aurora siuman

31 6 1
                                    

𝑯𝒂𝒊𝒊𝒊

Selamat datang di bab selanjutnya jangan lupa tinggalin jejak yaa komen dan vote juga biar aku makin semangat nulis nya
♡♡♡

☆࿐ཽ༵༆༒ 𝒑𝒊𝒊𝒊 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈༒༆࿐ཽ༵☆

✐✐✐

Di kantin sekolah terlihat ada anggota inti OMORFOS tidak lupa juga dengan kedua sahabat aurora sedang ngumpul di meja kantin sekolah

"Tumben lo gak beli gorengan" ucap kiara menaikan satu alis nya

"Males, gak mood, kangen aurora" balas Galen menundukkan kepala nya malas

"Iya lo benar, gua juga kangen aurora" ucap syelin cemberut "gua duluan ya" lanjut syelin menegakkan kepala hendak meninggalkan mereka

"Lin tunggu" kiara pun langsung bergegas berlari inggin menyusul syelin

"Bentar lagi bel masuk, kalian gak mau masuk kelas? " tanya Darren menaikan satu alis nya

"Gak males" balas ken malas

"Kalian mau bolos?" Darren bertanya lgi "iya" jawab ken ketus "yaudah gua ikut" bals Darren sambil menegakkan badan nya

Gak butuh waktu lama darren, ken, dan Galen pergi meninggalkan kantin sekolah inggin menuju roftop

✐✐✐

Terlihat di ruangan IGD ada seorang cowo yg sedang menatap ke arah gadis terbaring lemah dengan tatapan sayu, tidak lain cowo itu adalah dito dan cewe yg terbaring lemah adalah aurora

"Ra lo kapan bangun" ucap dito meneteskan buliran airmata sembari memegang tanggan aurora tidak lupa mengelus kepala aurora dengan lembut

"Lo kenapa gak bilang ke gue kalo lo punya penyakit ra" lanjut dito

"Raa gue mohon bangun"

Nihil tidak ada tanggapan dari aurora, "ra gue pamit pulang ya besok gue janji gue bakalan dateng lgi ke sini" lanjut dito meminta izin

Dito pun menegakkan tubuh nya inggin meninggalkan ruangan tersebut "gue izin pulang ya" pamit dito

Cup...

Dito sekilas mencium dahi aurora, dan pergi meninggalkan aurora seorang diri. Bertepatan dari itu lahan perlahan aurora membuka mata nya dia melihat dito punggung dito menjauh dengan tubuh lemas hampir tidak bertenaga aurora memangil dito dengan suara lirih nya

"Dit... " ucap aurora lemas

Namun sayang nya dito sudah keluar dari ruangan meninggalkan dia seorang diri

✐✐✐

Saat dito sudh keluar dari ruangan dito melihat ada mamy papy nya aurora inggin menjenguk keadaan aurora

"Eh nak dito mau pulang" tanya aulia saat melihat dito keluar dari ruangan aurora

"Iya my mau bersihin badan udah lengket banget soal nya" balas dito sambil tersenyum

"Yaampun dito kamu udah semaleman udah jagain anak mamy makasih ya, kamu pulang aja bersihin badan kmu gih jangan lupa istirahat juga" ucap aulia sembari mengelus kepala dito

"Iya dit nanti kapan-kapan jengukin lagi aurora nya"ucap Anderson

" iya my py dito pamit pulang dulu ya"

"Iya dit hati-hati di jalan ya"

✐✐✐

Saat aulia dan Anderson sudah memasuki ruangan aurora betapa terkejutnya ia saat melihat aurora sudah membuka mata nya

"Yatuhan py anak kita" ucap aulia memberi tahu suami nya dan bergegas mendekati ranjang aurora

"Iya my papy tau" balas Anderson terharu

"M-mamy p-papy" ucap aurora dengan suara lirih nya

"Iya sayang kenapa" balas aulia sembari mengelus kepala aurora lembut

"T-tadi ada dit-dito my" tanya aurora

"Iya sayang tdi ada dito dateng ke sini buat jengukin kamu, tapi sekarang dito nya udah pulang mungkin besok bakalan kesini lagi"jelas aulia

" k-kenapa dito c-cepet pulang my"

"Dito udah dari malem tdi sayang jagain kamu"

"A-aurora udah brapa l-lama gak s-sadarkan diri my"

"Udah hampir 3 hari sayang, udah kamu jangan banyak omongan lgi kamu cukup istirahat aja mamy gak mau kamu kenapa" jelas aulia sedikit khawatir

Aurora mengalihkan pandangan nya kearah langit-langit rumah sakit, ia berpikir udah selama 3 hari dia tidak sadarkan diri, seharian penuh dito menjaga nya, apa yg harus aku bicarakan ke dito soal penyakit ku ini apa dito masih tetap mencintai ku dengan kondisiku seperti ini, gimana keadaan teman-temanku apakah teman-temanku akan kecewa dengan ku, aku harus apa? Aku takut menghadapi mereka nanti!!

𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈......

𝑀𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎-𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑛 𝑣𝑜𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠 ♡♡♡

☆࿐ཽ༵༆༒ 𝒔𝒆𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖༒༆࿐ཽ༵☆

Dito MahendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang