[END]Saya Melarikan Diri setelah Kencan Online dengan Marshal sampah

Chapter 50 How could there be someone in the bed

Jane Nai tidak tahu bahwa Lu Zefeng mendengarnya.

Dia hanya memikirkan lagu apa yang akan dinyanyikan hari ini. Dia biasa menyanyikan lagu-lagu seperti bintang kecil. Telepon, entah kenapa, mungkin adalah makanan cinta, dan dia tiba-tiba ingin menyanyikan lagu cinta.

Setelah memikirkannya, Jiannai memilih sebuah lagu, dia tersenyum dan berkata dengan lembut: "Nama lagu yang akan dinyanyikan hari ini adalah "Bagus atau tidak", itu adalah lagu cinta kecil, saya harap semua orang bisa bertemu kekasih mereka."

Penonton di ruang live terkesima.

Karena sebelum ini, Jane mungkin tidak akan pernah menyanyikan lagu cinta.

Saya belum membeli alat musik akhir-akhir ini, jadi Jiannai hanya bisa menyanyi acapella, tapi suaranya keren dan lembut. Buka suara Anda dengan lembut:

"Aku tidak bermaksud berbicara, tetaplah di sisimu"

"Menghargai"

"Lihatlah rahasia keras kepalamu"

Ketika dia bernyanyi, seperti dulu, kali ini dia bernyanyi dengan sedikit kelembutan dan tawa, seolah-olah dia sedang memikirkan seseorang ketika dia bernyanyi. Seperti bulu di hati orang, ombak dari danau hati yang tenang berangkat.

"Dengan Anda dalam perjalanan pulang, lagu kami berulang"

"Angin yang bertiup di pipimu memiliki sesuatu yang ingin aku katakan"

Kata-kata dan liriknya jelas sangat sederhana, dan ketika dia menyanyikannya, rasanya manis:

"Tolong tinggalkan senyum dan pelukanmu"

"Sayang kamu baik padaku"

"Saya tidak dapat menemukannya lagi"

"Siapa yang lebih baik darimu."

Sama seperti dalam game, Lu Zefeng merawatnya, dia membuat akta kepemilikan untuknya, dia menemaninya untuk mengunduh salinannya, dan dia merawatnya dengan cermat.

Adegan demi adegan, diingat dengan jelas.

Hati Jane tidak terbuat dari besi, dia tahu baik dan buruk.

Ketika dia bernyanyi, hatinya penuh dengan kelembutan, dan ketika dia mengingat setiap adegan, suara nyanyiannya dipenuhi dengan kelembutan yang tak terlukiskan:

"Saya tidak peduli hari apa ini"

"Aku hanya ingin menjadi tua bersamamu"

"baik atau buruk"

"Oke?"

Suaranya merdu dan merdu, menyanyikan beberapa baris lagu ini seperti anak manja, seolah-olah kekasihnya ada di sampingnya, dan dia menggunakan Nyanyian itu dengan berani mengungkapkan cinta, kasih sayangnya tetap melekat dan manis, sepertinya bisa melelehkan orang, ketika lagunya sampai akhir, perjumpaannya jauh lebih ringan, seperti sedikit disengaja, bernyanyi dengan lembut, seperti simo di telinga

"Hanya"

"Terserah Anda untuk mengatakan..."

Setelah kalimat terakhir lirik jatuh, seluruh ruang siaran langsung hening sejenak, lalu panci digoreng lagi. Banyak orang tenggelam dalam nyanyian sebelum mereka sadar kembali , yang merupakan popularitas yang meroket:

"Bagus!"

"Woo woo woo, apakah ini lagu cinta?"

"Tiba-tiba ingin jatuh cinta."

"Terlalu manis."

"Pembawa acara menyanyikan lagu-lagu cinta dengan sangat baik!"

Tips dan hadiah membanjiri seperti air, membuat Jian Nai pusing.