WARNING TYPO BERTEBARAN!!
Setelah acara makan selesai kini Ray dan keluarganya berkumpul di ruang keluarga dengan Rey sedang menonton kartun kesukaannya yaitu Doraemon.
Saat sedang asik menonton tiba-tiba terbesit dalam pikirannya tentang sekolah karena tidak mungkin dia tidak bersekolah sedangkan tubuh yang di tempati olehnya itu masih bocah berumur 10 tahun.
"Mmmm mom dad aku ingin sekolah lagi telus mau sekelas dengan leva" ucap Ray
(btw mereka sudah tau kalo Ray itu amnesia dan mereka mengenalkan dirinya masing-masing)
"Emang kamu mengerti materi yang Eva pelajari" tanya Freya
"Mmm ngelti mom tapi sedikit hehehehe" jawab Ray
"Ya sudah kalo begitu agar kamu tidak kaget melihat materi-materi yang di pelajari oleh Eva, kami akan menyewa guru privat untuk homeschooling mu agar kamu dapat mengejar materinya dan karena kamu masih dalam masa pemulihan jadi untuk sementara kamu homeschooling dulu ya" jelas Freya
"Ya deh telselah mommy aja yang penting lay bisa sekolah" terima Ray.
Malam pun semakin larut Ray pun sudah merasakan kantuknya itu akhirnya Ray pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
****
Burung-burung berkicau dipagi hari begitu pun dengan orang-orang yang memulai aktivitasnya.
Namun tampaknya bocah kecil kita masih asik bergelung dengan selimutnya hingga terdengar suara alarm menganggu tidurnya itu.
Kringg kringg kringg
Ray segera mematikan alarmnya dan
Beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk sarapan pagi.Kini Ray sudah berada di ruang makan yang ternyata anggota keluarganya yang lain sudah menunggunya datang.
Tubuhnya terasa melayang ternyata dia digendong dan di dudukan ke pangkuan Abang pertamanya atau Alvero. Mengingat tubuhnya yang pendek itu.
Acara makan pun dimulai dengan khidmat dan hanya menyisakan suara dentingan sendok yang beradu.
Ray melihat ayam dengan sambal yang dimakan oleh Abang keduanya itu seketika dia ingin mencicipinya karena Dimata Ray ayam yang dimakan Abang itu terlihat enak.
"Abang, Lay ingin mencoba ayam punya Abang boleh? Soalnya tellihat enak" pintanya
"Mau ini" jawab Nathan sambil memegang ayam yang dibaluri sambal itu.
"Mau mau mau" jawab Ray sambil menganggukan kepalanya dengan semangat yang ternyata rambutnya itu ikut bergerak naik turun. Anggota keluarganya yang melihat itu seketika merasa gemas ingin menguyel pipinya yang hampir tumpah itu namun harus tertahan dengan wajah datarnya itu untuk menjaga image mereka. Kecuali satu orang yang mengepalkan tangannya karena merasa panas dihatinya.
"Tidak boleh nanti kamu akan sakit perut" kata sang Daddy
"Tapi lay ingin coba ayam sambal itu" jawab Ray dengan muka memelas
"Sekali bilang tidak ya tidak dan sekarang lanjutkan makan makanan itu" balas Daddy dengan sedikit penekanan dan akhirnya Ray melanjutkan makannya walau dalam hati merasa kesal dengan tindakan sang Daddy.
Segitu dulu maaf kalo banyak yang typo dan ga nyambung sama alur ceritanya. Aku Kehabisan ide buat lanjut ceritanya soalnya bikin cerita ini Karna gabut aja 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Bocil
Teen FictionTheo seorang pengusaha sukses harus meregang nyawa di usianya yang masih muda bukannya bertemu kedua orangtuanya di surga ia malah bertransmisi ke tubuh balita "cial Napa harus ketubuh bocah ini cih gue Kila gue bakal ketemu oltu gue" Karya hasil ga...