5

1.1K 144 18
                                    

Vote Before Reading
Story By Noona_kimjeykey1921
Happy Reading .....

"ahhh daddhhh nghhh sakithhh."

jungkook meringis kesakitan saat taehyung terus bergerak brutal di belakang nya. taehyung bahkan tidak mempedulikan ringisan Jungkook.

taehyung hanya terus fokus mengejar kenikmatan nya. air mata jihoon mengalir saat dengan kejam nya taehyung mempertontonkan adegan tersebut padanya.

dan jihoon merasa jika saat ini taehyung tengah benar-benar merendahkan harga dirinya.

''aargghhh nghhh .. lihat jihoon, lihatlah apa yang saat ini sedang aku lakukan. apa bedanya posisi mu dengan pria yang kau sebut sampah tadi hmm?"

jihoon menggeleng brutal. dia ingin sekali berlari dari tempatnya saat ini. dia tidak mengira jika taehyung akan sekejam ini padanya.

"kau seharunya sadar jika aku pun hanya menganggap mu sebagai seorang jalang. apa yang kau banggakan dari profesi mu itu hmm?"

jihoon tidak bisa melakukan apapun saat ini. selain menyaksikan adegan menjijikan yang tengah berlangsung di hadapan nya saat ini.

taehyung terus menggerakkan pinggulnya, memasukkan dan menarik kembali miliknya dari lubang jungkook.

dan taehyung akui. sejauh ini hanya lubang jungkook yang mampu membuatnya puas. lubang jungkook masih terasa sempit dan nikmat.

hanya saja, yang taehyung tidak sukai dari jungkook ialah, jungkook yang tidak bisa melakukan apapun. jungkook tidak bisa memberi service terbaik pada taehyung.

sementara itu, saat ini jimin tampak baru saja membuka matanya. dia segera menoleh ke arah kasur dan terkejut saat melihat jungkook yang sudah tidak berada di sana.

jimin segera bangkit dari sofa, dia tersenyum saat melihat selimut yang menutup tubuhnya. jimin tahu, jika jungkook yang memasangkan selimut tersebut padanya.

ceklek

jimin membuka pintu kamar jungkook. dia berjalan menuruni tangga, dan dia terkejut saat melihat Jungkook yang tengah di tunggangi di atas meja makan oleh taehyung.

jimin bahkan melihat jihoon yang saat ini tengah duduk dengan keadaan tangan dan kaki terikat. tidak lupa dengan mulut yang tersumpal kain.

jimin menggeleng, apa yang harus dia lakukan? jungkook yang tengah menangis pun tidak sengaja menoleh ke arah jimin dan hal tersebut tentu membuat hati jimin teriris.

jimin tahu jika jungkook berharap dirinya bisa membebaskan jungkook. hanya saja, jimin tidak mampu melakukan hal itu.

jimin berbalik, dia hendak kembali ke kamar jungkook. hanya saja, dia mendengar geraman taehyung yang saat ini baru saja mencapai pelepasan nya.

"jangan pergi jim. kau urus jungkook, aku akan mengurus jihoon."

jimin mengangguk. dia kembali memutar tubuhnya dan berjalan ke arah jungkook yang saat ini tengah memejamkan matanya.

jimin melepas kemeja yang tengah dia kenakan dan memasangkan nya pada tubuh jungkook.

jimin membantu jungkook untuk bangun, dan memapah tubuh jungkook untuk menaiki tangga menuju kamarnya.

sementara taehyung. pria itu mendekat ke arah jihoon dan...

plakkkk

terdengar suara tamparan yang menggema di ruangan tersebut, dan Taehyung lah pelaku nya. taehyung menampar pipi jihoon hingga sudut bibir pria itu berdarah.

jihoon lagi-lagi hanya mampu mengeluarkan air matanya. dia benar-benar tidak bisa melakukan apapun.

"kau harus ingat. jangan pernah kau menghina jungkook ku. aku pemiliknya dan hanya aku yang berhak mengatai nya seperti itu. camkan itu. penjaga, lempar dia keluar dan jangan sampai aku melihatnya memasuki mentions ku lagi."

"baik tuan."

kedua penjaga tersebut segera melepas ikatan yang ada di tangan dan kaki jihoon, dan segera membawa jihoon keluar dari bangunan mewah tersebut.

sementara itu, kini jungkook sudah kembali rapi dengan pakaian tidur yang membalut tubuhnya.

jimin sudah membantu jungkook untuk membersihkan tubuhnya dan memakaikan pakaian baru pada jungkook.

"Dimana lagi yang sakit jungkook, aku akan mengobati mu."

"disini hyung."

tunjuk jungkook pada hatinya. memang ini bukan salah jimin, ini salahnya karna menaruh hati pada manusia jelmaan iblis seperti kim taehyung.

"apa yang aku katakan padamu jungkook? pergi dan lari lah jungkook, pergi. kau akan terus tersiksa seperti ini jika kau terus bertahan. atau apa perlu aku katakan pada taehyung jika kau mencintainya? setidaknya, dia tahu perasaan mu."

jungkook menggeleng ,mendengar pertanyaan jimin.

"apa bedanya jika daddy tahu perasaan ku hyung? toh pada akhirnya aku akan tetap seperti ini. daddy tidak akan peduli meski kau katakan jika aku mencintainya."

"kita tidak akan tahu jika kita tidak mencobanya jungkook."

"tidak hyung. apa bedanya dengan jihoon? pria itu bahkan dengan gamblang menyatakan perasaan nya pada daddy. dan kau lihat respon nya? daddy hanya mengaggap jihoon tidak lebih dari jalang. apa lagi aku hyung?"

jimin terdiam. benar apa yang di katakan jungkook. taehyung tentu tidak akan mempedulikan bagaimana perasaan jungkook.

taehyung itu tidak memiliki hati. dia hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak pernah mempedulikan orang lain.

Jungkook menatap ke arah JImin, dia tahu jika jimin begitu menyayanginya. jimin tentu akan merasakan sakit juga saat jungkook di perlakukan buruk oleh taehyung.

"hyung, kau tidak perlu mengkhawatirkan ku. aku baik-baik saja. aku akan pergi jika aku sudah benar-benar tidak sanggup hyung. aku hanya tinggal menunggu, sampai kapan aku kuat menerima perlakuan seperti ini dar taehyung."

jimin mengangguk, dia segera membawa tubuh jungkook kedalam rengkuhan nya. namun, tiba-tiba saja pintu kamar jungkook terbuka.

taehyung lah yang kini membuka pintu kamar jungkook. dia melihat jungkook yang kini tengah memeluk jimin dan ada rasa tidak nyaman saat taehyung melihat hal tersebut.

"sedang apa kalian?"

jungkook yang terkejut pun segera melepas pelukan nya pada jimin. sedangkan ekspresi jimin masih terlihat sangat santai.

"aku memeluk jungkook hanya untuk menenangkan nya. kau jangan salah paham."

"aku tidak peduli." ucap taehyung.

"kau bahkan bisa meniduri nya jika memang kau ingin. toh dia hanya seorang jalang bagiku, dan taku tidak masalah jika harus membaginya dengan mu."

taehyung segera pergi meninggalkan kamar jungkook. entah suasana hatinya seketika menjadi buruk saat melihat jungkook yang terlihat memeluk jimin dengan tulus.

lagi-lagi hati jungkook berdenyut nyeri saat mendengar kalimat yang baru saja terlontar dari bibir taehyung.

sekali lagi, jika taehyung mengingatkan jika posisi nya di rumah ini hanya seorang jalang yang bahkan bisa di pakai oleh semua orang yang ada di mantions ini.

Bloody Love (Vkook) End PdF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang