03

1.6K 138 8
                                    

✨✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✨✨✨

Gadis mungil yang bernama Clarissa sedang berjalan dengan berteriak kecil, rasa kehausan tidak membuat gadis kecil itu menyerah.

"Ualll kolan, ual kolan, ayo beli kolan".

Keringat bahkan menetes sejak tadi, kulit nya terasa terbakar sinar matahari, dan mata nya menyipit kala matahari sudah berada di atas kepala nya.

Kerongkongan nya terasa kering, "Lissa hauss!".

Bocah cadel nan imut itu menyebrangi jalan dengan takut-takut, karena bagaimanapun ia hanyalah gadis kecil yang bahkan belum genap 4 tahun.

Kaki mungilnya mengikuti beberapa anak yang juga sedang berjualan, "Allo beli kolan Nda?".

Gadis itu mendadak lesu saat tidak mendengar balasan, baru 2 buah koran yang terjual dan itu membuat nya sedih.

Tok tok

Tangan mungil nya mengetuk kaca mobil dengan tersenyum manis, senyuman nya menambah kala seorang pria membuka kaca mobil nya.

"Ya?".

Rissa dengan girang menawarkan koran-koran nya.

"Paman mau beli kolan Lissa?".

"Mulah caja".

Deg

Pria itu tertegun sesaat saat menatap bocah kecil dihadapan nya, rasa seperti pernah melihat visual bocah itu membuat nya menyergit.

"Saya beli semua". Ucap pria itu, membuat Rissa tersenyum senang dan menghitung berapa total semua nya.

"Paman ada liyma cica kolan talau catu liyma libu belyarapa uang na Paman?". Tanya Lissa karena ia tidak bisa menghitung.

Boro-boro menghitung, ngomong saja masih belepotan dan kebalik!

Pria itu merasa lucu, ia tertawa kecil dan mengelus pipi bocah kecil itu lalu mengeluarkan satu uang berwarna merah.

"Ini uang nya pas, tidak perlu di kembalikan".

Rissa menerima uang itu, dia menatap lama uang itu dan heran, selama ini yang ia lihat hanya uang berwarna abu-abu dan coklat.

"Ni uang Paman?". Tanya nya malu-malu.

Pria itu menahan nafas nya kala melihat kelucuan wajah bocah itu, "Iya, kamu mau lagi?".

Rissa menggelengkan kepalanya, "Ndaa! Telimakaci paman". Kata Rissa tersenyum manis ia memberikan 5 koran nya lalu berlalu dari sana.

Sedangkan pria itu terus menatap kepergian bocah cadel nan imut itu, ia merasa lega dan ingin memeluk bocah mungil itu.

Bahkan sampai kini ia tidak tau apa jenis kelamin anak yang dikandung istrinya, karena sejak awal ia dan istrinya berencana untuk dirahasiakan saja.

Lamunan nya buyar kala tangan kanannya memanggil,

Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang