1: J for J

435 39 0
                                    

"Jeno, dimana?"

Laki-laki tampan itu menatap dua teman baiknya penuh tanya. Haechan mengendikkan bahunya tak acuh, memilih sibuk dengan dunia game. Renjun yang sedang makan, matanya bergerilya, mencoba mengingat kemana Jeno pergi.

"Tadi katanya mau ke supermaket sama Jisung." jawabnya singkat.

"Makan Jaem, bentar lagi juga balik mereka." Renjun menawarkan makanannya pada Jaemin, laki-laki yang bertanya keberadaan Jeno.

"Iya."

Malas berdebat, Jaemin hanya mengiyakan tawaran Renjun. Ia mengambil posisi duduk di samping pemuda Cina itu. Belum lama ia duduk, Haechan meletakkan ponselnya dan beralih menatap intens pada Jaemin. Renjun yang menyadari sisi serius Haechan yang muncul pun langsung menghentikan kegiatan makannya.

"Kenapa?" tanya Jaemin pada Haechan. Air wajahnya sangat santai.

"Jaem, lo serius pacarin Jeno?" Haechan balik bertanya.

Jaemin mengangguk kecil, "Ya, gua serius. Emang gua pernah bercanda, Hyuck? Emangnya kenapa?" Laki-laki marga Na itu benar-benar bersikap santai.

Haechan menggeleng-geleng kecil ribut, tidak habis pikir dengan isi otak sahabat seperjuangannya itu. "Kita idol, Jaem. Dan kalian satu jenis kelamin. Bagaimana bisa lo pacarin Jeno saat lo tau hubungan sesama jenis tidak dilegalkan di Korea." terangnya.

Jaemin mengendikkan bahunya tak acuh, "Selama gak ketahuan, gak akan ada masalah. Lagipula gua lihat di sosial media, banyak tuh yang shipperin gua sama Jeno. Berarti mereka dukung gua sama Jeno dibandingkan sama idol cewek lain." jelasnya begitu bangganya.

"Banyak juga yang dukung gua sama Jeno. Berarti boleh dong gua pacaran sama Jeno juga." imbuh Renjun berhasil membuat Jaemin menatap sinis sahabatnya itu.

"Jaem, maksud Renjun itu. Lo gak bisa meresmikan hubungan hanya dari shipper gitu. Tambah lagi, lo anak tunggal. Keluarga lo pasti berharap putra mereka menikah dengan wanita baik-baik." ucap Haechan bijak.

"Gua pacarin Jeno karena gua cinta sama dia, Hyuck. Gua gak mau kehilangan dia. Hati gua panas setiap lihat Jeno lengket sama Mark. Rasanya mau marah ketika Jeno membagi perhatiannya untuk Renjun. Belum lagi waktu dia memperlihatkan kepduliannya sama Jisung, Chenle, dan lo. Gua gak pernah peduli dengan shipper. Gua cinta sama Jeno, dan gua mau miliki dia seutuhnya." jelas Jaemin mengungkapkan isi hatinya yang ia pendam selama ini.

"Terus keluarga lo gimana?" tanya Renjun realistis.

"Itu biar urusan gua. Kalian gak perlu ikut pusing mikirin Keluarga gua." jawabnya kelewat santai.

"Jeno? Dia bilang apa waktu lo ngajak dia pacaran?" tanya Haechan.

Jaemin tersenyum tipis, "Dia gak mengiyakan tapi gak menolak juga. Tapi, dia mengizinkan gua buat bertindak lebih dari teman. Termasuk rasa cemburu yang sering gua rasakan. Dia minta gua buat selalu jujur tentang apa yang gua rasakan mengenai dia."

"Jeno kan anaknya manja, lo juga manjain dia dengan baik. Mungkin dia pikir mau jalani pelan-pelan sama lo." gumam Renjun.

"Hyung, kita pulang!!"

Jisung berteriak dari arah pintu sambil membuka sepatu dan beralih memakai sandal rumahnya.

"Beli apa Cung? Titipan gua lo beli kan?" tanya Haechan antusias.

"Aman bang, titipan lo udah dibeli. Tadinya gua hampir lupa, bang Jeno yang ingat, hehe ...." Jisung menyengir lucu.

"Dasar pelupa." desis Renjun mengejek.

"Jeno mana, Jisung?" tanya Jaemin, pasalnya ia tidak melihat Jeno mengikuti Jisung masuk ke dorm mereka.

"Eh, tadi dibelakang—"

Broken Melodies [JAEMJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang