Pada hari itu,
Hari yang cukup terang
Namun jantungku begitu keras bergemuruh
Keringat dingin membasahi telapak tanganku
Tak henti-hentinya mulutku merapal doa
Aku terus menyusuri jalan yang telah lama tak ku lewati
Dulu aku mampu menyusuri jalan ini dengan tenang dan senang
Namun di hari itu sangatlah berbeda
Kususuri jalan itu dengan perasaan yang tak menentuDan, apa yang ku cemaskan terjadi juga
Aku bertemu denganmu
Iya, kamu !!
Kamu yang membuatku sekacau itu
Kamulah alasan kenapa jantungku begitu keras berdetakSeketika kita saling bertemu tatap
Begitu lama kita saling menatap
Matamu memancarkan kerinduan dan kesakitan
Sangat ingin aku berlari kearahmu
Memelukmu, lalu bersandar di dadamu
Namun, kita masih terbatas
Akhirnya yang keluar dari mulutmu hanya kata "Apa kabar??"
Dan dengan berat aku menjawab "Aku baik."
Meskipun sebenarnya ada banyak kesakitan yang terpendam selama aku berpisah denganmuSetelah sekian lama kita menyimpan keterdiaman, saling melirik
Aku tak tahan dengan cepatnya detak jantungku
Sehingga membuat nafasku sesak
Aku berlari mencoba meraihmu
Dan kamu menyambutkuKu tatap lagi matamu yang penuh kerinduan
Aku tau banyak hal yang ingin kamu tanyakan
Namun, aku tidak ingin menjawab segala pertanyaanmu
Tunggulah nanti saat aku telah siap
Lantas jatuhlah air mataku
Luruh begitu derasnya
Seketika kamu memelukku
Menenangkanku
Dan tanpa ada sepatah katapun yang kita ucapkan
Begitu hangat pelukan kita, membasuh rasa rindu kita
Tak kusangka kamu teteskan air matamu di pundakku
Ini kali pertama aku menyaksikanmu menangis, dan itu karna aku
Ku bisikkan kata maaf di telingamu
Kamu lemas dipelukanku
Kamu kecup bibirku sekali sebagai akhir pertemuan kita
Sebegitu beratkah jalan kita??Sungguh, cinta kita begitu kuat dan tulus
Namun waktu yang salah mempertemukan kita
Dengan cinta yang tulus ini kita harus terpisah
Mencintaimu adalah bentuk kesabaran dan keikhlasanku terhadap takdir Tuhan
Kamu adalah anugerah terindah yang Tuhan beri diantara semua ujian dan cobaankuTunggulah wahai lelaki ku
Tuhan sedang menguji kita
Mari kita hidup dalam penantian panjang ini
Sampai Tuhan memberi kita restu-Nya
Aku yakin akan ada akhir indah untuk kita bersatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kelana
Short StoryHanya sekedar kumpulan puisi yang berasal dari kerasnya kehidupan dan emosi yang terpendam di hati