Entah keberuntungan atau kesialan, hidup Fourth sekarang di dominasi oleh Gemini, sang idola yang telah lama ia sukai.
Sang idola secara terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Fourth. Namun disisi lain, Fourth merasa tak pantas bersanding...
Tepat pukul tujuh malam Fourth sampai di sebuah acara Festival Musik terbesar tahun ini. Ia datang bersama kedua sahabatnya, Satang dan Ford, yang selalu siap sedia menemani kemanapun Fourth pergi, bahkan saat Fourth belum se terkenal sekarang.
Suasana begitu ramai, ribuan orang memadati area luas di depan panggung hingga tak terlihat adanya celah kosong disana. Beruntung mereka membeli tiket VVIP sehingga ketiganya melewati jalur tersendiri yang tak perlu berdesakkan, area yang mereka berdiri sekarang pun area khusus yang tak begitu jauh dari panggung, sehingga artis siapapun yang sedang tampil dapat terlihat sangat jelas.
Banyak penggemar yang menyadari keberadaan Fourth dan beberapa kali menyapanya, Fourth membalas sapaan mereka dengan senang hati. Area Fourth dan area penggemar terhalang oleh pagar besi sehingga sudah dipastikan aman. Para penggemar masih bisa berinteraksi dengan Fourth namun dalam batas wajar.
Tiga sekawan itu hanyut dalam suasana konser dan mulai menikmati alunan musik dari seorang penyanyi diatas panggung. Ketiganya juga tanpa canggung bergabung bersama sekelompok orang disana dan mulai bernyanyi bersama serta berjoget sesuai irama musik yang ada.
Fourth terkejut ketika seseorang meraih pergelangan tangannya, menarik nya kebelakang sehingga mau tak mau ia harus menoleh.
"Gem? Udah datang?" Senyum Fourth mengembang tatkala melihat kekasihnya sudah datang.
Gemini memang berjanji untuk menyusul nya untuk menonton konser bersama setelah ia menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu.
"Hmm." Jawab Gemini sekenanya. Wajah nya terlihat lesu.
"Lelah? Seharusnya kamu tidak perlu kesini." Ucap Fourth seraya mengusap lembut rambut Gemini.
"Aku perlu isi energi." Jawabnya. Kemudian ia menarik bahu Fourth hingga si mungil terkurung dalam pelukannya.
"Eh?" Fourth terkejut tentu saja. Bagaimanapun mereka adalah public figure sekarang, setiap gerak gerik mereka pasti banyak yang memperhatikan.
"Gem?" Ucap Fourth lagi. Namun kini tangannya seraya mengelus punggung Gemini.
"Sebentar saja sayang. Biarkan begini dulu." Jawab Gemini.
"Apa tidak apa-apa begini?"
"Tidak apa-apa, percaya padaku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya ia membiarkan pria jangkung itu memeluk erat dirinya, kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Fourth. Gemini yang tidak menyia-nyiakan kesempatan tentu saja sesekali ia mencium leher maupun bahu Fourth yang terpampang nyata di hadapannya.
Fourth mulai hanyut dalam dekapan Gemini. Ditambah musik dengan tempo lambat yang sedang dimainkan saat ini seolah menambah suasana romantis diantara keduanya. Fourth melingkarkan tangannya pada punggung Gemini, membalas pelukan kekasihnya tak kalah erat.
Seolah mengerti dengan apa yang diinginkan sahabatnya itu, baik Satang maupun Ford sama sekali tak mengganggu keduanya. Mereka berjalan mundur dan memilih menjaga dua orang yang sedang kasmaran itu dari belakang.
