Bagian 8

35 5 0
                                    

1 tahun kemudian, dimana hari ini adalah perpisahan ghifari di darul Mustafa Yaman

"Barakallah sayang ku, semoga ilmu nya berkah" ucap shafa sambil memeluk ghifari

"Aminn, makasih umi" ucap ghifari yang langsung mencium umi nya

"Assalamu'alaikum, congrats yaa ghifari" ucap fazia yang baru saja datang

"Alhamdulillah lulus ya ghifari. mau lanjut kuliah dimana? " ucap adam yang sambil menepuk pundak ghifari

"Waalaikumsalam" ucap shafa membalas fazia

"Syukron umma fazia dan ustdz adam,InsyaAllah ghifari lanjut di al azhar Cairo " balas ghifari sambil tersenyum dan mancium tangan adam dan fazia

"Assalamu'alaikum ghifari barakallah sayang. semoga ilmu yang kamu dapat berkah. dan bisa mengamalkan nya" ucap Fahrul yang baru datang dan memeluk putra nya

"Setelah ini kita langsung ziarah ke makam wali-wali gimana" ucap shafa

"Fa mau ketemu azira, kangen, anterin dulu ya nanti, bila perlu izin ajak dia ziarah juga bisa ga? " ucap fazia

"Bisa, nanti saya izin dulu sama ustazah halimah" ucap shafa

"Yaudah kalo gitu, makasih banyak ya"

"Sama-sama"

◆◆

"Mbak ayok keluar, di cariin umii" Ucap azzahwa menjerit di depan pintu kamar azira

"Kemana zahwa, saya mah ga boleh keluar" ucap azura

"Boleh tadi umi udah izin sama ustazah halimah, terus umi suruh zahwa manggil mbak azira"

"Lo mau kemana ra? " ucap Ghina temannya

"Gatau ni, gue mau siap-siap dulu, katanya di panggil umi"

"Ohh yaudah kalo gitu" balas ghina
.
.
.
.
"Ummaa ii miss youuu umiii" teriak azira depan pintu berlari ke dalam menuju umma nya, dan memeluk umma nya

"I miss you to sayang" ucap fazia sambil mencium azira, dan yang lain nya hanya menonton anak dan ibu yang saling merindukan

Aliza lepas pelukan umma nya, dan lanjut mencium tangan ummnya, lalu azira menuju abi nya yang sedang duduk memperhatikan nya

"Abii azira kangennnn, azira kangen abii, hikss" tangisan pecah dan memeluk adam

"abi juga kangen azira, masyaAllah anak abi udah pakai niqob, bidadari abi ini" ucap adam sambil mencium azira dan menenangkan tangisan nya

"Sekarang azira ngerti kenapa abi dulu suka marahin azira kalo azira pakai celana. hikss.. maafin azira bi, azira sayang abi" tangis azira, dan yang lain hanya terharu mendengar apa yang azira katakan

"Iyaa sayang gapapa, wajar kamu belum ngerti, yang penting sekarang kamu udah tau" ucap adam sambil mengelus kepala azira

"MasyaAllah azira aba terharu liat kamu" ucap Fahrul tersenyum, dan azira hanya mengusap mata nya yang penuh air mata

"Kita ziarah yuk sayang " ucap fazia

"Gila kak ghifari cuek amat. jadi janggung kan gue ketemu dia" batin azira melamun ke arah ghifari yang sedang memainkan handphone nya.

struggle ghifaziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang