Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Hallo para kaum rebahan ku yang tercinta😻🙌. Gimana kabarnya hari ini? Masih suka nge halu?. Alhamdulillah kalo aku sih masih suka yaTanpa berlama lama lagi yuk mulai ke ceritanya!
Seorang gadis cantik turun dari motor nya yang sudah terparkir pada parkiran sebuah sekolah menengah atas.
Di atas pagarnya terdapat nama ELYSIUM PREPARATORY SCHOOL yang sangat mudah untuk dilihat karena ukurannya yang besar. Sekolah elite yang mayoritas penghuninya dari keluarga berada. Tak jarang para mahasiswa hasil beasiswa menjadi korban perundungan.Dengan langkahnya yang angkuh gadis itu berjalan menuju pintu utama sebuah gedung tinggi. Banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Penampilannya yang simpel hanya celana jeans hitam dipadukan dengan croptop yang dilapisi oleh jaket kulit. Dibelakangnya terdapat gambar tengkorak dengan sayap beserta mahkota dan tulang yang menghiasinya. Dan pada dada bagian kanan terdapat pedang bersila. Serta kaca mata hitam yang bertengger pada hidungnya menambah kesan misterius.
Akhirnya gadis itu sampai pada ruang kepala sekolah.
Tok tok tok
Ketuknya dengan sopan"Masuk"
Saat mendengar sahutan dari dalam kantor gadis cantik itu berjalan masuk lalu duduk di kursi tepat di depan kepala sekolah hanya meja lumayan panjang yang menjadi penghalang mereka."Kamu Maya Gabriella Martinez?" Tanya Mr. Fernandez basa basi. Selaku kepala sekolah ELYSIUM PREPARATORY SCHOOL. Penampilannya yang mengenakan jas hitam dipadukan dengan kemeja putih menambah kesan gagah pada dirinya. Wajahnya bisa dibilang tampan, tapi hatinya busuk.
"Ya, benar sekali Mr. Hendrik" Jawab Maya tersenyum smirk
"Khem, baiklah Maya, kelas kamu ada di lantai 3 IPA 2. Ini hari pertamamu disini, tolong jangan membuat masalah. Besok kenakan seragam sekolahmu jangan berpenampilan urakan seperti ini" Ujar Mr. Fernandez
"Baiklah Mr. Fernandez atau bisa saya katakan Mr. Hendrik. Mr. Hendrik tau kan kalo saya tidak akan mengusik jika tidak di usik, saya tidak bisa menjamin sekolah ini akan damai mulai hari ini" Jawab Maya tersenyum penuh arti
"Baiklah silahkan keluar"
Maya pun pergi meninggalkan ruang kepala sekolah dan segera menuju lantai 3. Lorong terlihat cukup ramai karena bell masuk belum terdengar. Semua pandangan tertuju pada Maya bagaimana tidak? Dia memakai pakaian layaknya preman disekolah. Apalagi wajahnya sangat asing bagi mereka.
Maya tak memperdulikan tatapan itu, dia terus berjalan dengan angkuh menuju ruangan IPA 2 dengan pandangan lurus ke depan."Eh liat deh dia, dia kayanya murid baru deh. Tapi kok pakaian nya kaya preman ya?!" Bisik salah satu siswi yang jaraknya dengan Maya cukup jauh
"Iya kaya ga pernah di didik sama orang tuanya aja ya. Pasti dia dari keluarga ga bener" Balas siswi di sampingnya dengan raut wajah tak sukanya
Tanpa disadari Maya berbalik badan dan menghampiri dua gadis yang membicarakan nya, ah tidak dia tak masalah jika jadi omongan tapi jika sudah menyangkut tentang keluarganya mana bisa dia diam!. Untungnya pendengaran Maya sangat tajam bahkan dari radius 2 meter dia masih bisa mendengarnya.
"Mulut Lo berdua tajem banget ya, jadi pengen gue sobek" Ujar Mata membungkukkan badannya menuju wajah kedua siswi itu yang sudah ketakutan. Sedetik kemudian Maya melepaskan kaca mata hitam yang sejak tadi bertengger pada hidung mancungnya. Maya terlihat mengambil pisau dari dalam jaketnya. Para mahasiswa yang berada di tkp lantas berjalan mundur memberi jarak pada Maya dan dua gadis yang sudah berkeringat dingin. Lalu pisau itu ia tancapkan tepat di antara kedua gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Unleashed
ActionMaya Gabriella Martinez, seorang gadis pemilik wajah Cantik bak bidadari dengan kulit halus bak kain sutra. Namun kecantikan diwajahnya tak membuat hatinya selembut sutra melainkan setajam belati. Pemilik hati yang keras dan beku. Tujuan hidupnya a...