Bab 1

33 4 1
                                    

"Ketika Perasaan Tidak Bisa Diungkapkan Lewat Kalimat"


Namanya lisa. Nama lengkapnya Elisa Diandra. Dia cewe introvert yang ga suka bergaul dengan banyak orang. Dibalik sikapnya, ternyata diam diam dia menyukai teman sekelasnya sendiri. Tidak ada yang special dari orang itu. Cowok itu tidak pintar, tidak ganteng, dan dia juga bukan anak populer di sekolah. Tetapi, dimata lisa berbeda. Cowok itu sangat spesial bagi dirinya

Sebuah motor bebek berwarna hitam berhenti di sebuah sekolah SMA. Murid-murid masih asyik mengobrol di depan gerbang. Walaupun libur sekolah belum usai. Tetapi peserta didik baru harus masuk untuk melakukan Masa Orientasi Siswa.

"Semangat ya di sekolah baru. Jangan bandel, udah SMA sekarang. Bapa yakin,kamu dapet temen baru ko" ucap Reno sambil mengelus kepala Lisa dengan sayang. Berharap kalimat itu bisa membantu menyemangati Lisa untuk hari pertama di sekolah barunya.

"Iya semoga ya pa, Lisa masuk dulu" jawab Lisa dengan lemah setelah mencium punggung tangan bapaknya itu dan langsung masuk kedalam untuk mengikuti upacara pembukaan MOS

Dari arah berlawanan, seorang laki-laki yang sangat Lisa kenali berjalan menggunakan seragam yang sama dengan sekolah SMP nya dulu. Dia adalah Adillah Fatir, atau yang biasa di sapa Fatir. Orang yang ia sukai sejak bertemu di Sekolah Menengah Pertama. Namun, Fatir tak tahu perasaannya dan malah jadian dengan sahabatnya sendiri.

Beberapa bulan yang lalu...

Jarinya menekan aplikasi chat di ponsel. Ada banyak sekali percakapan tidak penting antara ia dengan laki-laki itu. Hampir setiap hari ia bertukar pesan dengannya. Ketika Lisa sedang asyik membaca, ada sebuah pesan masuk yang membuat Lisa kaget dan tak percaya.

Fatir : Eh Lis, aku suka sama Salwa nih. Menurut kamu kalo aku nembak Salwa gimana?

Lisa : Gimana apanya? Lakukan apa yang mau kamu lakukan

Fatir : Bakal diterima ga ya, sama Salwa?

Lisa : Ya mana aku tahu. Coba aja kamu bilang ke dia

Fatir : Yaudah deh aku coba bilang ke dia

Fatir tidak tahu seberapa hancurnya hati Lisa saat itu. Dia tidak tahu bahwa Lisa telah menyukainya sejak lama. Lisa menyukai Fatir sejak kelas 1 SMP. Namun, ia tidak berani mengatakannya kepada Fatir dengan alasan dia tidak mau Fatir menjauh ketika Fatir tahu bahwa Lisa menyukainya.

"Loh kamu juga masuk sini Lis? Aku kira kamu masuk SMAN 2" tanya Fatir dengan wajah kagetnya

"Iya, ga dapet restu masuk sana" jawab ku cuek

Jika boleh mengutuk semesta, mungkin saat ini aku sudah memakinya habis-habisan. Namun, pasti semesta justru mencemoohku karena terlihat kikuk di depan Fatir. Ingin rasanya bersyukur karena bertemu Fatir. Tapi di lain sisi, aku masih merasa belum siap. Karena apa? Entah, aku hanya merasa tidak siap untuk menjadi baik-baik saja.

My HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang