01

98 13 0
                                    

Ada perasaan lega dihati Yunjin ketika mendengar desas-desus yang beredar dari satu hari yang lalu. Mungkin jika perlu dia harus merayakan hal tersebut, traktir dua sahabatnya bila perlu.

"Eh guys, pulsek ke Warmindo yuk. Gue traktir deh."

Sontak saja Winter dan Ryujin berbinar. Mendengar traktiran adalah suatu anugerah yang terindah bagi keduanya, apalagi yang mengajak traktir itu Yunjin. Sahabatnya itu tak tanggung-tanggung jika mentraktir orang.

"Gaslahh, yakali enggak." Ryujin tertawa mendengar ucapannya sendiri yang terdengar sangat menginginkan di traktir.

Yunjin terkekeh saja, sebab dia sudah biasa dengan sikap slengean Ryujin. Berbeda dengan Winter, gadis itu tidak langsung memperlihatkan bagaimana excited nya ditraktir. Dia malah bertanya, "dalam rangka apa nih kok tiba-tiba mau traktir kita?"

"Enggak dalam rangka apa-apa sih, cuma pengen aja traktir kalian."

"Ohhhhhh."

"Oh ya, Lo udah denger belum berita Jay sama pacarnya putus?" tanya winter.

"Iya tuh lagi hot topic banget tau, gila tuh sih Jaylani, belum setahun aja udah tiga kali pacaran," ujar Ryujin sambil tertawa.

"Iya juga yah Ryu, bibit-bibit playboy nih pasti," timpal Winter. Kata-katanya sama persis dengan ucapan Beomgyu kemarin.

Ryujin mengangguk. "Nah kan, tapi diingat-ingat Jaylani pas kelas sepuluh kayak enggak tertarik sama cewek. Eh pas kelas sebelas tiba-tiba jadian sama sobat kita, tapi sayang cuma dua bulan anjritt."

"Wkwkwk, terus pacaran sama anak cheers berjalan sebulan doang."

"Oh si Ningning itu ya? Anaknya pak Bondan, gila sih kata gue. Tuh cewek emang pantes diputusin orang gatel gitu, pikmi lagi."

"CK, jadi inget ayang gue juga pernah ditempel-tempel sama dia. Tapi untung Jake enggak respon lebih," balas Winter.

"Kalo itu sih gue setuju banget kalo Jay putusin, lah yang ini keknya adem-adem aja tiba-tiba putus gimana dah tuh si Jaylani?" heran Ryujin yang memang tidak tahu jalan ceritanya.

"Belum move on kali sama Yunjin," celetuk Winter. Dan mereka berdua pun menutup mulut masing-masing, saling tatap dan menoleh pada Yunjin yang sedari tadi menatap keduanya datar.

"Puas ghibah nya?"

Winter dan Ryujin cengengesan.

"Tapi Yun, kalo Jay emang belum move on dari Lo gimana?" Pertanyaan Winter mampu membuat Yunjin sulit berkata, apalagi perasaannya yang membuncah tidak karuan.

"Gue, gue enggak tau."

***

Pelajaran olahraga berlangsung, kelas XI MIPA 2 dengan kelas XI Bahasa terpaksa dijadikan satu sebab guru olahraga mendadak ada urusan dan tidak bisa mengajar seperti biasanya, jadi dengan menyatukan kedua kelas tersebut membuat waktunya cukup untuk menyelesaikan urusan yang menimpanya.

Ponsel Pak Budi bergetar, ada pesan masuk. Setelahnya guru olahraga tersebut menghela napasnya, lalu membuat attention untuk murid-muridnya.

"Anak-anak, hari ini kalian bisa olahraga sendiri ya. Terserah kalian mau ngadain pertandingan voli, basket, takraw atau apapun itu. Saya ada urusan yang harus diselesaikan, dan bapak harap kalian menggunakan waktu jam olahraga dengan baik. Bapak enggak mau ya, mentang-mentang bapak enggak ada kalian seenaknya bolos atau enggak olahraga. Paham kan maksud bapak?!"

"Paham pak!"

"Yasudah, kalau begitu ketua masing-masing kelas tolong jalani amanah saya buat memantau anggota kelas kalian berolahraga."

JAYFRANDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang