𝑯𝒂𝒍𝒍𝒐
Selamat datang di bab selanjutnya jangan lupa tinggalin jejak yaa komen dan vote juga biar aku makin semangat nulis nya
♡♡♡☆࿐ཽ༵༆༒ 𝒑𝒊𝒊𝒊 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈༒༆࿐ཽ༵☆
✐✐✐
"Dit kau liat aurora?" tanya syelin cemberut, memang dari kemarin mereka tidak melihat aurora apa lagi mengenai kabar aurora
"Gue kira aurora lagi bersama kalian" ucap dito mulai kawatir
"Udah gak perlu di khawatir mungkin saja aurora lagi ada urusan jadi mangka nya gak masuk sekolah" jelas darren berpikir positif
"Biasanya aurora ngabarin gue kalo ada apa-apa"ucap dito, saat ponsel dito berdering dito pun mengambil ponsel di saku celana nya saat ia melihat siapa yg menelpon ternyata ken, tidak berpikir lama lagi dito pun mengangkat telpon tersebut " kenapa "ucap dito setelah sambungan telpon terhubung
"Dit cepat ke rumah sakit sekarang lo pasti gak nyangka apa yg gua liat di sini" ucap ken terlihat panik, memang dari pagi tadi ken pergi ke rumah sakit buat menemani ibu nya memeriksa kandungan jadi tidak heran lagi jika ken ada di rumah sakit
"Emng lo liat apa" tanya dito heran
"Aurora"
"Aurora" tanya dito heran "kenapa dengan aurora" lanjut dito mulai panik, saat dito menyebut nama aurora syelin kiara gallen dan darren pun reflek menoleh kan kepala mereka ke arah dito dengan penuh tanya
"Dit aurora kenpa" ucap syelin berkaca-kaca, dito hanya melihat syelin sekilas lalu kembali fokus pada telfon nya
"Gue kesana sekarang" ucap dito dan mematikan sambungan telfon "kalian tetap di sini gua harus ke rumah sakit sekarang Darren gue titip tas dan apsen" lanjut dito dan inggin meninggal kan mereka tapi syelin memegang tangan dito terlebih dahulu "gue ikut ya dit" ucap syelin memohon
"Lo di sini aja" ucap dito tegas "lepasin tangan gue" lanjut dito
"Engak, gue engak akan lepasin tangan lo sampe lo mau ajak gue" ucap syelin sembari menangis "gue kawatir sama aurora dit" lanjut syelin
"Hm yaudah ayok"
✐✐✐
Sesampainya mereka di rumah sakit, tidak perlu waktu lama lagi mereka bergegas memasuki bangunan bertingkat tersebut, sesampainya nya mereka di hadapan ken tidak perlu waktu lama lagi dito langsung menanyakan aurora
"Lo liat aurora masuk ruangan mana, sama siapa" ucap dito panik
"Gue liat aurora di bawa ke ruangan sana" ucap ken sambil menunjuk ruangan yg di masukin aurora
"R-ruang UGD" ucap dito melemas bahkan bibir nya mulai memucat
"aurora ken aurora gak kenpa-kenapa kan aurora baik-baik aja kan" ucap syelin manggis drastis
Tiba-tiba ada seorang laki-laki dan perempuan mendekati mereka, dan perempuan tersebut mendekati dito dan memeluknya "udah sabar ya nak aurora pasti baik-baik aja" ucap perempuan tersebut yg tak lain adalah mamy nya aurora dan lelaki yg di samping Aulia adalah papy nya aurora
"My jelasin dito kenpa aurora bisa sperti ini" ucap dito sambil melirik kearah aulia meminta penjelasan
"Biar papy yg jelasin, ayok ikut papy" Anderson lebih memilih diri nya saja yg menjelaskan ke dito di banding istri nya dia hanya takut membuat istri nya semakin bersedih
✐✐✐
Sesampainya mereka di taman rumah sakit Anderson menceritakan semua nya ke dito tanpa ada hal yg ia sembunyikan dan tak lupa sebelum ia menceritakan semua nya ia meminta maaf kepada aurora di dalam hati karna ia sudah mengingkari janji nya
"Jadi selama ini aurora mengidam penyakit gagal ginjal kronis" ucap dito kaget
"Iya penyakit nya kambuh" ucap Anderson menahan tangis nya "saat kami pergi ke taman bunga aurora terlihat senang dan bersemangat tidak berselang lama aurora tiba-tiba pingsan hidung nya berdarah saat sampai di rumah sakit dokter langsung membawa aurora ke ruang UGD sampe sekarang aurora belum sadarkan diri" lanjut Anderson, jujur saat Anderson mengingat itu semua hati nya sakit
"Kenapa aurora tidak memberi tahu ku"
"Karna aurora ngak mau ngerepotin siapapun"
"Sulit bagi ku untuk menerima ini semua" ucap dito sembari menangis
𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈......
𝑀𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎-𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑛 𝑣𝑜𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠 ♡♡♡
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝒔𝒆𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖༒༆࿐ཽ༵☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Dito Mahendra
Teen Fiction"Dari kecil, Dito Mahendra hidup dalam bayang-bayang misteri kepergian mamanya yang tak pernah dijelaskan oleh sang papa. Sampai di waktu kejadian membuat dito sangat membenci papanya,dan dari kejadian itulah semua pertanyaan yg pernah dito lontar k...