Langkah tergesa Melvan lakukan menuju tempat sesuai apa yang dikatakan Yasha di sambungan telpon tadi. Namun tak lama, langkah kaki jenjang itu terhenti saat pandangan nya menemukan apa yang dituju.
Benar kata Yasha, istrinya tengah bersama seorang pria disebrang sana ia melihat Retta yang tengah berbicara bersama seseorang.
Jelas Melvan mengenali itu siapa, helaan nafas terengah dan beratnya ia keluarkan. Melvan berdecak pinggang, sambil menetralkan nafasnya yang keluar tak beraturan. Ditengah lalu lalang nya orang berjalan, Melvan saat ini malah bergelut dengan pikiran nya sendiri,
Haruskah ia memukul pria itu hingga babak belur sekarang. Emosi Melvan sudah tak terkontrol lagi, rahang nya mengeras bersamaan dengan timbulan urat yang ada pada area lehernya dan pelipisnya yang terlihat.
Jika tak dilakukan sekarang maka Satya akan terus menerus seperti ini mengganggu hidup nya, keluarganya, apalagi pada Retta istrinya.
Cekalan keras pada pergelangan tangan kanan Melvan, seseorang melakukan nya dari belakang. Membuat Melvan yang emosinya sudah diambang titik tertinggi nya semakin nyata terlihat saat orang itu menyentuh nya, kemudian ia balikkan tubuhnya, Yasha ternyata.
"Jangan gegabah Van" ucapnya sembari menggeleng bersamaan pegangan itu mulai terlepas.
Melvan jadi menairk nafasnya, dada nya yang naik turun tak karuan. Belum saling memukul saja emosinya sudah tak bisa di bendung.
"Tarik nafas dulu, siapa tau mereka ada hal yang harus dibicarain"
Ucap Yasha panik, pandangan nya beralih pada wanita cantik yang ada di sisi nya tengah memegang pergelangan tangan nya,
Tangan Melvan tergerak merapihkan jaket yang ia kenakan mulai terasa panas,
"Masalahnya istri gue ngomong keluar bareng temen nya yang cewe, tapi yang gue lihat sekarang malah gini" jawabnya masih emosi,
Mendengar penjelasan nya Yasha langsung mengangguk paham,
"Yaudah kalo lo mau tonjok dia, tonjok aja sekalian. Tapi, jangan disini lo harus-
Kalimatnya terhenti saat ia melihat Retta yang ditarik oleh Satya menjauh tempat tadi, spontan Melvan jadi ikut melirik ke arah belakang,
"VAN- MELVAN" teriak Satya, saat Melvan tanpa aba-aba langsung berlari mengikuti istrinya yang ditarik paksa oleh Satya,
Kali ini malah Yasha yang frustasi, "Tuh bocah emang susah diatur" katanya menatap kepergian Melvan yang berlari,
"Lagian salah Retta nya juga, kenapa harus bohong sama Melvan" kali ini Mika yang berbicara,
Yasha jadi melirik, "Tapi ada kemungkinan Retta bohong itu karna ada hal penting kali"
"Kalo bohong nya kayak gini itu kelewatan dong" nada Mika sedikit dinaikkan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Rain [S²] | Bbangsaz
FanfictionAfter Five Years Kita di pertemukan kembali dengan rasa yang masih sama. Sequel of Negatif Rain S¹. Di harapkan untuk terlebih dahulu membaca Negatif Rain Season ¹. [ harsh word + action + kiss 18+ ] ⚠️ kkalvana. My 3rd book 📚 Photo : Pint...