Bab 1:

27 2 6
                                    

       Pada hari itu mereka bertemu, pertemuan mereka seakan sudah direncanakan. Hari ini, Lakeswara berangkat sekolah seperti biasa. Di depan rumahnya sudah menunggu seorang yang sangat dekat dengannya, Ayudia namanya. seorang gadis yang memiliki senyum manis dengan rambut yang dikepang dua.

"Pagi mbak Yu" sapa lakeswara seraya memasang dasi.

Ayudia melambai ke Lakeswara dengan senyuman yang sangat menerangkan hari, namun  senyuman itu berubah menjadi cemberut ketika melihat Lakeswara dengan seragam yang tidak rapih.

"ih kamu ini, udah SMA jadi kamu harus rapih. Apa lagi  kamu ini kan bintang sekolah" ucap Ayudia sambil merapikan baju Lakeswara.

"mbak masih di ekskul tataboga?" Tanya Lakeswara

"masih, ya walaupun angotanya dikit". Jawab Ayudia, "nah sekarang udah rapih, ayo berangkat"

Ayudia kemudian menggandeng tangan Lakeswara. sebuah perasaan  senang sekaligus bahagia di hati Ayudia ingin membuatnya ingin menari-nari saat ini.  mereka  berdua berjalan menuju sekolah. Di tengah perjalanan seseorang mengikuti mereka dari belakang dan menepuk pundak Ayudia sampai membuatnya kaget hingga melompat.

"kaget ya~?"

"Amanda!" ucap Ayudia dengan wajah marah.

"sory sory". balas Amanda dengan senyum, "Btw.....pagi-pagi udah romantis banget, berangkat sekolah sambil gandengan, mana kayak dunia berasa milik berdua lagi".

wajah Ayudia seketika memerah dan langsung mencubit pipi Amanda, "ihhhhh!"

"aduh duh! ampun!~". ujar Amanda sambil mencoba melepas cubitan Ayudia. Ayudia kemudian menyilangkan kedua tangannya dengan wajah cemberut, lalu memalingkan wajahnya. Lakeswara yang melihat Ayudia yang cemberut tersenyum, Ayudia kemudian melihat Lakeswara yang tersenyum, "n-ngapain kamu senyum-senyum?"

"emang senyum ngeliat wajah cemberut mbak nggak boleh?" tanya Lakeswara.

"n-nggak apa-apa sih...tapi kenapa harus senyum!? kamu seneng liat mbak cemberut!?" tanya Ayudia dengan wajah yang merah.

Lakeswara tersenyum melihat reaksi Ayudia, "seneng sih, abisnya mbak lucu kalo cemberut".

ayudia shock mendengar itu. dia langsung menutupi wajahnya yang sangat merah dengan kedua tangannya, begitu juga Amanda. Yang tercengang mendengar hal itu keluar dari mulut Lakeswara. Tapi kemudian melanjutkan jalan ke sekolah dengan suasana yang canggung bagi Ayudia dan Amanda.

 ******

     Disekolah. Lakeswara berjalan di koridor bersama Amanda dan Ayudia, Ayudia terus memandangi Lakeswara dan Lakeswara menyadari Ayudia yang sedari tadi memandanginya, "mbak?"

Ayudia langsung memalingkan wajahnya yang masih memerah, "i-iya...m-mbak mau ke ruang tataboga-dadah". Ayudia melambai lalu pergi. Lakeswara melambai balik lalu berjalan ke kelasnya. Amanda pun mengikuti Ayudia, " Ayu. kamu masih punya rasanya sama Lakeswara ya~?" Goda Amanda. Ayu tak menjawab sambil membuka ruang tataboga. "ayolah kok kamu gitu sama sahabat sendiri, kasih tau dong". 

"walaupun aku enggak kasih tau..kamu udah tau kan jawabanya". sambil melihat ke Amanda dengan wajah yang merah. Amanda ternyum puas. 

"hmmm....gitu~".

"apanya yang gitu?" Tanya Ayudia dengan wajah cemberut.

