Insya'allah Imam Ku

17 2 0
                                    




Airin, gadis ceria yang selalu dikelilingi tawa dan energi positif, duduk termenung di sudut tempat kesukaannya. Sebuah kafe kecil dengan cahaya yang lembut memantulkan warna-warna hangat di sekelilingnya. Hari ini, senyumnya terasa lebih keruh dari biasanya.

Hari-hari Airin dipenuhi oleh cerita cinta teman-temannya yang sudah memiliki pacar atau bahkan menjadi Teman Tapi Mesra (TTM). Melihat teman-temannya yang sudah memiliki pasangan, kadang membuatnya merasa terpinggirkan. Pesan manis dari orang-orang yang mengirimkannya chat, tak mampu menghapus rasa kesepiannya. Meskipun tidak sedikit yang menaruh perhatian pada dirinya, Airin tetap merasa ada yang kurang dalam setiap percakapan. Ia tak ingin menurunkan standarnya, dan mungkin itulah sebabnya mengapa tak ada yang berhasil memenangkan hatinya selama ini.

Suatu hari, setelah berbincang panjang dengan kakak perempuannya, Airin terperangkap dalam pusaran kegelisahan. Kakaknya menceritakan bahwa dirinya juga memiliki TTM, yang sebentar lagi akan berjalan ke arah yang lebih serius. Rasa iri yang tak terduga menyelinap ke dalam hati Airin.

Terkadang, Airin bertanya-tanya, apakah ia terlalu selektif atau hanya menuntut yang lebih dari diri sendiri. Pencarian cinta yang nyaris sempurna telah menjadi bagian dari harapannya, bukan tanpa alasan. Ia menginginkan seseorang yang tidak hanya menarik secara fisik, tapi juga cerdas, baik hati, dan memiliki jiwa yang lembut.

Malam itu, setelah bercerita dalam grup chat temannya, nama seorang senior di labnya muncul. Dia sudah sering bertemu dengannya, tapi sebelumnya tak pernah terlintas untuk melihatnya lebih dari sekadar senior yang biasa di laboratorium. Tapi kali ini, nama itu terdengar berbeda. Seiring malam berlalu, bayangan wajah senior itu mulai menempel di benaknya. Dia yang cemerlang, Alim, dan nampak sederhana dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya. Apakah senior itu mungkin bisa menjadi orang yang dia cari?

Dengan perlahan, Airin mulai mengamatinya, mencari tanda-tanda yang mungkin sesuai dengan kriteria yang dia inginkan. Setiap gerak, senyum, atau perkataan yang keluar dari mulut senior itu, dijelajahi dengan seksama oleh Airin.

Setelah yakin dengan perasaanya, Airin tidak ingin membiarkan orang lain merebut hati senior itu. Dengan bijak, dia memutuskan untuk mendeklarasikan perasaannya kepada teman-teman dekatnya tanpa memberi tahu si senior. Harapannya, hal itu dapat meminimalisir saingan yang mungkin muncul.

Hari demi hari berlalu, perasaannya semakin dalam, tapi juga semakin rumit. Ketika akhirnya, takdir berkata lain. Informasi tentang perasaan Airin sampai juga ke telinga si senior, dibawa oleh seseorang yang nampaknya iri akan kedekatan mereka. Kebingungan pun menyelimuti keduanya. Senior itu, dalam segala kesempurnaan yang dimilikinya, menolak Airin dengan lembut, menyebutkan impian dan jalur hidupnya yang masih jelas di depan matanya. Senior tersebut memiliki impian kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa, dan lebih memilih fokus pada cita-citanya daripada menjalin hubungan asmara.

Airin merasa hatinya terhentak, tapi dia menunjukkan senyuman, seraya berkata. "Tidak apa-apa, kak. Aku menghargai kejujuranmu. Insya Allah, kau imamku. Semoga Allah memberikan yang terbaik untukmu, dan semoga kita bisa bersama bila memang itu jalan yang ditentukan-Nya" ucapnya sambil tersenyum hangat.

Airin menerima penolakan itu dengan kepala tegak dan hati yang lapang. Dia bukanlah tipe yang memaksa, dia hanya ingin menjadi salah satu opsi jika suatu saat senior itu memilih untuk menjalin hubungan. Begitulah, dalam ketegasan dan kejujuran, mereka saling menjaga hati masing-masing tanpa mengorbankan mimpi dan prinsip yang mereka pegang teguh.

Perjalanan Airin masih panjang, dan mungkin masih ada cerita yang belum terungkap sepenuhnya. Namun, setiap langkah yang diambilnya mengajarkan bahwa kadang-kadang, mencintai juga berarti memberi ruang pada orang lain untuk mengejar impian mereka, sambil menunggu waktu yang tepat untuk saling mengerti satu sama lain.

~Selesai.

"About love and caring" - [One shot story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang