₊˚ˑ⇢𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝖱𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀.୭̥⋆*。
Akhir pekan kini telah tiba. Nampak (Name) yang tengah mengemas barang-barang di apartemen miliknya. Bukan karena niat ingin pindah, hanya saja keadaan apartemennya sudah sangat berantakan.
Barang-barang yang semulanya berceceran dimana-mana tanpa mengenal tempat, kini telah kembali ke tempatnya semula. Debu-debu yang menempel, tersapu bersih dan dilap hingga bersih.
Baju-baju yang semulanya berada di keranjang baju kotor, kini sudah dijemur dalam keadaan bersih diluar rumahnya. Perabotan dapur yang kotor pun, kini telah berubah menjadi kinclong tanpa noda sedikitpun.
"Hahh..." Gadis itu mengusap dahinya yang dipenuhi peluh oleh punggung tangannya. Matanya bergulir menatap sekitar yang sudah rapi.
Kemudian kakinya melangkah menuju kamar mandi. Dirinya kini berdiri di hadapan cermin yang berada di kamar mandi.
Kotor sekali dirinya sekarang. Celemek putih yang ia gunakan kini penuh sekali dengan noda. Bahkan beberapa noda debu menempel pada pipinya.
Saat tengah asyik menatap dirinya di depan cermin, suara ketukan pintu mengalihkan fokusnya dan membuatnya harus melangkah keluar dari kamar mandi untuk membuka pintu apartemennya.
"Chotto matte!" teriaknya ketika suata ketukan pintu semakin keras.
"Maaf kar- eh Kaiser!" ucapnya dengan nada terkejut ketika melihat kehadiran Kaiser yang membawa beberapa keresek putih di tangannya.
Kaiser terkekeh melihat keadaan kekasihnya yang begitu kotor. "Tumben kotor. Habis ngapain?" tanyanya.
"Habis beberes rumah. Ayo masuk!" Dengan buru-buru tangannya menarik lengan Kaiser untuk masuk ke dalam apartement.
Ketika masuk, Kaiser terkagum dengan interior apartemen sang gadis. Walau sudah beberapa kali ia mampir kemari, tapi kali ini ia merasakan interior yang lebih berbeda dari sebelumnya.
"Ganti design interior?" tanya Kaiser sembari mendudukkan dirinya ke atas sofa.
(Name) mengangguk. "Iya. Interior kemarin kurang cocok. Jadi aku rombak ulang," jawabnya. Kaiser ber-oh menanggapinya.
"Oh iya, kamu tunggu sini. Aku mandi dulu, dadah!"
(Name) langsung ngacir ke kamar mandi dan membiarkan Kaiser duduk sendiri di ruang tamu. Kaiser sendiri tak merasa keberatan di tinggal sendirian.
Laki-laki itu lalu memutuskan untuk beranjak pergi mengelilingi beberapa bagian apartement milik gadisnya itu. Kaiser berjalan, mendekat meja yang diatasnya terdapat sebuah televisi.
Iris biru miliknya tertuju pada sebuah foto yang tersimpan di sebelah telivisi. Seorang gadis kecil dengan senyuman lebar serta boneka salju besar berada di sampingnya.
Kaiser terkekeh melihat sosok gadis kecil yang tak lain adalah (Name). Tangannya lalu meraih pigura foto tersebut dan membawanya mendekat.
"Manisnya..."
"Apanya yang manis?"
Hampir saja Kaiser melempar foto tersebut ketika (Name) yang entah dari kapan susah ada di belakangnya. Lantas laki-laki itu membalikkan tubuhnya dan mencubit gemas pipi milik (Name).
"Bisa gak sih jangan ngagetin? Gimana kalau jantung aku copot gara-gara dikagetin kamu?" ucapnya sembari melepaskan cubitan pada pipi (Name).
(Name) terkekeh lalu memeluk tubuh Kaiser. Menenggelamkan kepalanya pada dada bidang lelaki itu. Kaiser sendiri dengan senang hati langsung membalas pelukan sang gadis dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐑𝐨𝐬𝐞 : 𝐌. 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫
Fanfiction❝ 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐤𝐮, 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮, 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚𝐤𝐮, 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮. 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢𝐦𝐮. ❞ ⋆。 ゚☁︎。⋆。 Jika malam berpasangan dengan siang dan pagi berpasangan dengan petang, maka dirinya ber...