CHAPTER-02

196 35 4
                                    

"Hoi bocah! Pulang sana."usir Jungkook.

Jimin menatap jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

"Pulang kemana?"tanya Jimin lalu beralih lagi menatap tv nya.

"Ke rumah mu, bodoh."desis Jungkook.

Jimin melihat kucing nya di dalam pangkuan, ia menunduk dan menggeleng. "Kenapa kau tidak mau pulang?"tanya jaehyun lembut mengusap surai halus Jimin.

"Tidak ada ibu, aku bisa mati di tangan ayah nanti."jawab nya jujur.

Jaehyun bisa melihat dengan jelas pandangan mata Jimin, ada luka disana.

"Kau ingin menginap disini?"tawar mingyu duduk di sebelah Jimin.

"Bolehkah?"

"Tidak!"bentak Jungkook.

Jimin menoleh menatap Jungkook yang selalu memasang wajah sinis ke arah nya, "Kenapa paman itu sangat benci dengan ku? Aneh."

Jungkook menggeram, sudah cukup hari ini bocah itu memanggil nya aneh.

"Kau memang mau di hajar bocah!"

Jimin menutupi kepalanya dengan dua tangan nya, "a-ampun ayah!"pekik nya.

Mingyu dapat merasakan getaran di tubuh Jimin, "Jangan lakukan itu, aku dapat merasakan bahwa ia benar benar merasakan ketakutan."ujar eunwoo yang baru saja datang dari bawah.

"Hei tidak apa, kami tidak akan menyakiti mu."kata Jaehyun mengusap surai Jimin.

Jimin menggeleng melihat Jungkook yang masih mengatur nafas nya karena emosi, "A-aku akan benar benar pergi, terimakasih paman baik."ucap Jimin pada jaehyun dan mingyu.

Lelaki mungil itu berlari dengan kucing di pelukan nya, "kau keterlaluan kook, dia trauma saat ini dan kau malah membuat hal itu semakin buruk."kata mingyu lalu melenggang pergi.

Jaehyun menatap nya dan menggelengkan kepala sebelum pergi dari sana, "Buka mata mu baik baik, anak itu trauma dan depresi di saat bersamaan. Seharusnya kau tau itu, setidaknya biarkan dia istirahat disini."

Jungkook menatap eunwoo sinis, "aku hanya mengingatkan mu, bro. Kau terlalu emosional, tapi kau masih mau melihat bocah itu."lanjut eunwoo dan berjalan meninggalkan Jungkook.

"A-ampun ayah....A-aku akan benar benar pergi."

Apa benar bocah itu trauma dan depresi di waktu bersamaan?

Jungkook menggeleng, mana mungkin manusia bisa bertahan dengan dua tekanan sekaligus. Bocah itu saja terlalu drama, ya! Terlalu drama.






🚥🚨🚥



Jungkook mengendarai mobil nya, ia akan pulang karena besok hari pertandingan.

Mata nya menyusuri jalan sepi, namun ia menangkap sosok mungil yang kini tengah menangis dan memberontak di pinggir jalan dengan seorang lelaki tua mencoba menarik nya.

"Jimin?"

Ia turun dengan langkah cepat, "Jimin!"

Bocah mungil itu menoleh dan menepis pegangan sang ayah, ia berlari ke belakang Jungkook dengan air mata mengalir deras.

"Ada apa?!"

"A-aku tidak mau hiks ikut ayah, bantu aku paman....aku tidak mau di jual oleh ayah hiks hiks"

Cat Angel (kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang