2. His Name is Naruto

408 43 20
                                    

Kelopak mata putih yang terpejam itu berkedut kecil. Lalu terbuka perlahan, kemudian menutup lagi. Terbuka lagi, menutup lagi, buka, tutup, buka, tutup, dan pada akhirnya terbuka sepenuhnya. Menampakkan iris hitam yang menerawang menatap langit-langit apartemennya.

Sasuke mendudukkan tubuhnya dan meringis saat punggungnya merasakan pegal luar biasa. Astaga, ternyata semalam ia tidur di lantai.

Tatapannya beralih ke ranjang tepat di sebelah posisinya duduk saat ini. Sasuke terdiam saat melihat seseorang yang tidur menyamping, membelakangi Sasuke. Jadi, Sasuke tidak bisa menatap wajahnya.

Bagus, orang asing tidur di kasurku dan aku tidur di lantai. Parahnya lagi telanjang?! Batinnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Tunggu! Orang asing telanjang? Sasuke lantas melirik kondisinya. Sedikit mengintip celananya. Dia langsung menghela nafas lega saat tidak ada tanda-tanda adegan dewasa yang sudah terjadi. Bisa-bisa Ayah Fugaku langsung murka dan membotaki rambut kerennya karena telah berani meniduri anak orang.

Sasuke segera berdiri dan menghampiri seseorang yang masih tertidur itu. Matanya sebisa mungkin tidak melirik pantat bulat orang asing tersebut yang entah kenapa seperti mengatakan halo padanya. Sasuke menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan pemikiran anehnya.

Rambut pirang, kulit kecoklatan yang terlihat sangat halus, tubuhnya ramping dan tingginya mungkin lebih pendek beberapa centi darinya.

Apakah aku amnesia? Tapi aku benar-benar tidak merasa telah membawa seseorang ke dalam apartemen semalam? Batin Sasuke kebingungan.

Tangannya hendak menepuk pundak yang membelakangi dirinya itu, tapi si empunya pundak lebih dulu membalikkan tubuhnya dan menatap Sasuke dengan mata terbuka lebar dengan iris biru jernih yang besar, mata biru indah itu berkedip perlahan.

"A-ah... Hai?" Sapa Sasuke canggung. Jujur ia tidak tahu harus berbicara apa.

Si pirang berkedip lagi kemudian senyum lebar terbit di wajahnya. Sedetik kemudian dia duduk bersimpuh menghadap Sasuke dengan kedua tangan menumpu di pahanya.

"Kau sudah bangun!"

"Err... Yah lalu kau siapa?" Sasuke menatap si pirang dengan canggung dengan telinga yang mulai memerah. Masalahnya tubuh telanjang laki-laki pirang ini sekarang terekspos dan terpampang nyata, berhadapan dengannya.

"Huh? Aku Naruto! Kau telah menyelamatkanku! Kau tidak ingat? Benarkah? Benarkah?" Naruto langsung mencerca dengan nada penasaran yang sangat kentara.

Sasuke terdiam masih memandang si pirang yang memperkenalkan dirinya sebagai Naruto.

Belum sempat Sasuke membuka mulutnya lagi, suara ceria itu terdengar lagi, "Kau menyelamatkanku semalam dari kehujanan! Aku sangat berterimakasih!"

Kepala Sasuke berusaha mengingat kejadian semalam. Seingatnya Sasuke menolong seekor rubah kecil. Bukan seorang manusia kan?

Detik kemudian Sasuke terpengarah tapi kemudian ia kembali berekspresi tenang, "K-kau... rubah semalam?"

Naruto mengangguk antusias, "Iya benar! Lalu namamu siapa tuan baik hati?"

Sasuke menatap Naruto kebingungan. Yang benar saja? Dia berada di dunia sihir kah? Mana bisa seekor rubah berubah jadi manusia?

Sasuke menatap mata Naruto penuh selidik yang berakhir dengan tatapan polos pemuda menggemaskan tersebut.

Sasuke menghela nafas kecil, lalu mengenalkan dirinya, "Aku Sasuke."

"Sasuke!" Seru Naruto riang. Sasuke entah kenapa dibuat tersenyum kecil dengan tingkah menggemaskan Naruto. Sebelum ia mengalihkan pandanganya ke tubuh Naruto lagi yang masih telanjang bulat, lantas ia menghentikan senyumnya dan berjalan ke arah lemari lalu mencari baju yang pas untuk dipakai Naruto.

Naruto the Little Fox [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang