabiatnya seperti apa.

"Hmm."

"Gila lo, cewek secakep ruka diputusin gitu aja." Jay menatap kakak kelasnya itu, "lo mau? Ambil sana."

Mendengar itu Beomgyu mendengkus. "Masa bekas lo sih?"

"Katanya cakep, ya ambil aja. Enggak usah peduli bekas gue apa enggak, toh cuma status kan bukan yang gimana-gimana," papar Jay sambil menyeruput kopi yang sudah tersedia di hadapannya.

"Ya enggak gitu juga konsepnya," balas Beomgyu tak terima.

"Kali ini kenapa lagi Jay?" tanya Jake heran,  sebab seingat dia hubungan keduanya terlihat baik-baik saja. Bahkan weekend kemaren dia dan Jay melakukan double date, membawa pasangan masing-masing. Dirinya dengan Winter kekasihnya dan Jay dengan Ruka.

JAYFRANDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang