Menjadi aktor yang terkenal bukanlah masalah bagi Pemuda yang bernama Leonard Zakava, namanya mulai naik daun ketika ia memerankan salah satu karakter yang bernama Devan di film "My Life Last" Walaupun Devan adalah karakter figuran di film "My Life Last" ia lebih di kenal oleh masyarakat daripada si karakter utama. film ini menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Devan yang di mana kehidupannya serba salah di mata keluarganya sendiri, hidup sendirian, di jauhi oleh orang orang di sekitarnya
Leonard membalik selembar kertas di naskahnya untuk melanjutkan adegan yang lain, cukup lelah memang karna di film "My Life Last" banyak adegan tawuran dan kekerasan, karakter Devan sering terlibat tawuran karna kenakalannya dan karna itulah nama Devan lebih di kenal dari si karakter utama, karna karakter utama lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengejar seorang gadis yang di cintainya, tanpa tau jika si tokoh utama akan meninggal karna di bunuh sang kekasih
Leonard mengangkat sebelah alisnya ketika salah satu teman aktornya kini menghampiri dirinya, Bryan duduk di samping Leonard dengan dua gelas di tanganya
"Apa menurutmu film ini akan laku keras?" Tanya Bryan kepada Leonard
Mendengar itu Leonard menghentikan acaranya melihat naskah dan perhatiannya kini tertuju pada Bryan yang tengah meminum minuman yang di bawa tadi
"Apa maksudmu? Tentu saja" jawab Leonard apa adanya, memang benar kan film ini telah sukses menarik perhatian masyarakat, bahkan film "My girlfriend" masih kalah jauh rating nya dari film yang kini mereka produksi
Bryan meletakkan gelasnya di meja dan menatap Leonard dengan tatapan sinis, sudah lebih 2 Minggu ini namanya menjadi turun dan tidak naik lagi seperti biasanya, yah meskipun di film "My Life Last" ini yang cukup populer ia tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, para penonton lebih antusias dengan karakter figuran daripada karakter utama, cukup menjengkelkan bagi Bryan yang karakternya ingin menang sendiri, apalagi Bryan adalah orang yang memerankan si tokoh utama yaitu Vincent. Jelas saja kalau ia sangat membenci kehadiran Leonard
"Aku heran....kenapa orang sepertimu bisa se-terkenal itu daripada aku?" Kekeh Bryan menatap wajah Leonard yang sudah memerah karna menahan amarah
Leonard mengepalkan tanganya kuat dan mencoba menahan emosinya agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan
"Yah tentu saja, karna aku lebih hebat daripada kamu"
Leonard kemudian meminum minuman yang sempat di bawa oleh Bryan karna haus, sedangkan Bryan mengeraskan rahangnya mendengar fakta yang sulit di terima, memang Leonard lebih hebat dalam ber-acting dari dirinya, namun siapa peduli jika hari ini adalah hari terakhirnya bertemu dengan rivalnya ini
Bryan menatap Leonard yang kini tengah berlagak aneh, ia tersenyum tipis, ternyata racun yang di gunakanya bekerja dengan cepat
"Lo baik baik saja kan?" Tanya Bryan dengan nada yang seolah olah khawatir, Leonard menggeleng pelan, ini benar benar menyiksa dirinya. Tubuhnya rasanya seperti di bakar dan tenggorokannya seperti di cabik cabik
Bulir keringat kini membasahi kening Leonard, jantungnya berpacu lebih cepat daripada sebelumnya dan yang paling menyakitkan adalah sekarang ia mulai kehilangan oksigen
Bryan mengelus pipi Leonard sebentar, setelah itu ia tersenyum dengan puas
"Selamat beristirahat dengan tenang"
Bryan tersenyum manis ke arah Leonard yang menatapnya dengan tatapan sayu, salah satu crew yang melihat itu tentu saja terkejut. Salah satu aktornya terlihat tidak baik baik saja, crew tersebut berlari ke arah tim produksi dan mengabarkan hal tersebut
"Astaga tuan Leonard... Apa yang terjadi bagaimana bisa anda kecarunan" salah satu wanita berteriak histeris ketika melihat Leonard yang sudah lemah itu
"Ayo bantu dia ke rumah sakit" ucap John si sutradara
Leonard menatap Bryan lekat lekat, tanganya berusaha menunjuk ke arah Bryan berharap ada seseorang yang mengerti jika ia keracunan karna Bryan, namun sayang Bryan lebih mengetahui dan mengalihkan perhatian semua orang ke arahnya saja, dan hal itu membuat Leonard mendesis tidak suka
Lambat laun pandanganya memburam dan rasa sakit yang mendera di tubuhnya seperti sudah tidak bisa di rasakan lagi, bisik bisik dan teriakan orang orang di sekitarnya juga sudah tidak terdengar lagi, ia merasakan kantuk yang luar biasa menerjang dirinya. Perlahan kegelapan menghampirinya
Maaf kalau banyak typo nya, dan maaf kalau ceritanya nggak nyambung soalnya ini cerita pertama aku, aku harap kalian nggak bosen sama cerita aku
Aku juga bakal usahain buat cerita ini menjadi seru dan menarik
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Last
FanfikceLeonard seorang aktor yang terkenal memilih menyelesaikan permasalahan tokoh yang ia perankan di dalam film "My Life Last" yang di mana di dalam naskah tertulis jika Devan yang ia perankan selalu salah di mata keluarganya dan di jauhi oleh orang ora...