Prolog

162 18 7
                                    

Seorang gadis terlihat mengacak-acak meja dengan panik. Ia menunduk ke bawah meja mencoba mencari buku berharganya yang sudah hilang entah kemana.

"Buku gue? Buku gue mana?" teriak gadis itu frustasi sambil mengacak rambutnya.

Sungguh, buku itu sangat penting baginya. Segala hal sudah banyak tertulis di bukunya itu. Saat susah, senang, sedih, semua ia utarakan pada buku itu. Tak bisa gadis itu bayangkan, apabila ada yang menemukan bukunya dan membacanya.

Harga dirinya di pertaruhkan!

Jeya merengek pelan. "Buku gue hilang kemana?"

Ya, gadis yang terlihat panik itu bernama Jeyana Zaviera. Gadis cantik dengan rambut panjang yang terurai indah.

Jeya memijat kepalanya yang terasa pusing. Matanya sudah berkaca - kaca, ia menjadi cengeng jika sudah menyangkut buku berharganya.

Ting!

Suara notifikasi dari handphone mengalihkan perhatian Jeya. Dengan sedikit lesu ia membuka handphonenya dan melihat siapa yang sudah mengiriminya pesan.

Seketika matanya membulat saat melihat pesan yang tertera di layar ponsel. Dengan secepat kilat Jeya berlari keluar kelas menuju tempat di mana orang yang sudah menemukan bukunya.

"Gue udah di perpus, tapi orangnya gak ada?!"

~~~

pake nanya

jangan lupa di vote and komen siss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa di vote and komen siss

JEYA | Terbang Tinggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang