9

1.1K 174 15
                                    

Story By Noona_kimjeykey1921
Happy Reading .....



Tubuh Taehyung membatu, apa ini? Kenapa malah kabar seperti ini yang Taehyung dapatkan?

Jimin segera berlari ke arah luar, dan menemui security untuk bertanya mengenai kabar Jungkook.

Taehyung memproses otak nya, dia segera mengejar langkah Jimin yang sudah berlari lebih dulu dari nya.

"Pak, apa benar ada kecelakaan di depan sana tadi?"

Tanya Jimin to the point saat melihat security yang tengah berdiri di depan gedung perusahaan milik Taehyung.

"Benar tuan Jimin."

"Astaga .. apa kau mengenal nya?"

"Tidak. Tapi, beberapa karyawati bilang jika pria itu datang bersama mu."

Jimin menggeleng brutal, dia menatap ke arah Taehyung. Sungguh, Jimin benar-benar geram melihat pria itu saat ini.

"B-bagaimana kondisi nya pak? Apa dia terluka parah?"

"Seperti nya tidak. Karena dia masih bisa berdiri dan berjalan. Tapi, aku lihat ada beberapa luka lecet di tubuhnya karena tubuh nya terpental pada aspal."

"Astaga .. lalu, apa tidak ada salah satu di antara kalian yang menghubungi ambulance?"

"Pria yang menabrak nya yang membawa nya pergi tuan. Mungkin ker rumah sakit?"

"Baiklah pak, terimakasih."

Security tersebut mengangguk dan Jimin kembali berbalik ke arah Taehyung.

"J-jim, kemana kita harus mencari Jungkook?"

Jimin mengepalkan tangan nya, jika saja Taehyung bukan atasan nya. Dia ingin sekali menghajar nya habis-habisan saat ini.

"Ikut aku .."

Taehyung menerima tarikan yang cukup kencang di pergelangan tangan nya. seiring dengan tubuhnya yang juga ikut terseret mengikuti langkah Jimin.

Jimin membawa dirinya memasuki besment yang memang tidak ada siapapun disana.

"Jim, untuk apa kau membawa ku kemari? Dan lepaskan cekalan mu. Kau harus tahu siapa dirimu, jangan sampai kau melewati batas mu."

Jimin menghempas kasar tangan Taehyung dan menatap geram ke arah pria tampak tersebut.

"Untuk apa kau mencari Jungkook hah?"

Taehyung terdiam, kenapa Jimin tidak menghiraukan ucapan nya? Taehyung bahkan bisa melihat kilatan emosi yang berapi-api dari manik jimin.

"Untuk apa? Jungkook peliharaan ku, wajar jika aku mencari nya. Apa yang menjadi masalah untuk mu?"

"Lepaskan Jungkook kim Taehyung!! Biarkan dia lepas dari jeratan mu.!"

"Kau siapa Jimin? Apa hak mu mengatur hidup ku? Aku membeli Jungkook dengan bayaran yang cukup tinggi. Dan kau meminta ku untuk melepaskan nya? Jangan bermimpi."

"Aku Taehyung .. aku yang akan membayar kerugian atas apa yang sudah kau keluarkan untuk Jungkook. Ambil semua gajiku taehyung, ambil sebanyak kau membeli Jungkook."

"Stop Jim!! Jangan memancing amarah ku.!!"

Jimin menggeleng brutal.

"Sela Aini, aku sudah menahan ini semua Taehyung. Kau manusia jahat yang menumbalkan Jungkook untuk memuaskan hasrat mu. Pria polos yang datang dengan manik bersinarnya redup, saat dia sudah hidup dengan mu."

"Cukup Jim!! Ucapan mu terdengar konyol. Apa yang Jungkook berikan hingga kau bisa membela nya segila ini? Kau bahkan berani menantang ku hanya untuk membela nya? Apa jangan-jangan apa yang ada di pikiran ku benar? Jungkook memberikan tubuh nya cuma-cuma padamu? Hingga kau jatuh hati dan membela nya mati-matian?"

Plakkkk ...

Satu tamparan mendarat di pipi Taehyung. Sungguh, Jimin tidak peduli lagi apa yang akan di lakukan Taehyung padanya setelah ini.

Karna sungguh, Jimin hanya ingin keadilan untuk Jungkook. Jimin benar-benar menyayangi Jungkook layak nya adik sendiri.

"Bajingan!! Kau berani padaku Jim?"

Taehyung segera mengajar Jimin, begitu juga sebaliknya. Keduanya bertarung tanpa ada satu orang pun yang tahu.

Jimin yang di bakar emosi tidak melihat siapa Taehyung bagi dirinya. Yang Jimin inginkan saat ini hanyalah menghajar Taehyung hingga sekarat.

Membalaskan sakit hati Jungkook yang mungkin tidak seberapa dengan apa yang Jungkook dapatkan dari taehyung.

Taehyung benar-benar kewalahan, dia belum siap saat Jimin menghajar nya. Dan berakhir tubuh Taehyung yang terkapar di atas lantai dengan wajah yang terlihat babak belur.

Jimin terengah, dia pun mendapat beberapa luka lebam di wajahnya. Dan tubuhnya pun masih menindih tubuh Taehyung saat ini.

"Jungkook mencintai mu Taehyung. Pria.polos yang kau nodai itu memiliki hati yang tulus. Katakan, berapa kali kau menyakiti nya? Dan si bodoh itu masih tetap mencintai mu. Aku bahkan sudah meminta nya untuk lari dan pergi dari mu. Tapi, dia tetap tinggal disini dengan jelmaan iblis seperti mu, meski Jungkook sakit melihat sikap bahkan perlakuan mu. Tapi dia masih disini Taehyung!! Masih disini karna rasa cinta nya yang besar padamu. Jika aku jadi kau, aku pasti akan merasa bersyukur karena aku di cintai sebegitu besarnya oleh pria polos yang bahkan tidak tahu apapun."

Jimin bangkit, dia meninggalkan Taehyung yang masih terkapar di atas lantai. Yang ada di pikiran nya saat ini adalah, dia harus mencari Jungkook sampai ketemu.

Jimin mungkin akan mendatangi beberapa rumah sakit terdekat dan menanyakan apa Jungkook pernah kesana atau tidak.

Jimin menyeka ujung bibirnya yang mendapat luka robek akibat ulah Taehyung. Dan darah pun masih menetes dari luka tersebut.

"Ku harap kau sadar Taehyung!! Bajingan!!"

Jimin segera memasuki mobil nya dan benar-benar pergi meninggalkan gedung perusahaan Taehyung.

***

Sementara itu, kini Jungkook tengah berada di sebuah bangunan mewah milik namjoon, pria yang menabrak sekaligus menolong nya pagi tadi.

"Ya Tuhan sayang .. apa kau tidak apa-apa?"

Jungkook tersenyum, dia menggeleng melihat raut wajah panik dari pria cantik yang ada di hadapan nya saat ini.

Dia Kim seokjin, pria yang berstatus sebagai suami dari pria yang menolong nya.

"Tidak apa-apa Hyung, Aku baik."

Tangan seokjin terulur, mengusap lembut pipi putih Jungkook yang di hiasi luka di sudut bibirnya. Bahkan ada gurat merah seperti bekas tamparan di wajah tersebut.

Banyak pertanyaan yang ingin seokjin lontarkan pada pria kecil yang ada di hadapan nya saat ini.

Hanya saja, seokjin menahan nya, dia tidak ingin membuat Jungkook tidak nyaman dengan pertanyaan nya.

Sedangkan namjoon sendiri, pria itu sudah kembali berangkat ke kantor untuk melakukan meeting yang sempat tertunda.

Namjoon sengaja menitipkan Jungkook pada suaminya, karena agar Jungkook bisa istirahat dengan nyaman di mantions nya.

"Kau istirahat saja ya? Hyung akan buatkan makan siang untuk mu."

"Tidak perlu Hyung. Aku tidak apa-apa."

"Sudah sudah, kau istirahat saja. Aku akan pergi ke dapur."

Seokjin bangkit dari duduk nya dan mengecup lembut pucuk kepala Jungkook.

Ada rasa hangat yang mengalir di tubuh Jungkook dengan perlakuan seokjin padanya. Jungkook hanya tersenyum manis pada seokjin sebelum pria itu benar-benar berlalu dari hadapan nya.

"Ya Tuhan .. mereka benar-benar sangat baik .." gumam Jungkook.

Bloody Love (Vkook) End PdF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang