MEMILIH PERGI

343 32 18
                                    

Happy reading:)
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria cantik sedang berdiri di balik pohon yang sedikit rindang di depan sebuah cafe. Dia menatap lurus kedepan memperhatikan seorang pria dan wanita yang sedang saling melempar canda tawa di dalam sana.
Terlihat sang pria menggenggam tangan sang wanita dengan erat, seakan takut wanita itu akan pergi jika dia lepaskan.

Pria cantik itu menatap mereka dengan tatapan sedih dan kecewa nya. Hatinya sakit melihat kekasihnya lebih memilih menghabiskan waktu dengan wanita lain dibanding dengan dirinya. Tanpa ia sadari ternyata air matanya sudah membasahi pipinya sejak tadi. Setelah cukup lama ia berdiri di sana sambil memperhatikan 2 orang tadi dia memutuskan untuk pergi dari sana. Hatinya sudah tidak kuat melihat itu semua, terlalu sakit yang ia rasakan. Ia bahkan memendamnya sendiri.

Melihat keduanya yang  tampak begitu bahagia membuat hatinya berkali-kali lipat lebih sakit.

Kamu terlihat begitu bahagia tanpaku hia. Batin nya

Pria cantik itu berjalan sambil meremat dada kirinya kuat. Dia menangis dalam diam tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang menganggap dirinya aneh. Mungkin.

" Hiks hiks sakit... Kenapa ini sakit sekali tuhan, hiks hiks.... Aakkhh." Dia terus meremas dadanya erat dan memukulnya sesekali karna terasa begitu sesak.

Tangisan nya begitu pilu bagi siapapun yang mendengar nya.

Nunew ya nama pria manis dan cantik itu Nunew. Memiliki seorang kekasih yang tampan , berkulit putih pucat, dan juga tinggi.

" Hiks, kau jahat hia hiks... hiks... kau jahat, kau mengingkari janjimu sendiri.hiks kau menghianatiku hia"
Nunew masih terus meracau sambil terus berjalan.

" Kenapa? Kenapa kau melakukan itu hia? Apa salahku padamu hiks...."

Nunew terduduk lemas di atas aspal dan masih terus menangis. Bahkan air matanya semakin deras membasahi pipi dan bajunya.

Sementara di dalam cafe. Dimana pria dan wanita itu duduk,  mereka tak menyadari bahwa sejak tadi ada yang memperhatikan interaksi mereka dari kejauhan.

Mereka masih asik bercanda dan tertawa, hingga sang wanita tiba-tiba bertanya kepada sang pria.

" Em phi zee, apakah kekasihmu tidak marah jika tau kau bersamaku ?."

Tanya si wanita pura-pura peduli. Padahal dalam hatinya dia merasa puas karna berhasil merebut pria tampan di depan nya dari lelaki manis itu yang menurut dia menjijikan.

" Sudahlah jane tidak perlu membahas nya. Bukan kah kita keluar untuk bersenang-senang hari ini, hm." Pria tampan bernama Zee itu menjawab tanpa memikirkan bagaimana perasaan kekasih kecilnya.

Tapi Jane tidak berhenti bertanya sampai di situ. Dia masih ingin bertanya pada Zee untuk memastikan bahwa Zee benar-benar akan menjadi miliknya seutuhnya.

" Phi bisakah aku bertanya sekali lagi?"

" Apa lagi Jane."

" Eeh. Apakah kau  masih mencintainya?" Jane bertanya dengan nada ragu yang di buat buat.

Zee menatap pada mata jane dan melepaskan genggaman nya.

" Aku memang mencintainya tapi dulu. Dan sekarang aku merasa bosan dengan nya. Sudahlah tidak perlu membahasnya lagi." 

Zee menjawab tanpa ragu dan mengabaikan Kejanggalan di hatinya setelah mengucapkan kata-kata itu.

Jane akhirnya mengangguk mengerti dan tersenyum miring.

ONESHOOT ZEENUNEW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang