~BANYAK TYPO~
Diruang gelap tak ada satupun cahaya sinar matahari, suara rantai dengan berutal berbunyi, matanya menatap nanar ruang gelap gulita itu, nafas yang memburu dengan mata merah penuh dendam berkilat cahaya air mata.
Dia terus berontak untuk melepaskan rantai yang menahannya, detakan jantungnya berdetak cepat, nafas memburu penuh ketakutan dengan dendam yang berkor memenuhi hatinya, rasa sakit yang ia rasakan ditubuhnya, darah yang baru dengan darah yang kering mengotori tubuh dan bajunya.
Kemudian suara langkah kaki bergema diruang kedap suara itu," seharusnya kamu menuruti apa yang saya inginkan, lihatlah dirimu sekarang " peria itu terkeah pelan, ia menatap hina kearah gadis itu.
"GIMANA CARANYA GUA NURUTIN LU HA?, GIMANA?, SEDANGKAN LU AJA MAU RENGGUT MASA DEPAN GUA!" bentak gadis itu menatap dendam kearah peria itu.
Tik
Tik
Tik
Tik
Tik
.
.
.
.
.
."TIDAKKKKKKKK"
Nafasnya memburu dengan secercak keringat mengalir didahinya, peria itu melihat jam di dinding, menunjukkan pukul 03.00 malam.
"Mimpi itu lagi, gua harus apa? "* peria itu beranjak dari tempat tidurnya, ia melangkahkan kakinya kedekat balkon kamarnya, cahaya bulan menyinari malam yang sunyi*
" bunda Akza harus apa bunda?, Akza bingung, kenapa hidup Akza harus seperti ini?, salah Akza sebenarnya apa?, bunda, asal bunda tau.. Jika Akza diberi pilihan dari awal, Akza lebih milih gak bakal lahir, Akza lebih milih biar bunda aja yang selamat waktu itu, Akza juga gak minta dilahirkan kok bun"* ucap peria itu yang bernama Akza Zelvino Arsenalo yang menatap nanar bintang yang bertaburan dilangit malam*
"Huuufffff"* Akza menghela nafas pelan, kemudian ia berbalik arah menuju kamar mandi, sower yang dinyalakan membasahi tubuhnya.
" Disini dingin bun, gak ada yang sayang ke Akza"
.
.
.
.
.
.Setelah Akza selesai mandi dan juga memakai pakaiannya, Akza berjalan keluar dari kamarnya, kaki jenjangnya melangkah berjalan di mansion yang masih sunyi itu.
Saat Akza sudah berada dilantai satu di ruang keluarga, Akza berdiri menatap sebuah bingkai foto keluarga yang besar didinding, terlihat ada enam orang, yang empat laki-laki tampan dengan tiga remaja satu laki-laki dewasa dan dua orang perempuan dewasa yang juga terlihat cantik dengan satu remaja perempuan yang juga tak kalah cantik,mereka tersenyum tulus yang ditampilkan di foto itu terkecuali dirinya yang juga berada difoto.
Mereka adalah keluarganya sekarang, laki-laki dewasa yang duduk dengan satu perempuan dewasa disampingnya mereka adalah kedua orang tuanya, Liam Emiliki Arsenalo adalah daddynya yang sangat ambisius, dia tidak menerima kecacatan sedikit pun, lalu Elena Rosalina Arsenalo seorang momy yang berhati lembut namun ia tidak sebaik yang orang lain ketahui, kemudian kakak pertama Akza yaitu Cakra Darius Arsenalo seorang yang juga sangat menyukai kesempurnaan dan membenci kesalahan sedikitpun, kemudian adik Akza yang ke tiga, Galen Fardian Arsenalo seorang yang mudah sekali terpancing emosi dan sangat keras kepala, lalu selanjutnya adik ke empat Akza yaitu Cezia Renalta Arsenalo seorang yang sedikit angkuh, Cezia selalu menganggap orang yang lemah dan yang suka penjilat adalah hama yang menjijikkan, lalu Akza Zelvino Arsenalo sendiri adalah anak kedua dari Lima dan Elena, Akza sendiri berbeda dengan tiga saudaranya, Akza adalah seorang anak yang tertutup tidak menyukai keramaian.
Secara singkat Keluarga Arsenalo adalah keluarga yang sangat terpandang diseluruh dunia, Keluarga Arsenalo sangat menguasai bisnis dunia atas maupun dunia bawah, mereka juga mempunyai agensi tersendiri yang melahirkan Artis atau Aktor atau idola yang sangat multitalenta dan tidak tertandingi, karena Keluarga Arsenalo yang sangat menyukai kesempurnaan tampa kecacatan, banyak dari keluarga kalangan atas, menengah, maupun rendah yang sangat segan kepada keluarga Arsenalo, begitupun juga musuh yang banyak tidak luput dari kekuasaan dan kejayaan Keluarga Arsenalo yang sangat ingin melihat keluarga itu jatuh tidak tersisa.
.
.
.
.
.Tringgggggg* suara telfon dari hp Akza yang membuyarkan keheningan dan lamunan Akza menatap bingkai foto, Akza mengalihkan pandangannya mengambil hpnya yang berada disaku celananya dan menatap panggilan telfon dari seseorang yang dikenal inya*
"Ada apa?"
"........... "
"Gua di mansion"
"......... "
"Tunggu gua disana"
".......... "
"Em"
Setelah panggilan telfon dimatikan, Akza langsung berbalik arah berjalan menuju pintu, Akza berjalan keluar Mansion dengan mengendarai motor sportnya, melaju keluar Mansion.
.
.
.
.Halo kakak, adik, abang, pokoknya siapapun yang baca novel ini, maaf kalo gj, soalnya aku cuma coba-coba bikin hehe, kalo kalian suka mohon dukungannya hehe, sekali lagi maaf ya kalo novel ini gak jelas hehe 😁🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Luka
Teen Fiction"Kata maaf itu mudah diucapkan, namun memaafkan itu sulit dilakukan. Seberapa buruknya aku dan seberapa jahatnya aku ketahuilah, itu hanyalah topeng yang ku kenakan untuk menutupi luka yang ada di dalam diri ku." ...