*Flashback 5 tahun yang lalu*
Malam sudah mulai larut. Namun, klub malam itu kian ramai. Beberapa wanita hottest sedang melakukan tugasnya dan juga wanita striptease yang asik meliuk-liuk pada sebuah tiang yang berada di tengah klub, seolah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di dalam klub itu. Musik disko mengalun keras hanyut bersama hawa panas yang menyeruak keluar. Beberapa mahasiswa pun juga berdatangan. Sekedar lari dari rutinitas belajarnya dan meluapkannya pada obat-obatan dan memesan beberapa hottest untuk melayani mereka.
Chris, senior para mahasiswa yang sudah menjadi alumni beberapa tahun lalupun ikut disana. Meramaikan suasana, disebelahnya duduk seorang hottest seksi yang menciumi wajahnya penuh gairah. "Kapan lagi dapat pelanggan hot begini." Batin si gadis bayaran itu. Chris hanya bermain dengan para wanita disana. Tidak dengan obat - obatan yang selalu tergeletak dihadapannya. Ia tak pernah menyentuhnya.
Erin baru saja masuk kedalam Klub itu ditemani Galvin disampingnya.
"Kau yakin dia disini?" Tanya Galvin setengah berteriak sembari menutup sebelah kupingnya dari suara musik disko yang terdengar penging ditelinganya.
Tanpa menjawab pertanyaan Galvin, Erin bergegas menuju ke lantai dua. Disebuah ruangan VIP disana, Erin mendapati kekasihnya, Chris, sedang bercumbu bersama perempuan lain. Hatinya memanas ketika Chris mencium wanita disampingnya dengan liar. Seakan siap memenuhi nafsunya.
Erin tak tinggal diam, ia mengambil sebuah botol minuman keras lalu memukulkannya ke kepala Chris.
"Shit-" Chris mengumpat setelah darah segar mengucur ke wajahnya. Gadis bayaran yang sedari tadi tak sudi lepas dari Chris pun akhirnya pergi ketakutan saat melihat Erin.
"Bajingan!" Maki Erin, Chris hanya menatapnya dingin. Ia seperti tak peduli telah ketahuan selingkuh oleh kekasihnya.
Chris mencengkeram kasar pergelangan tangan Erin, membawanya keluar dari sana. Memasuki toilet yang sedang ramai kala itu. Namun ia mengancam semua orang disana dengan pisau belati yang selalu ia bawa. Membuat semua orang disana keluar dan hanya menyisakan Chris dan Erin di toliet itu.
Plakkk...
Seperti tak puas telah membuat kepala pria itu berdarah, Erin menamparnya dengan keras.
"Cium aku sekarang!" Perintah Erin yang membuat Chris mengerutkan dahinya.
"Sentuh aku sekarang!" Erin kemudian membuka kancing kemeja ketatnya, menampakan belahan dada yang masih terbungkus bra disana.
Chris tak berkutik, ia masih menatap dingin wanita dihadapanyya.
"Kenapa, kau malah bermain dibelakangku?. Padahal kau tak pernah menyentuhku, apa aku kurang menarik bagimu?"
"Bagaimana bisa, aku menyentuh yang sudah bukan milikku?" Chris mendekat, memberi tatapan penuh amarah dan kekecewaan.
"Apa maksudmu?" Tanya Erin mundur beberapa langkah menghindari Chris.
"Aku tak pernah menyentuhmu selama kita menjalin hubungan, bukan kau tidak menarik bagiku. Asal kau tahu, aku susah payah menahan hasratku padamu!" Ucapan Chris penuh penekanan.
"Lalu kenapa, kenapa kau menahannya?"
"Karena aku ingin menikah denganmu, susah payah ku jaga kehormatanmu, namun malah kau berikan begitu saja pada bajingan itu." Mata Chris mulai memerah. Menahan amarah dan kekecewaan di dirinya.
Tubuh Erin bergetar hebat. "Sial, dia sudah tau semuanya?" Batinnya ketakutan.
"Aku sudah tahu kau selama ini berselingkuh dengan Galvin, Bajingan sok polos yang menusukku dari belakang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
GONE || Mature || 21+ [TAMAT] ✔️
Fanfiction⚠️ 21++ , hanya untuk dewasa ⚠️ ‼️Full adengan dewasa‼️ Bocil dilarang mendekat, atau dosa silahkan tanggung sendiri 😌