Kesibukan pagi hari di BX Tech tidak jauh berbeda dengan perusahaan lainnya. Para karyawan yang bergegas menuju meja kerja mereka diselingi oleh candaan dan percakapan ringan. Tidak terkecuali Xiao Zhan, sang manajer divisi marketing.
"Pagi," sapa Xiao Zhan dengan senyum terukir di wajahnya ketika ia bertemu dengan rekan kerjanya yang tengah mengobrol saat berjalan menuju kantornya yang terletak di ujung ruangan.
"Selamat pagi, Manajer Xiao," balas mereka.
"Manajer Xiao, apa kau sudah mendengar gosip tentang karyawan baru yang akan ditempatkan di bagian kita?" tanya salah satu pegawai wanita bernama Cheng Zi Er.
"Gosip apa?" Langkah Xiao Zhan terhenti, terdapat rasa ingin tahu di sinar matanya.
"Si karyawan baru itu katanya sangat tampan. Bahkan ada yang bilang mirip dengan bintang drama Korea," jelas Cheng Zi Er. Ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Benarkah?" Sebuah senyum terulas di wajah Xiao Zhan. "Sepertinya aku harus berjuang untuk mempertahankan gelarku di tempat ini. Menurut kalian, mana yang lebih tampan, aku atau dia?"
Cheng Zi Er menatap ke arah teman-temannya. Mereka saling bertukar pandang sebelum akhirnya Zie Er menjawab, "Aku rasa, kalian berdua sama tampannya. Tidak mungkin ada yang bisa mengalahkan ketampanan Manajer Xiao."
"Masa?" Xiao Zhan menyilangkan tangan di depan dadanya seolah tengah berpikir serius. "Kalau begitu, aku harus bertemu dengannya secara langsung untuk memastikan ketampanannya," lanjutnya sambil tertawa.
Menyadari bahwa Xiao Zhan tengah bercanda, para karyawan lain juga ikut tertawa. Mereka akhirnya kembali ke meja mereka masing-masing setelah Xiao Zhan mengingatkan tugas yang harus mereka laporkan ke dirinya hari ini. Sepeninggal Xiao Zhan, beberapa karyawan yang sedari tadi mengamati sang manajer dari seberang ruangan, kembali terlihat saling berbicara dengan suara pelan.
“Kau tahu, setiap kali melihat Manajer Xiao, aku merasa kalau ruangan ini menjadi lebih indah,” ujar salah seorang karyawan pria.
“Bukan hanya kau saja, memangnya kau tidak mengetahui kalau julukannya adalah Kekasih Ideal di kantor ini? Sudah banyak yang takluk karena senyuman manis Manajer Xiao termasuk para klien kita,” sambung yang lain.
“Jangan salah, walau terkenal sangat menawan, Manajer Xiao itu juga mempunyai kemampuan yang mengagumkan. Kau harus menghadiri rapat di mana ia memimpin. Bahkan dengan kata-katanya saja mampu membuat kami semua termotivasi.”
Pembicaraan mereka terhenti ketika terdengar suara seorang wanita berdehem.
“Kalau kalian punya waktu untuk mengagumi Manajer Xiao, apakah itu berarti tugas yang kuberikan sudah selesai?” tanyanya kemudian.
“Kami akan mengerjakannya, Nona Huo,” ujar salah satu pegawai sebelum akhirnya membubarkan diri dan kembali ke meja kerja mereka masing-masing.
Ketika, Xiao Zhan memasuki ruangannya, tidak berapa lama kemudian, Huo Bei Bei, sekretaris sekaligus asistennya mendatangi Xiao Zhan seraya menyerahkan setumpuk berkas dan sebuah Ipad.
“Manajer Xiao, ini adalah laporan yang harus Anda review ulang dan jadwal rapat yang harus Anda hadiri hari ini. Aku juga ingin mengingatkan kalau dewan direksi sudah meminta kita untuk menyerahkan draft untuk materi promosi terbaru,” jelas wanita muda dengan rambut sebahu tersebut.
Xiao Zhan mengambil sebuah berkas dari tumpukan teratas dan mulai membacanya. Namun, kemudian ia berhenti dan menatap ke arah Huo Bei Bei.
“Bei Bei, apa kau mengetahui tentang karyawan baru yang akan dipindahkan ke bagian kita?” tanyanya.
Wanita muda itu mengangguk. “Tentu, aku sudah memberikan laporannya kepada Anda beberapa hari yang lalu, ‘kan?”
Xiao Zhan memandang ke arah sebuah map coklat di atas mejanya. Ia memang sudah mengetahui tentang seorang pegawai baru yang akan menjadi bagian dari tim mereka. Bagian HRD telah memberikan profil pegawai tersebut kepada Xiao Zhan. Walau ia tetap tidak mengerti mengapa pihak HRD memutuskan bahwa timnya membutuhkan tambahan orang lagi, mengingat performa kinerja mereka yang terbilang memuaskan belakangan ini.
Tentu saja, Xiao Zhan juga sudah melihat foto sang pegawai baru yang bernama Wang Yibo dan pria muda itu juga tidak dapat memungkiri bahwa Yibo termasuk dalam kategori tampan. Itu pun kalau fotonya memang sesuai dengan wajah aslinya. Ia juga bukan tipe atasan yang begitu saja mempercayai apa yang telah tertulis di resume seseorang, Xiao Zhan lebih memilih untuk melihat sendiri kemampuan seseorang dalam bekerja.
“Menurutmu, siapa yang lebih tampan? Dia atau aku?”
“Bukankah yang paling penting adalah kinerjanya, Manajer Xiao? Kurasa pasti dia termasuk kandidat yang berkualitas mengingat manajer HRD sendiri yang merekomendasikan dirinya,” jawab Bei Bei.
“Tapi kurasa dia juga cukup tampan,” Xiao Zhan kembali berkata.
“Kalau ada lagi yang Anda butuhkan, aku akan ada di mejaku.” Huo Bei Bei memilih untuk tidak menjawab dan melangkah ke luar ruangan, meninggalkan Xiao Zhan yang terus tersenyum simpul.
****
Cerita ini sudah tamat dalam bentuk PDF dan bisa dipesan di ZAYLOTUS
Akan ada extra chapter yang tidak diupload di WP.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lover's Playbook
FanfictionXiao Zhan, seorang manajer yang tampan dan dijuluki Kekasih Idaman, merasa tertarik dengan kehadiran pegawai baru yang pendiam bernama Wang Yibo. Apalagi ketika semua pesona dan trik yang ia gunakan untuk memikat pemuda tersebut sepertinya tidak ber...