Dulu ku kira Tuhan sedang mempermainkanku
Dulu ku kira Tuhan tidak benar-benar baik
Tuhan tidak benar-benar ada
Dulu hatiku kalut dan gelap akibat nestapa yang mendera
Sehingga aku mengabaikan keberadaan cahaya itu, walaupun hanya setitik
Ya. Seharusnya setitik itu merupakan suatu pertolongan yang baik
Namun, itu sudah berlalu
Jiwa ku telah melampaui titik tabah
Jiwa ku telah mati rasa
Dan itu dulu...
Sekarang, aku gapai cahaya itu, sekecil apapun cahaya itu tidak akan kuabaikan lagi
Dan ya.. aku menyadari satu hal
Bahwa Tuhan benar-benar ada
Dia yang memberikanku nestapa, Dia pula yang menolongku
Sekarang aku menyadari bahwa Tuhan memberiku nestapa agar aku mampu berjalan dengan kedua kakiku sendiri
Dulu aku berpikir bahwa Tuhan tidak pernah menolongku
Nyatanya, Tuhan sudah memberiku gambaran jalan mana yang harus ku pilih
Dan, keputusan tetap ada padaku
Haruskah melanjutkan atau memutusnya
Tuhan benar-benar ada
Tuhan memberiku pertolongan
Tuhan memberiku petunjuk
Dan aku yang menentukan jalannya sendiri
Maaf Tuhan...
Karna aku pernah mengabaikanMu
Maaf...
Atas semua kesalahan, ego, ketakutan, dan kecemasanku
Ku harap Engkau tidak akan melepaskan genggaman-Mu terhadapku
Aku bergantung padaMu Tuhan....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kelana
Short StoryHanya sekedar kumpulan puisi yang berasal dari kerasnya kehidupan dan emosi yang terpendam di hati