chapter 1

1.3K 49 2
                                    

Masih pagi, suasana kantor menjadi heboh. Karyawan yang jumlahnya tak seberapa itu heboh banget entah apa yang mereka gosipkan pagi-pagi. Aku bukan orang yang kepo sebenarnya, tetapi tak tahu apa yang mereka bahas rasanya membuatku juga penasaran. Tetapi tanpa aku tanya pun mereka memberitahuku dengan sendiri.

"Bri, kamu kan dulunya dari kantor pusat juga yah. kenal pak Baskara gak?" tanya Kak Shella begitu aku duduk di kubikelku.

Pak Baskara? Aku sepertinya tak pernah kenal dengan nama itu. toh, aku dulunya di kantor pusat hanya beberapa bulan saja.

Ternyata ini sumber kehebohan mereka, ngegosipin pak Baskara yang nantinya akan manager kami yang baru.

sudah mendekati pukul 09 pagi, seluruh karyawan seharusnya sudah pada datang, kecuali mas Andy yang sedang perjalanan dinas ke luar kota. Namun terdengar derap langkah di koridor menuju kantor kami. Tak lama, muncul sosok lelaki bertubuh tegap dan berpenampilan rapih. Aku tak mengenalinya, tetapi seharusnya itulah pak Baskara, karyawan wanita yang sepertinya mengenali beliau sudah kesemseman bak cacing kepanasan. Harus kuakui, pak Baskara terlihat tampan, apalagi proporsi tubuhnya yang tegap dan ideal.

"pagi semua." Ia menyapa kami sebelum berlalu ke ruangannya.

"pagi pak." Sapa kami yang kompak berdiri. Kak Shella kemudian berjalan kearahnya dan mengarahkan pak Baskara ke ruangannya. Kak Shella bukan sekertaris, ia hanyalah staff administrasi yang kupikir deksjob pekerjaannya terlalu luas.

Oh iya, harusnya aku perkenalkan diri dulu. Namaku Brian, orang selalu memanggilku Bri.

Aku adalah seorang marketing di perusahaan produser alat laboratorium buatan China

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku adalah seorang marketing di perusahaan produser alat laboratorium buatan China. Aku bekerja di cabang yang menghandle wilayah timur. Karyawan disini tak banyak, tak lebih dari sepuluh orang, 3 orang marketing, 3 orang aplikan, seorang teknisi dan beberapa staff administrasi dan GA. Kantor kami pun tak begitu luas, kami berkantor di sebuah gedung perbankan menempati lantai lima gedung itu bersama dengan perusahaan kontraktor telekomunikasi. You knowlah, perusahaan yang pernah terseret kasus korupsi BTS.

Lupakan tentang itu, kita kembali ke tempat kerja aku.

Hari itu, pak Baskara meminta ke ruang meeting. Ku pikir hanya sekedar agenda perkenalan saja, tetapi pak Baskara menekankan apa yang akan kami capai selama ia menjadi manager. aku tak begitu menyimak apa yang ia sampaikan, aku tak tahu mengapa, pandanganku tak bisa teralihkan darinya. Aku tertarik padanya, terlalu menarik hingga terobsesi padanya. Aku mengagumi sosoknya yang sempurna dan kesempurnaannya itulah yang membuatku terobsesi.

Apa aku gay? Lebih dari itu sebenarnya, aku biseksual, walau yang nampak sejauh ini aku masih straight. I mean, aku lebih banyak berhubungan dengan cewek daripada cowok. Kalo sama cowok dua kali doang seingatku, itupun sebatas oral sex doang, aku sekalipun belum pernah anal sex. Tapi kalo dibilang menarik perhatian, aku teralihkan saat melihat body cowok yang seksi. Dan seksi menurut aku itu bodynya seperti Nat, aktor thailand yang aku gak tau kalian kenal atau tidak. Dan surprisingly, bodynya pak Baskara 11/12 dengan Nat. sudah tervalidasi saat kami berada di ruang ganti saat bulutangkis bareng minggu lalu. Dan yah, aku makin terobsesi dengannya.

ObsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang