338 Hari.

2 0 0
                                    

Pertemuan kita , komunikasi yang terjalin serta kasih dan sayang yang selalu kita ungkapkan hampir setiap harinya. selalu dipenuhi rasa takut akan saling kehilangan, atau ternyata cuma aku yg merasa? Sempat kita bercakap tentang bagaimana hubungan kita untuk kedepan, kau menjawab dengan ragu untuk meneruskan dan menjawab dengan lantang bahwa kau merasa lelah. Tak payah aku selalu berusaha menguatkan dan bertahan, berjuang mati matian hingga titik air mata terakhir yang aku jatuhkan ditempat perpisahan kita yang mungkin tidak akan ada lagi perpisahan untuk selanjutnya. Kesalahan yang sangat tidak bisa dinegosiasikan ulang, bahkan ucapan kata maaf dari mulutmu saja tidak keluar. Baru aku sadar bahwa memang sudah tidak ada cinta. Tenang saja, tidak akan ada aku lagi setelah ini, aku janji. Kau sudah ku anggap mati entah dalam peluk maupun hatiku. Maka, selamat berkelana dan menempuh kehidupan yang tidak rumit bagimu. Maaf jika selama ini hadirku hanya menyulitkanmu. Sumpah, tiada penghianatan yang aku lakukan selama ini dibelakangmu. Tidak sama halnya dengan apa yang engkau lakukan, Tuan. Sampai jumpa lagi nanti dipertemuan yang tidak akan pernah kembali terjadi. Semoga semesta ikut andil dalam memisahkan kita. Seperti perjanjian kita sebelumnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NarasiWhere stories live. Discover now