Selamat membaca ganteng & cantik. Jangan lupa follow, vote, & share.
ig: @evikawaiii
Arigato..Serpihan kaca mobil tersebar dimana-mana, darah segar pun terlihat sangat jelas bagaikan sebuah percikan kopi yang tumpah di atas kain kanvas. Orang-orang mengerumungi Kala dan Barbara yang sudah terbaring diaspal bahkan kursi roda yang Kala pakai sudah tak berbentuk lagi.
El marah, tangannya terkepal saat melihat apa yang baru saja menimpa Kala dan gadis cantik itu. Otaknya masih mengingat dengan jelas suara lemah Barbara yang beberapa detik lalu masih terbuka matanya namun kini gadis cantik itu sudah memejamkan matanya.
Beruntung petugas medis sangat sigap dalam menangani kecelakaan ini, tubuh Kala dan Barbara yang dipenuhi noda darah langsung dibawa ke ruang UGD untuk mendapatkan pertolongan dari dokter dan tim medis.
"Shitt", El meninju tembok rumah sakit yang keras dengan emosinya yang masih meluap.
"Bisa-bisanya si tua bangka sialan itu sampe ke sini, ANJING!!!. Gw ga bakal kasih ampun ke dia", El langsung merogoh saku jaketnya dan menelfon seseorang.
"Halo"
"Jangan biarin polisi nangkep si tua bangka itu dulu, urusan dia sama gw belum selesai. Bawa dia ketempat biasa", saat ini Elvano hanya ingin mencekik mati pamannya itu yang merupakan kakak tiri dari bunda Alice.
"..."
Tangan El mengacak rambutnya frustasi, "arrrghh sial kenapa harus Kala sama Retta si? Tuhan kenapa harus mereka berdua? Mereka ga salah Tuhan..", El menghela napas lelah dan berharap ini semua hanyalah mimpi belaka.
"El", suara Rey membuat El menoleh, ia mendapati Rey dan juga Bora berlari dan menghampirinya yang tengah duduk dikursi panjang.
"El yang jadi korban beneran Barbara sama Kala?", Bora bertanya dengan nada khawatir dan dijawab oleh anggukan El.
"Mobil yang nabrak kabur El", Rey menunjuk ke arah sebuah sedan yang menerobos kerumunan orang walaupun kondisi kendaraan itu sudah lecet dan rusak dibagian depannya.
"Gw udah nyuruh orang buat ngejar si tua bangka itu".
"Anjir jadi itu ulah paman lo? Nekat banget gila".
"Hhh, sial bisa-bisanya gw teledor", El marah dengan dirinya sendiri.
"Berenti nyalahin diri lo sendiri El, sabar ya. Gw yakin perbuatan dia ke lo pasti bakal dibales sama Tuhan", Rey mencoba menenangkan sahabatnya ini.
"Tapi dia nyentuh orang yang gue sayang untuk yang kesekian kalinya, gw ga terima", ada getaran dalam suara Elvano dan kini kerongkongannya terasa sesak dan sakit.
Karena tidak begitu paham dengan situasinya Bora lebih memilih duduk diam menjauh dan sekali-kali melirik kearah pintu UGD yang belum juga terbuka.
~
"Mama mau kemana si?".
"Ga ada waktu buat jelasinnya Sila, cepat kamu masukin barang penting kamu ke koper. Kita bakal pergi jauh dari kota ini".
Riri yang sudah mendengar bahwa sang suami telah menjadi pelaku tabrak lari dan sedang diburu oleh pihak polisi dan juga bawahan Elvano seketika langsung merasakan sebuah ancaman bahwa bahaya akan segera menemuinya. Ia tahu betul watak Elvano, jika ada seseorang yang mengusiknya maka orang itu dan keluarganya akan berakhir mengenaskan ditangannya.
"Tapi papa belum pulang ma".
"Semua ini salah papamu yang terlalu nekat Sila, mama jadi pusing", wanita paruh baya itu memasukkan dompetnya kedalam tas dan menyeret koper merahnya keluar rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy | Selesai Revisi
Teen FictionSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan mengambil o...