Gandengan.

249 15 0
                                    

Pulang sekolah ini, Rin Mengajak bachira untuk Menemani nya Dirumah. Orang tua dan saudara rin sedang ada urusan dikota lain. Jadi rin tinggal dirumah sendirian.

Bachira hanya Mengiyakan saja  Toh dia juga kangen dengan pasangannya itu.


Bachira baru saja keluar kelas, Ternyata rin sudah menunggu nya dari tadi. Ah... bachira tidak tau rin akan menjadi sebucin ini. Padahal dulunya rin orang yang bodo amatan, pemarah,cuek,kasar,Asal ceplas-ceplos,ga peduliin perasaan orang lain.

"Rin-chan? Udah lama nungguin?"

Ucap bachira,yang langsung menggandeng tangan rin.

"Tidak juga"

Jawab rin singkat. Keduanya kini sedang berjalan menuju parkiran bisa dibilang parkiran dengan kelas mereka itu jauh,ya karena kelas mereka dilantai 3. Dan jarak antara bangunan sekolah dan parkiran juga cukup jauh. Melelahkan. Untung saja sekolah elit.

Dari tadi,keduanya hanya diam diaman saja,tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Sampai akhirnya rin mengeluarkan suara

"Bosen ga sih kalau gandengan doang?"

Ucap rin melepaskan gandengannya.

"Ya terus mau apalagi selain gandengan??"

Jawab bachira dengan ketus. Sebenarnya bachira sedang tidak mood karena anak kelasnya itu.

Rin tak menjawab pertanyaan bachira, Rin tersenyum miring dan mendekat ke arah bachira,lalu mengangkat nya seperti karung bekas.

Bachira yang Diangkat seperti itu lantas terkejut. Ia memukul mukul punggung rin memohon untuk melepaskannya. Percayalah ini memalukan.

"Rin-chan Turunin!"

"Diem."

"Rin-"

"Diem, ya diem. Tuli lo?"

Jawab Rin dengan tegas. Sepertinya ada yang merencanakan sesuatu dirumah nanti...

Bachira hanya bisa pasrah dan membiarkan Rin melakukan semaunya. Jarang juga rin kayak gini ke dia.







Sudah melewati beberapa anak tangga,beberapa belokan. kini keduanya sudah dilantai 1. Pegel juga ya digendong kayak gini.

"Rin-chan ga cape?"

"Gimana mau cape, kamu aja beratnya kayak pensil."

"Gaboleh gitu, Jelek!"

"Jelek² gini kamu mau."

Yaa, itulah yang setiap hari keduanya bahas. Pasti ada saja kata kata romantis dari rin, dan kata kata tidak senonoh dari bachira.

Terkadang yang kita butuhkan hanya seseorang yang dapat mengerti kita, begitupun sebaliknya.







































Keduanya kini sudah sampai diparkiran. Rin membukakan pintu mobil untuk bachira. Bachira sudah biasa akan hal itu,sebagai tanda terimakasih nya biasanya bachira akan memberi Rin 'kisses' mwehehw!

Rin masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya itu dengan kecepatan Sedang.

Rin sibuk mengemudi, sementara bachira sibuk dengan novelnya.

Rin memberhentikan mobilnya karena kebetulan ini lampu merah. Tangan kiri rin kini mengelus-elus Paha bachira dengan lembut.

Sementara bachira,dia menyembunyikan mukanya dibuku novel yang dia baca. Mukanya merah seperti tomat~

Rin tentu saja sudah tau hal itu. Tapi dia pura-pura tidak tau saja.

Kini lampu merah sudah berganti dengan lampu hijau. Rin menjalankan mobilnya kembali. Awalnya bachira mengira rin akan menyudahi kegiatannya tersebut. Ternyata tidak!

Rin tetap melakukan aktivitas nya itu sambil mengemudi, Berbahaya sekali, tapi terserah lah.

【ToxicLove】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang