2. Awal

102 21 4
                                    

Setelah berpakaian rapi, Renjun melangkah keluar dari kamar dengan perasaan campur aduk. Sebelum keluar Renjun melihat sekarang merupakan tanggal 23, yang berarti merupakan minggu kedua mereka sekolah. Sekarang ia harus mempersiapkan diri nya agar tidak salah mengambil langkah kembali. Hatinya masih penuh dengan amarah dan trauma dari ingatan-ingatan di kehidupan sebelumnya. Namun, di tengah kebingungannya, ia merasa ada secercah harapan. Ini adalah kesempatan untuk mengubah segalanya, kesempatan untuk tidak lagi menjadi korban.

Begitu ia mencapai meja makan, ibunya yang selalu penuh perhatian sudah menunggunya dengan senyuman hangat. Di kehidupan sebelumnya, ia sering mengabaikan perhatian kecil ini, merasa ibunya terlalu sibuk untuk benar-benar memperhatikannya. Tapi kali ini, Renjun menyadari betapa berharganya kasih sayang itu, sesuatu yang tidak ingin ia sia-siakan lagi.

"Renjun, sarapanmu sudah siap. Jangan terburu-buru, ya," kata ibunya dengan senyum lembut.

Renjun menatap wajah ibunya dengan lebih seksama. "Terima kasih, Ibu," jawabnya, kali ini dengan lebih tulus.

Ibunya terlihat sedikit terkejut, namun senyumnya semakin hangat. Anak nya hari ini terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya "Iya makan yang banyak" Ibu mengelus sayang kepala Renjun

Renjun hanya tersenyum kecil dan mulai makan, mengisi dirinya dengan energi baru untuk menghadapi hari ini. Setelah selesai, ia bersiap menuju sekolah. Meski ia bertekad untuk berubah, ada perasaan tak nyaman yang muncul ketika ia membayangkan kembali ke sana tempat di mana ia sering merasa tertekan, tempat di mana ia pernah dikhianati oleh orang-orang yang ia anggap teman.


.

.

.



Saat ia tiba di halaman sekolah, pandangannya langsung tertuju pada sosok yang paling ia kenal namun juga yang paling membuatnya terluka yaitu teman sekelasnya dan teman yang cukup dekat dengan nya sejak masuk Senior High School, Sunoo, orang yang dulu selalu dekat dengannya, tapi berakhir menghancurkannya. Di kehidupan sebelumnya, Sunoo adalah sosok yang manis, ramah, dan memiliki pesona yang mampu menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik senyuman ceria itu, Sunoo tak segan menghianati Renjun dengan berpacaran bersama sosok yang Renjun sukai dan membuat sosok tersebut membenci Renjun, Sunoo tak segan mempermalukan Renjun di depan teman-teman mereka, menjadikannya bahan candaan tanpa memedulikan perasaannya.

Renjun menundukkan kepalanya sejenak, mencoba mengendalikan emosinya. Ia tahu, ini adalah kesempatan untuk menjaga jarak dari orang-orang yang bisa menyakitinya. Dia tidak boleh terjebak lagi dengan kepalsuan Sunoo, tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama.

"Renjun! Hai!" suara Sunoo yang ceria terdengar, mendekatinya dengan senyum yang begitu familiar.

Renjun menguatkan hatinya, berusaha menjaga ekspresinya tetap datar. "Hai, Sunoo" balasnya singkat.

Dulu, ia akan bersemangat berbicara dengan Sunoo dan menceritakan tentang sosok yang ia sukai, karena dulu Sunoo merupakan salah satu orang yang antusias dan mendukung rasa suka Renjun. Tapi kali ini, ia tahu lebih baik menjauhkan dirinya, ia harus menjaga jarak. Ia hanya akan berfokus pada tujuannya menjadi kuat, melindungi dirinya sendiri, dan tidak lagi bergantung pada orang lain.

Sunoo tampak sedikit bingung dengan sikap Renjun yang dingin, tetapi berusaha bersikap biasa. "Kau baik-baik saja? Kau terlihat agak berbeda hari ini."

Renjun tersenyum tipis. "Aku hanya merasa perlu lebih fokus pada diriku sendiri," jawabnya, dengan nada yang membuat Sunoo memahami bahwa ia tak ingin memperpanjang obrolan.

Ketika bel masuk berbunyi, Renjun merasa lega karena ia bisa menghindar untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan Sunoo, karena mereka tidak sebangku. Renjun berusaha menjaga jarak dari teman-teman sekelas yang dulu sering mengejek atau menindasnya, kecuali pada salah satu sosok cerewet namun tidak banyak yang menyukainya yaitu Chenle. Chenle merupakan salah satu orang yang membantu Renjun saat mengalami penindasan, selalu berani membelanya tetapi Renjun seolah buta karena terpengaruh oleh Sunoo.

Kembali Ke Masa Lalu //NOREN//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang