1. Kembali ke Masa Lalu

146 23 2
                                    

Renjun membuka matanya perlahan, merasakan sakit di tubuhnya seperti sisa dari mimpi buruk. Kepalanya terasa berat, seolah-olah dihantam oleh kenangan yang begitu suram dan penuh penderitaan. Ingatan terakhirnya adalah hari yang mengerikan, hari di mana ia dikhianati dan dipermalukan oleh orang yang ia sukai dan teman-temannya. Tubuhnya gemetar mengingat hinaan serta tatapan penuh kebencian dari mereka.

Namun, saat ia mulai menyadari sekelilingnya, ia merasakan ada yang berbeda. Ia tak lagi berada di tempat dingin atau gelap. Sebaliknya, ia terbangun di sebuah kamar yang begitu akrab. Mata Renjun melayang ke sekeliling ruangan, seketika napasnya tertahan saat mengenali segala sesuatu di sana poster di dinding, meja belajar dengan buku-buku yang berserakan, dan seragam sekolahnya yang tergantung di kursi. Ini adalah kamarnya, kamar yang sudah ia tinggalkan lama, atau setidaknya, yang ia pikir tak akan pernah ia lihat lagi.

Renjun terdiam sejenak, lalu melirik jam di dinding. Waktu menunjukkan pukul 6:30 pagi. Ini... ini adalah rutinitas yang pernah ia jalani. Namun, bagaimana mungkin? Bukankah ia sudah mati?

Dengan penuh keterkejutan, Renjun segera berlari ke arah cermin. Ia nyaris tak mengenali wajah yang ia lihat wajah muda, polos, dan tanpa luka. Tubuhnya lebih kecil, tak lagi kurus dan lemah akibat penderitaan yang dialaminya di masa depan. Itu... benar-benar dirinya yang dulu, sebelum semua hal buruk itu terjadi.

Renjun merasa tubuhnya gemetar, perasaannya bercampur aduk antara syok dan kelegaan. Ini bukan mimpi. Ia benar-benar kembali ke masa lalunya ke masa sebelum ia disakiti, sebelum ia hancur karena rasa benci orang-orang di sekitarnya. Napasnya terasa berat, namun ia tahu, kesempatan ini mungkin adalah jawaban atas harapannya yang tak pernah terucap, harapan untuk bisa mengubah segalanya.

"Sekarang tahun berapa" buru Renjun melihat Handpone nya dan ya ini tahun 20**, dimana ia masih berada di kelas 10, dimana semua kejadia kelam itu belum terjadi.

"Ibu..." Renjun bergegas turun dari ranjang dan keluar dengan tergesa-gesa, langkah nya terhenti seketika melihat disana Ibu nya membelakangi dan sedang memasak.

Air mata Renjun jatuh seketika, melihat Ibu nya masih disini yang di masa depan telah meninggalkannya lebih dahulu menuju sang pencipta, sehingga ia merasakan pengalaman suram itu.

"Ibu" Renjun sedikit berteriak memanggil Ibu nya dan berlari kecil lalu memeluk erat Ibu nya, menumpahkan segala kerinduan nya.

"Heh kok belum mandi? mandi dulu sana, nanti kamu telat loh nak" Ibunya sedikit terkejut dengan pelukan dan teriakan dari Renjun tetapi membalas dengan sayang pelukan Renjun

"Hehehe iya Ibu" Renjun tersenyum senang dan merasa sedikit lucu.

Di detik itu, Renjun bertekad. Kali ini, ia tak akan jatuh ke dalam perangkap yang sama. Ia tak akan mempercayai orang-orang yang kelak akan mengkhianatinya, dan ia akan lebih bijaksana dalam mengatur langkah-langkahnya.

Saat mendengar suara panggilan dari ibunya, memintanya untuk bersiap-siap ke sekolah, Renjun hanya tersenyum tipis. Dulu, ia akan merasa tertekan dan takut menghadapi hari-harinya. Tapi kali ini, ia tak akan membiarkan rasa takut menguasainya lagi.

Dengan hati yang dipenuhi tekad, Renjun berbisik pelan pada dirinya sendiri, "Aku akan membuat semuanya berbeda. Aku akan menjadi sosok yang lebih kuat, dan aku tak akan membiarkan siapa pun menyakitiku lagi dan menghindari mereka"

Dengan itu, Renjun bersiap menyambut hari yang baru, dengan pemikiran dan tekad yang sama sekali berbeda. Ini adalah kesempatan kedua yang tak akan ia sia-siakan.

Tbc...

Hehehe ayo mampir dukung author pemula ini, kritik dan saran nya akan sangat aku hargai, jangan lupa like and coment ya para pecinta noren couple🫶

Kembali Ke Masa Lalu //NOREN//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang