4.Hotel [A]

1 0 0
                                    

Sembari menunggu Taejoo yang akan datang, Jaehyuk meminum wine yang Ia pesan di hotel tersebut, Jaehyuk merasakan kepalanya sedikit pusing karena sepertinya wine yang Ia minum kadarnya cukup tinggi.

Tak lama suara ketukan pintu kamar hotelnya berbunyi. Jaehyuk tahu bahwa itu adalah Taejoo, Ia pun beranjak dari duduknya dan menaruh gelasnya di atas meja untuk membukakan pintu Taejoo pintu.

Jaehyuk pun membuka pintu kamarnya dan Taejoo sudah berada di sana. Jaehyuk seperti baru melihat Taejoo setelah beberapa hari tak melihat pria tersebut.

Jaehyuk mempersilahkan Taejoo masuk. Jaehyuk menuju kursinya lagi dan Ia duduk sambil melanjutkan minum wine yang belum habis itu.

"Syal ada di atas kasur, ambil"

Kata Jaehyuk.

Taejoo menaikkan satu alisnya. Ia menatap Jaehyuk bingung.

"Itu punya om, gw beliin untuk om, ngapain di balikin lagi"

"Kan sudah saya bilang, saya ga perlu itu"

Balas Jaehyuk.

"Gamau, simpan aja, om"

"Taejoo"

Jaehyuk beranjak lagi dari duduknya kemudian Ia mendekat kepada Taejoo.

Jaehyuk mengendus Taejoo dan tercium bau alkohol dari Taejoo.

"Oh, gw abis dari club, tapi gw cuma minum aja"

"Saya ga peduli"

Jaehyuk semakin mendekat, semakin Jaehyuk mendekat, semakin kepalanya terasa pusing.

"Om, kayaknya om sudah mabuk"

Kata Taejoo.

Ya, benar, Jaehyuk mabuk.

Jaehyuk tak mempedulikan perkataan Taejoo, Jaehyuk seperti di rasuki sesuatu, Ia pun mendekat pada leher Taejoo kemudian Ia menggigit leher pria tersebut.

"Ugh!"

Jaehyuk melihat bekas gigitannya itu membekas pada leher Taejoo.

"Kamu mau ini kan, Taejoo?"

Bisik Jaehyuk.

"Kamu mau saya cumbui kamu?"

"Hah? Maksud o-"

Perkataan Taejoo terputus ketika tubuhnya di dorong oleh Jaehyuk ke atas kasur.

"Nhh, Om, tung-"

"Diam"


Taejoo diam, Ia melihat wajah Jaehyuk yang tampak berbeda dari biasanya, Jaehyuk terlihat sedikit mengerikan ketika mabuk.

Jaehyuk menindih tubuh Taejoo lalu Ia mencumbui bibir Taejoo dengan kasar. Jaehyuk menciumnya begitu kasar dan Ia memaksa lidahnya masuk kedalam mulut Taejoo, lidahnya di dalam sana bermain.

"Mhhhh"

Kedua tangan Taejoo memeluk leher Jaehyuk dan Jaehyuk pun melepas kedua tangan Taejoo yang memeluknya itu. Jaehyuk membalikkan tubuh Taejoo, kemudian Ia menaikkan baju Taejoo dan Ia menjilati bahu hingga pinggang Taejoo.

"Nhhh"

Taejoo hanya diam dan membiarkan Jaehyuk menelusuri tubuhnya itu.

Jaehyuk pun membuka celana yang di kenakan oleh Taejoo itu dan tak menyisakan apapun di bawah sana. Jaehyuk sudah hilang akal karena efek mabuknya ini.

"Taejoo, kalo kamu ga mau, bilang. Saya bakal berhenti"

Kata Jaehyuk memberi Taejoo kesempatan.

"Lanjut. Lanjutin"

Jawab Taejoo.

Setelah Taejoo membalas, Jaehyuk mengangkat bokong Taejoo menghadapnya. Jaehyuk mengulum dua jarinya kemudian setelah dua jarinya telah dilumuri oleh salivanya, Jaehyuk memasukkannya kedalam lubang Taejoo.

"Ahhhh"

Mendengar desahan Taejoo yang menikmati itu, Jaehyuk semakin perdalam dua jarinya itu di dalam sana.

"Ini yang kamu mau kan, Taejoo?"

Tanya Jaehyuk.

"Kamu cuma mau ini dari saya, kan?"

Jaehyuk bertanya dan kali ini nadanya penuh amarah. Dua jarinya itu semakin menyentuh titik milik Taejoo di dalam sana.

"AHHH!"

Taejoo mengerang dengan kuat ketika Jaehyuk menghantam titiknya di dalam sana.

Jaehyuk sedikit membungkukkan tubuhnya lalu satu tangan Jaehyuk membekap mulut Taejoo, setelah itu Taejoo memasukkan jarinya ke dalam mulut Taejoo.

Dua jari Jaehyuk yang berada di dalam lubang Taejoo itu Ia keluarkan setelah Ia rasa lubang Taejoo sudah cukup longgar di bawah sana. Lubang Taejoo sangat basah dan sedikit cairan dari lubang Taejoo itu mengalir melewati sela pahanya.

"Jaehyuk"

Taejoo memanggil dengan suara lembutnya dan kepalanya Ia tolehkan kebelakang agar bisa melihat Jaehyuk.

Jaehyuk menatao Taejoo dan pertama kalinya Taejoo memanggil Jaehyuk tidak dengan sebutan "om" yang sering di katakan oleh Taejoo.

"Masukin"

Pinta Taejoo kepada Jaehyuk dengan memelas.

"Ga ada pengaman"

Taejoo menggeleng.

"Ga perlu itu"

"Jangan gila kamu"

"Jaehyuk, masukin"

Kata Taejoo dengan memelas.

Jaehyuk kalah, selalu kalah berhadapan dengan pria ini. Jaehyuk pun menurunkan sedikit celananya dan miliknya sudah ereksi, Jaehyuk membasahi miliknya dengan salivanya. Setelah itu, Jaehyuk mengarahkan miliknya itu tepat pada lubang Taejoo.

Jaehyuk pun memasukkan keseluruhan miliknya itu dengan satu hentakan, Taejoo kembali mengerang ketika milik Jaehyuk masuk ke dalamnya.

"Ahh ahhh Jaehyuk"

"Nhh"

Jaehyuk menggerakkan pinggulnya, Jaehyuk menghantam miliknya semakin kuat di dalam sana, Jaehyuk merasa kesal, Ia pun tak segan menekan miliknya di dalam sana membuat Taejoo sedikit mengerang kesakitan.

"Ini yang kamu mau"

Jaehyuk menghentak kasar miliknya di lubang itu.

"Ahhhh! nghh"

Kepala Jaehyuk terasa pusing, efek mabuknya masih ada tetapi Ia tak mungkin berhenti sekarang. Jaehyuk pun terus melakukan apa yang sedang Ia lakukan sekarang.

"Jaehyuk nghhh"

Saat hentakan terakhir, Jaehyuk mengeluarkan klimaksnya di dalam lubang Taejoo, entah seberapa banyak miliknya mengeluarkan cairan itu di dalam sana.

"Nhhh aku keluar"

Taejoo pun juga mengeluarkan klimaksnya mengotori seprai kasur hotel tersebut.

Kepala Jaehyuk semakin pusing dan pandangannya itu memburam, tak lama tubuh Jaehyuk ambruk di atas punggung Taejoo.

Jaehyuk tidak tahu, Ia sudah sangat mabuk ketika melakukan ini, mungkin besok Ia akan lupa apa yang Ia lakukan hari ini bersama Taejoo, mungkin.

AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang