Pagi itu Wooyoung terbangun tubuhnya serasa remuk hole nya terasa sangat perih kasur yg masih berantakan seprai yg penuh oleh sperma dan badan nya yg belum di bersihkan terasa sangat lengket"Ternyata selama ini dia gak pernah tulus sama gw, dia cuman jadiin gw mainan sex" ucap Wooyoung lalu beranjak dari kasurnya
Wooyoung tidak kuat berdiri akhirnya dia terjatuh lalu melihat dirinya di cermin yg ada di depan nya kissmark dimana mana dan terdapat beberapa luka basah di sana
"Ternyata selama apapun dia menghilang, dia gak akan pernah bisa berubah"
Seseorang masuk membawakan Wooyoung makanan Wooyoung terkaget
"L-lexa? Xa bantuin gw keluar dari sini xa gw gak mau di sini gw mau pulang"
"Gak bisa kak butuh izin bang San"
"T-tapi xa lu kan adik nya pasti bisa kan ayo pulang gw takut di sini xa" Wooyoung ngesot terus narik narik baju Alexa
"Enggak kak! Udah kakak di sini aja"
"G-gw mohon hiks gw gak mau di sini xa hiks gw mau pulang tolongin gw hiks"
Alexa menaruh piring berisi nasi goreng itu lalu Alexa berjongkok
"Kak sampe kapanpun kalo bukan atas izin bang San gak akan ada yg bisa keluar dari sini hidup hidup"
"Gw mohon lu kan adik nya xa pasti bisa gw mohon xa"
Alexa menampar pipi Wooyoung hingga memerah
"Udah gw bilang gak bisa!! Maksa terus lu mau gw mati hah?!"Wooyoung sontak kaget ini kali pertama Alexa main fisik dan membentak nya
"Udah kak lu mending nurut sama bang San kalo lu masih mau hidup"
Wooyoung tersenyum dengan air mata yg masih mengalir "semenjak itu gw udah gak ada alasan buat hidup, iya gw nyerah xa biarin San jadiin gw budak nya" Wooyoung menyeret tubuh nya lagi ke kasur dengan satu kaki yg di ikat oleh rantai meringkuk merasakan luka nya
Alexa keluar ia hanya mampu menangis sebenarnya dia tidak tega namun apalah daya nya yg di ancam oleh San
San datang saat menjelang malam, makanan yg di bawakan Alexa masih utuh tak tersentuh Wooyoung meringkuk lemas kedinginan
"Uyong"
"Iya?" Wooyoung tersenyum dengan wajah pucat nya
San langsung mengendong Wooyoung ke kamar mandi San memandikan Wooyoung
"Km kenapa gak makan? Gak enak ya?"
Wooyoung terdiam melamun dengan tatapan kosong nya
"Jawab!" San menjambak rambut Wooyoung dengan keras
"S-sakit San"
"Saya bertanya, kenapa km diam?!"
"M-maaf"
San langsung mendudukan Wooyoung di lantai kamar mandi di Sandarkan di dinding mengarahkan shower ke hole Wooyoung lalu shower itu menyembuhkan air dingin ke dalam hole Wooyoung dengan keras
"Akhhh!!! San!!!sakit!!"San tertawa dengan santainya "sangat lucu"
"Akhh hiks"
San terus mengarah kan shower itu sampai di gendong nya Wooyoung ke dalam kamar lagi dengan keadaan basah
"D-dingin"San tersenyum miring mengeluarkan 3 buah vibrator ukuran besar
San langsung menghampiri Wooyoung mengikat tangan dan kaki Wooyoung agar tidak berontak memasukan sebuah vibrator dengan paksa tanpa pelumas "arghh!!" Wooyoung menjerit sakit sekali rasanya
Satu demi satu San masukan lalu menyalakan semua vibrator itu dengan kecepatan maximal
"Hiks ahh hiks" Wooyoung menangis sambil mendesah lemah San memangil anak buah nya yaitu Mingi "puaskan dia" perintah San pada mingi"Tapi bos ini termasuk menyiksa bukan kenikmatan yang Wooyoung dapat melainkan rasa sa-"
"Apa kau tidak lihat? Jalang itu menikmatinya! Lakukan atau kau akan mati!"
"Baik bos" mingi tidak ada pilihan selain menurut mingi memainkan puting Wooyoung sampai si manis membusungkan dadanya
"Nghh!! No!!!""Sorry woo" mingi terus melakukan nya sampai akhirnya "stop, masukan penis mu" perintah san
Mingi inggin melepas vibrator yang tertancap di dalam hole Wooyoung tetapi "tanpa mengeluarkan salah satu vibrator itu"
"Bos tapi Wooyoung akan sangat kesakitan"
"Lalu?"
Mingi menghela nafas dia angkat Wooyoung sampai posisi nya berada di pangkuan nya
"Sorry woo ini bukan mau gw, gw harus lakuin ini demi Yunho, Yunho di Sandra San begitupun Jongho kita gak berdaya dan cuman bisa nurut" bisik mingi sembari memasukan penis nya ke dalam hole Wooyoung yg masih tertancap 3 vibrator
"Sakithh!! Akhh!! Hiks sakit mingi sakit!!"
Minho menghentakkan penis nya sampai tertaman sempurna Wooyoung akan pingsan
San mencengkram rahang Wooyoung dengan kuat
"Jangan pingsan dulu, ayo mendesah dengan keras" San lalu menampar pipi Wooyoung"Nghh hiks M-mingi hiks sakit hiks"
"Sorry woo" mingi mengerakan penis nya ia merasa ada sesuatu yg mengalir dari hole Wooyoung ya itu darah segar yg mengalir
"Bos!"
"Lanjutkan"
"T-tapi ini"
"Lanjutkan song mingi!"
Minggi hanya bisa menurut
Wooyoung menangis "sakit hiks semua jahat semua hanya pura pura sayang aku" gumam Wooyoung
Mingi melepaskan penis nya
"Mingi!"
"Choi San lu bener bener ya!"
San memperlihatkan rekaman Yunho yg sedang di sandera "jahat tau gak lu hah?!"
"Oh kau mau pacarmu ini mati? Baik lah"
Mingi hanya bisa menurut sekarang lalu San melepaskan semua vibrator yg tertancap di sana dan memasukan penis nya
"Bergerak mingi" mingi langsung mengerakan penis nya di dalam di ikuti oleh San dengan tempo sedangWooyoung sangat lemas sekarang dia bersandar pada dada lebar mingi "bos ini sudah cukup atau dia akan mati"
"Tidak teruskan"
"S-san Choi San A-aku mohon I-ini sakit" Wooyoung langsung memeluk San
"Sani kemana? Uyong gak suka Choi San, uyong suka Sani"
"Bos tolong kasian Wooyoung" mingi menepuk pundak San
Wooyoung sudah tidak kuat akhirnya dia pingsan"Mingi?"
"Ya bos anda melakukan nya lagi" mingi mengelus penis nya
"Tolong lepaskan Yunho dia tidak tahu apapun, tolong jangan terus siksa Wooyoung dia sudah cukup menderita"
"Saya tidak akan menceritakan apapun silahkan bos lihat saja cctv di kamar ini" mingi langsung keluar begitu saja menyisakan San yg kebingungan dan Wooyoung yg tertidur lemah di dada san
San lalu melepaskan penis nya "D-darah uyong luka!"
-
TBC...
Vote nya dong maniess
Maaf kalo ada typo yaa