C

445 19 4
                                    

Ke esokan paginya terlihat seorg pemuda yg sedang memakai seragam sekolah nya dgn santai, kegiatan nya terganggu saat mendengar notifikasi dari handphone nya itu, dgn segera dia membuka handphone dan mengecek siapa yg menge chat nya di pagi hari begini.

Pirang aneh

|hi jay!
06.04
|gimana klo kita jalan bareng?
06.05

Memang nya kau tau alamatku?|
06.05

|tau dong
06.06

Eh? Gimana owen tau alamat jay? Apakah selama ini dia membututi jay kemanapun dia pergi? Wah sekarang dia jadi stalker.

Kau tau alamat ku di jalan ××××?|
06.08

|nah itu kau memberitahuku sendiri
06.09

Terserah|
06.15
Read.

Saat melihat pesan dari owen, jay mendengus kasar karna telah di tipu oleh di pirang, ia lebih memilih untuk tidak memperdulikannya lagi dan memilih untuk pergi ke sekolah dgn menggunakan sepedanya.

Sedangkan di sisi lain~

Seseorang sedang tersenyum-senyum saat melihat balasan dari lawan nya,ia adalah owen yg sedang tertawa dgn jawaban yg jay berikan, sungguh sangat tidak terduga dia akan memberitahukan alamat rumah nya semudah itu.

"Hahah, semakin aku mengenalimu semakin tertarik juga diriku kepadamu..jay jo".ucap nya sambil menatap layar ponsel nya yg di mana wallpaper nya ternyata adalah poto jay.

Sesaat terlihat siluet seorg perempuan yg sedang memandangi kakak nya yg terbilang strees, karna apa? Lihat lah dia dari tadi dia tersenyum seperti itu hiih! Mengerikan seperti menemukan mangsanya saja.

" astaga seperti nya dia mendapati mangsa nya lagi.. Sudah lah"

.

.

.

.

.

.

Saat jay di kelas yg terbilang cukup sepi, ia sedang mengerjakan soal yg berada di dlm buku catatan nya itu sampai-sampai dia tidak menyadari seseorang sedang memerhatikan nya dari jauh sambil menatapnya intens.

'So cute..! '

Pria itu langsung masuk ke dlm kelas dan menghampiri jay dgn smirk andalan nya

"Pagi jay~"

Suara bariton itu mampu membuat jay yg di panggil tersentaj kaget karna nya, dan saat ia menoleh dia melihat owen yg sedang menyangga pipinya dgn tangannya itu, menatap jay dgn senyuman nya yg menjengkelkan bagi jay.

"Apa yg kau lakukan di sini?! Bukan kah bangku mu ada di sana!".ucap jay yg kesal karena owen mengganggu waktu tenangnya dgn buku tercinta.

" hei santai dong, aku akan hanya ingin menyapa, kenapa tanggapan mu seperti itu, hm? ".ucap owen yg masih tersenyum jahil pada jay

" terserah aku dong mulut mulut aku sendiri, dan juga kau pergi sana jangan menggangguku ".ucap jay menatap malas owen yg sedari tadi tidak henti-hentinya tersenyum.

"Aww, kucing kecil ini menyuruh ku untuk pergi ya?, tpi... Bagaimana ya? Aku tidak ingin pergi nih".owen terkekeh gemas dgn tingkah jay, is lantas menaruh tangan nya di pucuk kepala jay dan mengelus nya.

Usapan yg owen berikan pada jay mampu membuatnya menundukkan malu, bukan karna malu tpi karna dia menikmati elussn yg owen berikan padanya itu, tpi dia sudah jelas tidak ingin mengakui nya.

Owen melihat jay yg menunduk malu di tambah ujung telinga jay juga memerah, itu membuatnya sangat menggemaskan ingin sekali owen membawa nya pulang dan langsung menerkam kucing kecil ini.

'Aku harap bisa membolos dan membawa jay ke hotel terdekat! Ugh! Kau harus tahan owen, jangan menyerang nya di sekolah!'.batin owen yg berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meniduri nya dgn segera.

" O-owen... berhenti mengelusku... ".ucap jay sambil menunduk malu.

Dgn segera owen menarik kembali tangannya, ia terpaku dgn sosok jay yg baru saja dia tahu, sorot matanya yg terlihat sedikit berkabut, pipi putih yg memerah lucu, bibir pink yg mengerut itu pun tidak luput dari pandangan owen.

Sesaat owen menelan kasar saliva nya, ugh.. Jay yg sekarang terlihat begitu lezat untuk di santap, tanpa mereka sadari seseorang berdiri di samping pemuda pirang itu.

"Hei.. "

Satu suara menginstrupsi keduanya, membuat mereka menatap siapa yg bersuara, terlihat seorg wanita dgn raut wajah yg kurang bersahabat(?) Itu menatap tajam ke arah owen.

Itu adalah shelly, adik dari owen yg entah kenapa terlihat kesal.

"A-ada apa?".tanya owen bergidik ngeri dgn aura yg di keluar kan oleh saudari nya itu.

"Kau tanya ada apa? Huh.... Hei kenapa kau malah meninggalkan ku hah?! Dasar keparat sialan!"

Shelly lantas menjambak Rambut Owen dgn sangat kuat, membuat Owen meringis kesakitan karna uah saudarinya itu.

"A-aww! Lepaskan Rambut indahku sialan! "

"Ini akibat untuk mu karna meninggalkan ku!!".shelly semakin kuat untuk menjambak rambut owen sampai membuat nya meringis kesakitan.

Lelah akan pertengkaran mereka berdua jay memilih untuk pergi meninggalkan mereka berdua untuk pergi ke toilet.

Tak lama dari kepergian jay seseorang mengikuti nya ke dlm toilet tersebut sambil tetersenyum misterius kepada pemuda yg lebih pendek dirinya itu.

'Menarik.. ~'

Pemuda berambut hitam dan perawakan nya seperti om-om saja, bagaimana tidak lihat saja janggutnya itu serta tampangnya yg ugh sangat songong sekali.

Pria itu mendekati jay yg sedang membasuh wajahnya otomatis dia tidak memakai kacamata nya jadi bisa di lihat dari pantulan cermin bahwa jay memiliki paras yg begitu cantik untuk pria sepertinya.

Pria itu terdian sesaat saat melihat bentuk wajah jay yg begitu cantik, kulit putihnya di basahi dgn air membuatnya terkesan seksi dan menggoda.

Waduh bagaimana ini!? Pria itu mendekati jay yg tatapan penuh hasrat dan nafsu bejat setelah melihat penampilan jay yg menurutnya menggoda, tapi saat ia hendaklah untuk memegang pinggang milik jay seseorang lebih dulu memegangu tangannya, ia memberikan plototan ganas pada pria itu.

Wajahnya yg datar menambah kesan intimidasi padanya.

"Apa yg ingin kau lakukan padanya?"








































Maaf ya baru up hehe😁

maybe we can? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang