CHAPTER 02

8 0 0
                                    

Happy Reading 🕊

Biasakan VOTE dan KOMEN sebelum baca.!

***


Pagi harinya Ayna sudah bersiap dengan setelan kemeja putih dan rok hitam miliknga, setelah sarapan dan sudah bersiap dengan sepatunya, Ayna pamit pada kedua orang tuanya. Dia berangkat cukup pagi karena ini hari pertama dia masuk dia takut jika terlambat, karena terjebak macet dan lainnya.

Sesampainya dia di perusahaan dia langsung menemui manajer dan setelah dia mendapatkan ruang kerjanya, dia didampingi dengan seniornya mendapatkan tugas pertama nya. 

Dia berkutat dengan beberapa berkas yang diberikan atasannya dibantu dengan senior pembimbingnya. Dia mengerjakan beberapa berkas dan hasilnya cukup bagus walau ada beberapa hal yang harus ia perbaiki dan teliti lebih dalam.

***

Diperusahaan yang sama di lantai paling atas, di ruangan yang terdapat tulisan CEO pada bagian pintu depannya, ada seseorang yang tak lain adalah Affandra dan Akaza sahabat Affandra yang berkedok sebagai sekretaris CEO di perusahaan, tapi memang Affandra sendiri yang memilih Akaza sebagai Sekretarisnya sekaligus asisten pribadinya, menurutnya jika dia mengangkat sahabat dekatnya membuatnya lebih leluasa untuk apapun.

“Bagaimana untuk hari ini?” tanya Affandra

“Untuk pertemuan dan meeting hari ini free, tapi hari ini ada acara penyambutan pekerja baru, apa lo mau ikut? Apa gue aja, kalo gue aja juga nggak papa nggak keberatan kok, lumayan biasanya ada cecan disana” balas Akaza dengan senyumnya yang tak bisa diartikan.

“Kalo ada cewe aja lo semangat” balas Affandra sembari melempar bolpoin yang ada di tangannya dan tepat mengenai wajah sahabatnya itu.

“Aduh, sakit cok!” umpat Akaza

“Acara jam?”

“Jam 11, dilanjut dengan makan siang bersama”

“ouh, tolong ambilim soda” 

“ck! minta tolong segala, tinggal ambil napa” keluh Akaza

“Lo yang deket, Akaza Argatha!!, tugas lo juga sekalian jadi asisten pribadi gue kan? Ngapain malah lo yang protes! Masih untuk tiap bulan lo gue gaji dan nggak pernah gue potong gaji lo”

“Iya iya iya, saya tau Tuan Muda Adiasta” ucapnya sembari menyodorkan sebotol soda

“Masih untung disini ada kulkas, coba aja kalo kulkas dibawah” 

“Gampang tinggal panggil OB”

“terserah lo Bambang”

“Nama gue keren kayak gini, malah lo panggil bambang” Akaza mendengus kesal.

***

Dibawah Ayna baru saja selesai dengan pekerjaannya.

“Kamu termasuk nya cepat tanggap ya, baru satu hari udah lumayan, kayak udah pernah kerja di bagian keuangan” 

“Beruntung aja Kak, aku aja nggak pernah kerja kaya gini, aku pernah kerja 3 bulan itu juga di cafe” balas Ayna 

“Kamu udah pernah ngelamar kerja ditempat lain sebelum kesini ?”

“pernah, tapi nggak keterima” ucap Ayna “oh ya makasih ya Kak, beruntung banget punya senior kayak Kak Hazel” 

“ouh aneh ya.., padahal kamu cukuo berbakat loh” ucap Kak Hazel “makasih untuk pujiannya, sebenarnya aku belum lama kerja disini si, tapi malah ditunjuk untuk ngarahin kamu, jadi mau nggak mau aku harus”

My CEO, My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang