Maaf Banyak TYPO
~~~~~~
KRINGGG
Alarm istirahat berbunyi, para guru telah selesai mengajar, begitu juga siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas masing-masing.
Hening....
Hanya seorang diri...
Akza kini duduk didalam kelasnya hanya seorang diri, ia masih begitu nyaman duduk dikelas yang sunyi itu, entah apa yang dia pikiran, mungkin kah mimpi semalam?.
Hanya satu pertanyaan yang selalu dia pikiran.
Hanya satu.
Kenapa mimpi itu datang lagi?.
Kenapa?.
Setelah sekian lama.
Jujur saja dia ingin seperti yang lain, hidup dengan normal tampa ada drama yang menyebalkan.
PUK
"Lo lagi mikirin apa? "*tepuk devano dipundak Akza*
Itu adalah teman satu-satunya Akza, namanya Devano Winanto, seorang anak dari keluarga besar Winanto yang menguasai bisnis makanan ataupun obat-obatan, Devano memang tidak sekaya keluarga temannya itu,namun jangan lupa Devano juga memiliki paras yang tampan dia juga pintar dalam bidang akademik.
"Engga gua gak mikirin apa-apa"*celetuk Akza dengan wajah datarnya*
" lo boong! "
"Terserah lo mau percaya apa engga"
Akza berdiri dari duduknya, dia berjalan kearah pintu keluar dengan santainya.
"Ck jangan tinggalin gua"
Tidak ada tanggapan dari Akza yang membuat Devano kesal dengan tingkah laku sahabatnya itu.
Berjalan di Koridor bersama, dengan santai tampa memperdulikan tetapi siswa-siswi yang menatap kagum kearah Akza dan Devano. Disekolah ini Akza dan Devano memang idola siswa-siswi, karena paras yang rupawan bagai pahatan patung dewa Yunani, mereka juga pintar dalam bidang akademik maupun non akademik, ditambah mereka adalah anggota osis, akan tetapi semua itu tidak luput dari kedengkian orang-orang yang membenci mereka berdua.
Ya mereka terlalu sempurna.
................
"Za"
"Em"
"Sicupu itu apa kabar?"
"Maksud lo leo? "
"Ya iya, leo adik lo, emangnya siapa lagi kalau bukan lao, yang gua tanya? "
"Entah gak tau gua"
"Tapi dia adik lo"
"Gak ada urusannya sama hidup gua"
"Ck terserah lu dah"
"Permisi ini pesanannya mas"*ucap seorang remaja laki-laki yang terlihat masih muda, sepertinya dia berhenti sekolah, dan memilih untuk bekerja disekolah untuk jadi penjaga kantin*
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Luka
Teen Fiction"Kata maaf itu mudah diucapkan, namun memaafkan itu sulit dilakukan. Seberapa buruknya aku dan seberapa jahatnya aku ketahuilah, itu hanyalah topeng yang ku kenakan untuk menutupi luka yang ada di dalam diri ku." ...