"kenapa kamu enggak jujur aja sama dia? Dia kan udah bukan anak kecil lagi". 

"tapi kan kamu tau sendiri dia itu orangnya kayak apa. nggak peka, lelet, pikirannya cuma Gundam sama bola..." Wajah cemberut Ayudia semakin menjadi-jadi membuat Amanda semakin tersenyum melihat wajah cemberut. 

Disisi lain, Lakeswara yang sedang berjalan didatangi oleh seorang cewek dengan rambut pirang yang terurai dengan senyum menawan. Namanya adalah Rina Velisia Romansia, Alias Ririn  "pagi Lakeswara. kamu cool kayak biasanya....kamu mau ke kelas kan?"

"iya". jawab Lakeswara dengan singkat.

"kebetulan banget! aku juga mau ke kelas, kok bisa pas banget. Jangan-jangan..."

"kita kan satu kelas...." 

"ih kamu kok dingin banget sih!? kamu itu lagi sama cewek paling cantik di seluruh angkatan sekolah ini, cowok-cowok lain pada iri sama kamu". Ucap Ririn kesal.

Lakeswara tidak terlalu menanggapi Ririn, tetap berjalan sambil mendengarkan ocehan Ririn. Hingga sampai mereka di kelas. Lakeswara segera menuju ke bangku-nya , sedangkan Ririn berkumpul bersama geng-nya.

  ******

      Bel sekolah berbunyi satu kali. menandakan jam istirahat. semua murid bergegas keluar kelas, pergi ke kantin, atau sekedar duduk di taman sekolah yang rindang. Berbeda dengan Lakeswara. Dia hendak pergi ke ruang tataboga. Namun, Ririn berdiri didepan  pintu seperti menghalangi langkah Lakeswara. 

"Lakeswara....~ makan bareng yuk di kantin". ajak Ririn sambil memainkan rambutnya.

Lakeswara dengan nada datar mengangkat sebuah kotk bekal, " sorry aku ada bekal".  Lakeswara kemudian melewati Ririn. Wajahnya  seketika memerah dan kesal, Gue di tolak!? cewek perfect, cantik, gorgeus, and beloved in this school di tolak!?  dibenaknya...

Teman-teman Ririn tertawa melihat kejadian barusan apalagi melihat raut wajah Ririn, "gila rin Lu barusan di tolak", "kayaknya pesona lu enggak ngaruh sama Lakeswara", "perlu perawatan lagi deh tu muka kayaknya". Ririn semakin kesal hingga menendang meja guru, semuanya keributan saat jam istirahat lenyap seketika. Ririn kemudian pergi dari kelas.

******

      suasana sunyi Ruang tataboga menjadi keseharian Ayudia....menikmati bekal yang telah dia buat. Terdengar suara langkah kaki, Ayudia tampak sudah Familiar dengan suara ini. suara seorang yang dia suka, yang sudah lama bersamanya, "mbak yu!" itu adalah Lakeswara. Ayudia terseyum tipis melihat kearah Lakeswara, "mbak kira si Amanda ternyata kamu..." ucap Ayudia mencoba menutupi perasaan bahagia dengan berpura-pura jutek.  " mbak Manda bilang dia ada rapat OSIS, tadi aku ketemu dijalan". kata Lakeswara sambil berjalan kearah Ayudia dan duduk tepat di sampingnya.

"o-oh....g-gitu, jadi cuma kita berdua disini...." Wajah Ayudia Perlahan memerah . Ayudia kemudian melahap kembali bekalnya, diiringi oleh Lakeswara yang membuka bekalnya. Suasana ruang tataboga yang sunyi dan sepi berubah menjadi hangat and seakan hidup, kebahagian terpancar dari keduanya. Mereka mengobrol, tertawa, seakan waktu terhenti untuk mereka berdua, seakan dunia milik mereka berdua. Namun, ada satu yang benci dengan hal itu. yaitu, Ririn....



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melodi Cinta Bola & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang